skip to main content

Representasi Identitas Diri Homoseksual Dalam Film “Pria”

*Pimpi Desastri Ahda Ramadhan  -  Prodi S1 Ilmu Komunikasi
Turnomo Rahardjo  -  Prodi S1 Ilmu Komunikasi
Muhammad Bayu Widagdo  -  Prodi S1 Ilmu Komunikasi

Citation Format:
Abstract
Identitas ialah merupakan sebuah struktur konsep diri yang mencerminkan kita itu adalah siapa dan juga membuat individu itu mendapatkan sebuah gambaran yang terhubung dengan budaya yang dimilikinya kemudian dengan adanya sebuah identitas, orang lain dapat mengerti atau memahami siapa kita yang berdasarkan oleh gambaran yang kita gerakan terkait terhadap beberapa hal di antaranya, budaya, etnis dan juga ialah sebuah proses sosialisasi yang dilakukan. Film ini mengangkat topik mengenai homoseksual yang terdapat pada diri anak remaja laki – laki yang bernama Aris, dimana Aris harus bergulat dengan identitas dirinya, disamping itu hal ini membuat ibu dari Aris menganggapnya kutukan yang dipegang atau dipercayai oleh budaya di lingkungan Aris, kemudian Aris juga dipaksa menikah oleh ibunya dengan perempuan satu desa nya agar orientasi seksualnya tersebut bisa hilang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan juga mendeskripsikan identitas diri homoseksual yang dipresentasikan di dalam film “Pria” ini, selanjutnya di dukung dengan teori yang digunakan adalah teori identitas budaya dan negosiasi identitas, serta menggunakan metode analisis semiotika dari John Fiske yang kemudian akan menganalisis dengan tiga konsep yaitu level realitas, level representasi dan juga level ideologi. Hasil dari penelitian ini melalui representasi yang dihasilkan ialah menunjukkan adanya level – level yang membuat Aris tetap tidak berani dan takut dalam pengungkapan identitas dirinya termasuk kepada ibunya, calon mertuanya dan perempuan yang dijodohi oleh ibu dari Aris, hal ini juga sangat dibatasi oleh Aris untuk tidak ada satu pun orang yang mengetahui mengenai identitasnya tersebut dan hanya orang – orang tertentu saja, serta pola asuh yang diberikan oleh ibu dari Aris yang menganggap homoseksual itu ialah kutukan, sehingga pada akhirnya Aris tetap mengikuti kemauan dari ibunya yaitu menikah dengan wanita yang dijodohi.
Fulltext View|Download
Keywords: Identitas Diri, Pria, Budaya, Gender

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.