skip to main content

REPRESENTASI RESISTENSI DRAG QUEEN TERHADAP DIKOTOMI GENDER PADA RAMINTEN CABARET SHOW YOGYAKARTA

*Faurina Nur Rahmi  -  Prodi S1 Ilmu Komunikasi
Wiwid Noor Rakhmad  -  Prodi S1 Ilmu Komunikasi
Turnomo Rahardjo  -  Prodi S1 Ilmu Komunikasi

Citation Format:
Abstract
Drag queen dalam sebuah pementasan merupakan bagian dari permainan seni peran oleh seniman dalam pementasan tersebut. Dalam konteks penelitian ini drag queen sebagai penari cross gender yang membawakan peran sebagai penari perempuan dengan menggunakan atribut dan berpenampilan feminim dimana membuat mereka menjadi masyarakat minoritas. Pada lingkungan masyarakat mayoritas laki-laki yang berpenampilan seperti perempuan erat kaitannya dengan waria atau LGBT dan mereka memiliki julukan sebagai “banci lip sync”. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana esensi pengalaman drag queen sebagai kaum minoritas yang hidup berdampingan dengan masyarakat mayoritas dengan Teori Queer. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengambilan data yang digunakan yaitu melalui wawancara mendalam. Hasil dari penelitian ini yaitu adanya stigma negatif terhadap cross gender dari lingkungan dan keluarga yang membuat para drag queen merasa menutup identitas mereka sebagai pekerja seni. Namun, secara totalitas drag queen menampilkan yang terbaik untuk menghibur dengan cara yang berbeda, memberi karya dan mendapatkan apresiasi. Dengan adanya stigma tersebut, membuat drag queen melakukan resistensi diantaranya, yaitu memberikan edukasi di sosial media terkait cross gender, memberikan karya terbaik, serta melakukan pementasan di luar panggung pertunjukan.
Fulltext View|Download
Keywords: Drag queen, Representasi, Teori Queer, Negosiasi Identitas

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.