CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) UNTUK PENINGKATAN PENDIDIKAN FORMAL MASYARAKAT PAPUA DI KABUPATEN MIMIKA SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN REPUTASI PT FREEPORT INDONESIA

Abstract

Pendidikan merupakan faktor penting dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Melalui SDM yang berkualitas mampu menjadi pendorong bagi pembangunan suatu daerah. Oleh karena itu, kualitas pendidikan masyarakat Papua di Kabupaten Mimika menjadi perhatian bagi PT Freeport Indonesia dalam melaksanakan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR). Melalui program pendidikan formal yang dilaksanakan melalui kerja sama dengan lembaga pengelola dana kemitraan diproyeksikan mampu meningkatkan kualitas pendidikan bagi masyarakat Papua di Kabupaten Mimika. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan program CSR di sektor pendidikan formal yang dilakukan oleh PT Freeport Indonesia dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian ini merujuk pada paradigma postpositivisme. Pengumpulan data penelitian dilakukan melalui teknik indepth interview, observasi, dan studi pustaka. Teori yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah teori stakeholders, teori situasional publik, dan teori sistem. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa PT Freeport Indonesia melaksanakan kegiatan CSR untuk meningkatkan pendidikan formal masyarakat Papua di Kabupaten Mimika melalui program beasiswa dan pembangunan asrama. Dalam pelaksanaan program tersebut, PT Freeport Indonesia sangat menekankan komitmennya untuk senantiasa berkontribusi secara positif bagi kemajuan pendidikan di Kabupaten Mimika. Dari kegiatan ini mampu menghasilkan reputasi yang baik bagi perusahaan. Reputasi baik tersebut dibentuk melalui penilaian dan pandangan para pemangku kepentingan atas komitmen yang dilakukan oleh PT Freeport Indonesia selama beroperasi di Papua. Namun, pemberitaan atau publikasi yang terlambat dilakukan oleh PT Freeport Indonesia berdampak pada pandangan masyarakat Indonesia secara umum, di mana dinilai perusahaan belum atau kurang dalam melakukan memberikan tanggung jawab atas dampak negatif yang ditimbulkan dari kegiatan operasional perusahaan.