skip to main content

Pengungkapan Diri Anak Yang Hamil Diluar Nikah Kepada Orang Tua

*Natasya Elizabeth  -  Prodi S1 Ilmu Komunikasi
Agus Naryoso  -  Prodi S1 Ilmu Komunikasi

Citation Format:
Abstract
Proses pengungkapan diri anak yang hamil di luar nikah menemui banyak kendala komunikasi, hal ini dikarenakan kondisi hamil di luar nikah merupakan sesuatu yang menyimpang dan merupakan sesuatu yang sangat dihindari orang tua untuk terjadi di anak mereka. Dinamika pengungkapan diri anak kepada orang tua tentang hal sensitif dan menyimpang ini menjadi beban tersendiri sehingga menjadi hambatan dalam mengkomunikasikannya, hambatan yang dialami anak termasuk hambatan psikologis. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui proses pengungkapan anak kepada orang tuanya terkait dengan kondisi hamil di luar nikah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Teori yang mendasari penelitian ini ialah Communication Privacy Management (CPM) yang dijelaskan oleh Petronio (2002). Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah indepth interview, dengan informan penelitian yaitu 4 remaja perempuan yang pernah mengalami hamil di luar nikah. Hasil penelitian menunjukkan adanya hambatan psikologis yang merintangi anak dalam mengkomunikasikan kondisi hamil di luar nikahnya kepada orang tua. Adapun kondisi setelah kejadian, bagi anak yang orang tua nya menerima kondisi anaknya dengan kooperatif cenderung melakukan langkah- langkah perbaikan yang konstruktif. Untuk anak yang respon orang tuanya menolak kondisi anak, cenderung mengalami depresi dan tekanan serta adanya tindakan yang lebih destruktif yaitu menggugurkan janin. Oleh karena adanya hambatan komunikasi psikologis yang dirasakan anak, terdapat jeda dari kejadian dengan waktu pengungkapan kondisi anak kepada orang tuanya. Dari empat informan, dua informan melanjutkan ke jenjang pernikahan dan dua lainnya tidak melanjutkan ke jenjang pernikahan. Adapun pihak significant other yang mengetahui pertama kali kebanyakan adalah teman responden. Pada satu subjek, orang tua pertama kali mengetahui dengan kondisi tidak disengaja karena ibu responden melihat test-pack yang digunakan anak. Faktor yang paling utama memicu terjadinya hamil di luar nikah pada remaja ialah kurangnya kasih sayang dan perhatian orang tua, pergaulan teman sebaya, media film, dan kurangnya pendidikan seks usia dini. Kesimpulan dari penelitian ini, terdapat hambatan psikologis yang dirasakan keempat informan yang hendak mengkomunikasikan kondisi kehamilan di luar nikahnya kepada orang tua, ditandai adanya perasaan takut dan kecenderungan menunda pemberitahuan kabar besar tersebut kepada orang tua.
Fulltext View|Download
Keywords: Pengungkapan Diri Remaja Kepada Orang tua, Kehamilan di Luar Nikah dan Communication Privacy Management

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.