skip to main content

PEMELIHARAAN HUBUNGAN PERNIKAHAN ANTARA PENYANDANG DISABILITAS DAN NONDISABILITAS

*Audrey Novaris Fernandes  -  Prodi S1 Ilmu Komunikasi
Hedi Pudjo Santosa  -  Prodi S1 Ilmu Komunikasi
Lintang Ratri Rahmiaji  -  Prodi S1 Ilmu Komunikasi

Citation Format:
Abstract
Pernikahan yang berjalan dengan harmonis, dan bertahan lama merupakan dambaan bagi setiap insan yang menjalankan rumah tangga, termasuk pasangan penyandang disabilitas dan nondisabilitas. Namun nyatanya, pernikahan dengan seorang penyandang disabilitas justru memiliki pengaruh yang kuat terhadap kestabilan pernikahan serta meningkatkan risiko konflik dan perceraian. Maka dari itu, dibutuhkan peran pemeliharaan hubungan guna menjamin keberlanjutan suatu hubungan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pemeliharaan hubungan pernikahan yang dilakukan antara penyandang disabilitas dan nondisabilitas dengan menggunakan tiga teori utama, yakni Teori Pemeliharaan Hubungan dan Teori Ekuitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Untuk mengungkap dan menggali lebih dalam pengalaman unik yang dimiliki oleh pasangan, penelitian ini memanfaatkan teknik wawancara mendalam (in-depth interview) sebagai sarana pengumpulan data. Hasil penelitian ini mengungkapkan jika pasangan penyandang disabilitas dan nondisabilitas, baik yang pasangan yang salah satunya menyandang disabilitas sebelum maupun sebelum melakukan pernikahan berhasil memelihara dan mempertahankan hubungan pernikahannya dalam kurun waktu yang lama dan harmonis. Keberhasilan ini dapat dicapai pasangan dengan melakukan manajemen konflik serta melakukan strategi pemeliharaan hubungan (positivity, openness, assurances, social network, sharing tasks, conflict management, joint activities, mediated communication, avoidance/antisocial behavior, dan humor). Pasangan pasangan suami istri yang salah satunya menjadi penyandang disabilitas setelah melakukan pernikahan, terutama pihak pasangan nondisabilitas, harus mengeluarkan usaha yang lebih besar untuk mempertahankan pernikahannya dibandingkan pasangan sebaliknya. Pasangan nondisabilitas ini memiliki dua faktor yang membuatnya bertahan dalam pernikahan, yakni prinsip pribadi serta kepercayaan pada agama yang dianutnya. Rekomendasi yang dapat diberikan adalah melihat kajian lain mengenai bagaimana pasangan disabilitas dan nondisabilitas menegosiasikan identitasnya yang berbeda dengan Teori Negosiasi Identitas.
Fulltext View|Download
Keywords: Pemeliharaan Hubungan, Pernikahan Penyandang Disabilitas dan Nondisabilitas

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.