BibTex Citation Data :
@article{IO37325, author = {Revana Meylani and Hapsari Dwiningtyas Sulistyani and Tandiyo Pradekso}, title = {Audience Reception of the Issue of Mental Disability in the Korean Drama It’s Okay to Not be Okay}, journal = {Interaksi Online}, volume = {11}, number = {1}, year = {2022}, keywords = {Pemaknaan Khalayak, Difabel Mental, Pembinaan Hubungan, Isu Kesehatan Mental, Drama Korea It’s Okay to Not be Okay}, abstract = {Drama Korea It’s Okay to Not be Okay merupakan sebuah drama yang membahas mengenai isu kesehatan mental dengan menampilkan beragam variasi karakter gangguan jiwa. Selain itu, drama ini juga berusaha dalam menampilkan pembinaan hubungan yang dilakukan oleh antar tokoh difabel mental. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian ini untuk melihat pemaknaan khalayak terkait representasi posisi kelompok difabel sebagai bagian dari kelompok minoritas dan representasi pembinaan hubungan sosial yang dilakukan oleh kelompok difabel mental. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data semiotika dari John Fiske dan analisis resepsi milik Stuart Hall. Paradigma penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma interpretif dan menggunakan Teori Representasi dari Stuart Hall, Teori Social Model of Disability milik Oliver Barnes and Abberly, serta Teori Khalayak Aktif dan Teori Encoding- Decoding miliki Stuart Hall. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kelompok difabel mental yang ditampilkan dalam drama Korea It’s Okay to Not be Okay digambarkan dengan menggunakan konstruksi stigma yang telah melekat pada masyarakat. Namun, peneliti juga menemukan bahwa pemaknaan khalayak sebagai informan dalam penelitian ini tidak hanya memaknai kelompok difabel dengan perspektif stereotip saja namun juga menggunakan perspektif medis untuk melihat keterbatasan yang dimiliki oleh kelompok difabel mental. Pada hasil keberagaman pemaknaan yang muncul menunjukan bahwa secara garis besar informan sudah berada pada posisi negosiasi. Artinya, sebagian besar khalayak yang menjadi informan peneliti ini mulai menunjukan kesadaran dan pemahaman terkait isu difabel mental, karena tidak hanya menerima konstruksi terkait isu difabel mental dari drama ini saja. Tetapi, para informan juga mulai menegosiasikan atau mengkompromikan teks yang ditawarkan oleh media dengan menggunakan pemahaman, pengetahuan, kepercayaan, pengalaman dari masing-masing informan.}, pages = {482--498} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/interaksi-online/article/view/37325} }
Refworks Citation Data :
Last update:
Interaksi Online, is published by Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jln. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Jawa Tengah 50275; Telp. (024)7460056, Fax: (024)7460055
Interaksi Online by http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/interaksi-online is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.