skip to main content

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN PROGRAM SUMUR RESAPAN PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA DI MEDIA ONLINE

*Hilmy Zharief Hidayatullah  -  Prodi S1 Ilmu Komunikasi
Nurul Hasfi  -  Prodi S1 Ilmu Komunikasi
Adi Nugroho  -  Prodi S1 Ilmu Komunikasi

Citation Format:
Abstract
Bencana banjir merupakan permasalahan yang belum terselesaikan di DKI Jakarta. Kebijakan penanggulangan banjir yang diupayakan Pemprov DKI Jakarta selalu menuai sorotan publik. Hal tersebut tidak terlepas dari peran media massa yang memberikan porsi khusus seputar pemberitaan banjir Jakarta. Media online arus utama seringkali memiliki perbedaan perspektif, ideologi, dan agenda media. Perbedaan tersebut menciptakan bingkai tertentu yang berdampak pada bagaimana khalayak memahami sebuah isu atau peristiwa. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui bagaimana pembingkaian media online (Detik.com, Kompas.com, dan Tempo.co) terhadap program sumur resapan Pemprov DKI Jakarta; (2) Mengevaluasi pemberitaan program sumur resapan Pemprov DKI Jakarta dalam perspektif etika jurnalisme lingkungan. Media massa perlu memperhatikan etika jurnalisme dalam memberitakan isu lingkungan sehingga mampu mendorong publik untuk peduli terhadap perubahan dan perbaikan kualitas lingkungan hidup. Peneliti memilih dan menganalisis sejumlah 30 berita dari ketiga media selama periode 1-31 Desember 2021. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis framing model Zhongdang Pan dan M. Kosicki. Hasil penelitian ini menemukan bahwa media online menggunakan tiga tema dalam memberitakan program sumur resapan Pemprov DKI Jakarta, yaitu: (1) Anggaran program sumur resapan; (2) Perjalanan proyek sumur resapan; dan (3) Efektivitas program sumur resapan. Masing-masing tema memiliki sentimen framing yang berbeda untuk mendukung atau menentang program sumur resapan Pemprov DKI Jakarta. Kompas.com membingkai secara negatif dengan cenderung menentang program sumur resapan sebagai upaya penanggulangan banjir Pemprov DKI Jakarta. Sedangkan dalam bingkai Detik.com dan Tempo.co, keduanya cenderung membingkai secara positif dengan mendukung pihak Pemprov DKI Jakarta selaku penyelenggara program sumur resapan. Pembingkaian Detik.com tidak sepenuhnya positif karena menekankan normalisasi sungai sebagai solusi yang tepat dalam penanggulangan banjir Jakarta pada tema efektivitas program sumur resapan. Selain itu, ketiga media masih belum seutuhnya menerapkan tiga poin kode etik jurnalisme lingkungan dari International Federation of Environmental Journalists (IFEJ). Temuan ini menegaskan bahwa pemberitaan ketiga media online agar lebih berimbang dan memperhatikan etika jurnalisme lingkungan.
Fulltext View|Download
Keywords: Banjir Jakarta, Sumur Resapan, Framing, Detik.com, Kompas.com, Tempo.co

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.