slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor
HUBUNGAN POLA KOMUNIKASI KELUARGA DAN INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN KEPUTUSAN MELAKUKAN VAKSINASI COVID-19 PADA REMAJA DENGAN RENTANG USIA 12 – 17 TAHUN | Gayatri Purnado | Interaksi Online skip to main content

HUBUNGAN POLA KOMUNIKASI KELUARGA DAN INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN KEPUTUSAN MELAKUKAN VAKSINASI COVID-19 PADA REMAJA DENGAN RENTANG USIA 12 – 17 TAHUN

*Marwah Gayatri Purnado  -  Prodi S1 Ilmu Komunikasi
Wiwid Noor Rakhmad  -  Prodi S1 Ilmu Komunikasi
Tandiyo Pradekso  -  Prodi S1 Ilmu Komunikasi

Citation Format:
Abstract
Varian virus Omicron saat periode gelombang ketiga Covid-19 menyerang anak-anak dan remaja di Indonesia, dimana dilaporkan sejak awal tahun 2022 angka kasus positif anak dan remaja melonjak hingga 10 kali lipat. Hadirnya masyarakat yang terbagi menjadi dua kubu, yaitu kelompok anti vaksin dan kelompok pro vaksinasi Covid-19 diduga dapat menyebarkan pandangan mereka tentang Covid-19, termasuk kepada anak-anak tergantung pada pola komunikasi keluarganya. Media sosial juga diduga dapat memengaruhi keputusan remaja karena saat ini media sosial telah berkembang menjadi tempat memperluas keterlibatan dan jaringan, serta sebagai media validasi terhadap suatu informasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola komunikasi keluarga dan intensitas penggunaan media sosial dengan keputusan melakukan vaksinasi Covid-19 pada remaja dengan rentang usia 12 – 17 tahun. Teori yang digunakan yaitu Family Communication Pattern Theory dan Social Media Framework Theory. Penelitian ini menggunakan teknik probability sampling dengan jenis cluster sampling. Jumlah sampel penelitian adalah sebanyak 151 responden dengan kriteria remaja usia 12 – 17 tahun, berdomisili di Kabupaten Tanah Datar, belum menerima vaksin booster Covid-19, dan pengguna aktif media sosial. Hasil penelitian menunjukkan pola komunikasi keluarga dengan keputusan melakukan vaksinasi Covid-19 pada remaja memiliki nilai signifikansi sebesar 0,985 > 0,05, artinya tidak memiliki hubungan. Hal ini menunjukkan Family Communication Pattern Theory tidak berlaku dalam penelitian ini. Kemudian untuk intensitas penggunaan media sosial dengan keputusan melakukan vaksinasi Covid-19 pada remaja memiliki nilai signifikansi sebesar 0,515 > 0,05, artinya tidak memiliki hubungan. Social Media Framework Theory juga tidak berlaku pada penelitian ini.
Fulltext View|Download
Keywords: Pola Komunikasi Keluarga, Intensitas, Keputusan

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.