skip to main content

Interpretasi Khalayak dalam Rubrik Goresan Hati pada Majalah Sekar


Citation Format:
Abstract

Nama : Astuti Dwi Wahyu Pertiwi
NIM : D2C009126
Judul : Interpretasi Khalayak dalam Rubrik Goresan Hati pada
Majalah Sekar
ABSTRAK
Perempuan senantiasa dijadikan objek yang tepat dalam setiap bidikan panah
media massa, khususnya di Indonesia. Berbagai masalah pribadi perempuan yang
terungkap di media massa menjadikan posisi perempuan semakin termarjinalkan.
Salah satu media massa yang melanggengkan praktik publikasi masalah pribadi
yang dilakukan para perempuan adalah Majalah Sekar dengan nama rubriknya
Goresan Hati. Mulai dari kasus perselingkuhan, perceraian, sampai kekerasan
dalam rumah tangga, coba diangkat oleh pihak Goresan Hati sebagai motif
bantuan bagi para perempuan yang mengalami kisah pahit dalam hidupnya,
dengan bercerita secara gamblang pada rubrik tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan
menggunakan pendekatan resepsi yang berpijak pada deskripsi kata-kata yang
mencakup pencarian data dan fakta mengenai suatu fenomena dengan tujuan
menjelaskan suatu keadaan atau fenomena. Penelitian kualitatif memerlukan
keterlibatan yang lebih mendalam dengan khalayak itu sendiri. Ini termasuk
teknik seperti wawancara dalam rangka untuk sampai pada kesimpulan tentang
perilaku khalayak dalam kaitannya dengan konsumsi media (Kothari, 2004).
Hasil penelitian berdasarkan pemaknaan pembaca pada rubrik Goresan Hati,
menunjukkan khalayak menganggap bahwa cerita dalam rubrik Goresan Hati
merupakan sebuah cerita yang dapat dijadikan pembelajaran dalam kehidupan
seseorang. Selain itu, sikap waspada dan hati-hati dalam bertindak dapat muncul
setelah membaca rubrik ini. Selain itu masalah pribadi perempuan yang ada pada
majalah wanita, diyakini karena masih diterapkannya sistem patriarki yang masih
mengakar kuat dalam kehidupan antara laki-laki dan perempuan. Terdapat
keberagaman pendapat mengenai keorisinilan kisah dalam rubrik Goresan Hati
sebagian informan menganggap bahwa cerita Goresan Hati merupakan kisah
nyata yang ditulis langsung oleh si ‘korban’ sedangkan dua informan lain
berpendapat bahwa kisah tersebut adalah murni hasil rekayasa media demi
mendapatkan perhatian publik dengan latar belakang untuk memperoleh
keuntungan semata.
Kata kunci : perempuan dan media, pengungkapan masalah pribadi.
Nama : Astuti Dwi Wahyu Pertiwi
NIM : D2C009126
Judul : Audience Interpretation for Rubric of Goresan Hati on Sekar
Magazine
ABSTRACT
Women continue to be appropriate objects in every shot arrows of mass media,
especially in Indonesia. Women's personal problems were revealed in the media
makes women more marginalized position. One of the mass media who perpetuate
the practice of publishing personal problems that the women are Sekar Magazine
to name columns Goresan Hati. Ranging from cases of infidelity, divorce,
domestic violence up, trying to be appointed by the liver as a motive Scratches aid
for women who experienced the bitter story of his life, with vivid storytelling on
the rubric.
This research uses descriptive qualitative research method using an approach
based on the description of the reception of words that includes collecting data
and facts about a phenomenon in order to explain a situation or phenomenon.
Qualitative research requires a deeper engagement with the audience itself. These
include techniques such as interviews in order to arrive at conclusions about
audience behavior in relation to media consumption (Kothari, 2004).
The results based on the interpretation of the reader Goresan Hati rubric, show the
audience think that the story in the rubric Goresan Hati is a story that can be used
as learning in one's life. In addition, being alert and cautious in acting may arise
after reading this column. Besides women's personal problems that exist in
women's magazines, is still believed to be due to the implementation of the
patriarchal system that still entrenched in the lives of men and women. There is a
diversity of opinion regarding the originality of the story within the rubric of some
informants Goresan Hati Stroke Heart assume that the story is a true story written
directly by the 'victim' while two other informants argued that the story is purely
engineered media to get the public's attention to the background to obtain profit.
Keywords: women and the media, the disclosure of personal problems.
Interpretasi Khalayak dalam Rubrik Goresan Hati pada
Majalah Sekar
Skripsi
Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan
Pendidikan Strata 1
Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Imu Politik
Universitas Diponegoro
Penyusun
Nama : Astuti Dwi Wahyu Pertiwi
NIM : D2C009126
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013
PENDAHULUAN
Media massa pada hakikatnya merupakan perantara komunikasi
yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari sumber berita ke
khalayak banyak. Salah satu media massa tersebut adalah majalah.
Majalah adalah sebuah media publikasi atau terbitan secara berkala yang
memuat artikel-artikel dari berbagai penulis (Assegaff, 1983 : 127).
Selain memuat artikel, majalah juga merupakan publikasi yang
berisi cerita pendek, gambar, review dan ilustrasi yang dapat mewarnai isi
dari majalah. Majalah juga tak jarang dijadikan rujukan oleh para
pembacanya dalam mencari sesuatu hal yang diinginkannya. Kemunculan
majalah memberikan kemudahan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
akan informasi beragam yang sesuai dengan gaya hidup masyarakat saat
ini. Maka tak perlu heran berbagai ragam majalah beredar saat ini, yang
mana disesuaikan dengan segmentasinya.
Majalah dapat dibedakan menurut pembaca pada umumnya atau
kelompok pembaca yang menjadi target pasarnya, yakni majalah dapat
diklasifikasikan menurut segmen demografis (usia atau jenis kelamin),
atau pun pembedaan secara psikografis, dan geografis atau dapat dilihat
dari segi kebijakan editorialnya (Kasali, 1992:111).
Salah satu jenis majalah yang saat ini sedang mengalami
perkembangan yang sangat pesat yakni majalah wanita. Majalah wanita
adalah majalah yang berisikan karangan-karangan khusus mengenai dunia
wanita, dari masalah-masalah mode, resep masakan, kekeluargaan dan
juga yang dihiasi dengan foto-foto (Assegaff, 1983 : 126-128).
Kehadiran majalah wanita ini menjadi ruang tersendiri bagi kaum
hawa untuk mengekspresikan diri. Salah satu isi dari majalah wanita
adalah rubrik-rubrik yang berisi curahan hati yang dilengkapi dengan
konsultasi dari ahli psikolog.
Selama ini sudah banyak majalah yang memberikan kesempatan
bagi para perempuan untuk menuliskan segala opini atau bahkan
menuliskan masalah-masalah (nyata) yang dialaminya dalam rubrik-rubrik
curahan hati yang sudah disediakan. Kisah nyata yang dikirim langsung
oleh ‘si korban’ ini, ternyata diminati banyak pembaca perempuan untuk
menceritakan kisah seputar kehidupan dan masalah mereka untuk dimuat
dalam majalah.
Majalah Sekar hadir untuk mencoba memenuhi segala informasi
yang dibutuhkan oleh para wanita Indonesia. Sekar memposisikan brandnya
sebagai sahabat dan tempat bertanya yang tepat dan akurat.
Menghadirkan informasi seputar dirinya, keluarga, hingga kehidupan
sebagai seorang wanita. Dengan komposisi yang berimbang Sekar
menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh wanita pada umumnya yakni
gaya hidup, kecantikan, kesehatan, dan resep-resep masakan.
(http://www.majalahsekar.com/sekar-info/feature, 17 Maret : 20.45 ).
Banyak ditemuinya majalah wanita yang memberikan ruang
curahan hati bagi kaumnya untuk menceritakan masalah-masalah yang
sedang dialami membuat media tak lagi hanya menjadi saluran informasi
melainkan juga sebagai tempat untuk pengungkapan sebuah hal yang
bersifat pribadi. Media tampaknya dapat menjadi pengaruh yang cukup
besar bagi pembacanya dengan menyajikan isi pesan yang ditulis cukup
sederhana sehingga mudah untuk dimengerti.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti mencoba mengidentifikasi
bagaimana khalayak secara aktif dapat memaknai isi pesan dari rubrik
Goresan Hati pada Majalah Sekar.
ISI
Ketika sorotan media massa pada persoalan perempuan, terkesan
maknanya sebagai pelengkap pemberitaan. Persoalan menjadi serius ketika
pemberitaan media massa menyangkut sisi-sisi “pribadi perempuan”,
makna pemberitaannya justru menjadi konsumsi laki-laki, maka di situ
terkesan bahwa perempuan sedang dieksploitasi sebagai sikap
ketidakadilan terhadap perempuan dan bahkan kekerasan terhadap mereka.
Hal yang dilakukan media ini, tidak berlaku ketika kaum laki-laki
mengalami hal yang sama dengan wanita, ketika kaum Adam mengalami
hal yang mencoreng sisi seksualitas mereka, jarang sekali media
menghadirkannya ke publik. Ketika hadir pun, media menganggapnya
sebagai hinaan terbesar bagi kaum yang terkuat di bumi ini.
Media juga tak jarang memperlihatkan berita mengenai
pemerkosaan atau tindak kekerasan terhadap perempuan. Seolah-olah
tindakan tersebut dapat terjadi karena tindakan atau cara berperilaku
perempuan. Helen Benedict mengungkapkan tentang laporan kejahatan
seksual ditemukan bahwa perempuan memang sering disalahkan atas
tindakan “provokatif” mereka, namun tidak semua korban kejahatan
seksual direpresentasikan dengan cara yang persis sama (dalam Byerly,
2006 : 43).
Memang media turut membuat sejarah panjang “penjajahan”
terhadap perempuan, namun media melalui beritanya sampai hari ini masih
belum mau beranjak dari lingkaran stereotipe gender yang diperlihatkan
dalam setiap pemberitaan yang diterbitkan.
Ketertarikan seseorang dalam membeli majalah juga dapat
dipengaruhi pula oleh cover atau sampul majalah tersebut. Sampul dalam
sebuah majalah dapat mengungkapkan janji-janji seperti personality atau
kepribadian dari majalah itu sendiri. Selain itu, lewat sampul majalah akan
jelas terlihat siapa target pembacanya (Kitch, 2001 : 4).
Penelitian tentang resepsi khalayak perempuan pernah dilakukan
oleh Janice Radway. Karyanya, Reading The Romance : Women,
Patriarchy, and Popular Literature (1984) merupakan salah satu studi
pertama yang meneliti ketertarikan teks dari sudut pandang pembaca
sehingga merupakan sebuah teks kunci dalam sejarah penelitian khalayak.
Radway mewawancarai para pembaca novel-novel Harlequin Romance.
Radway mempelajari bagaimana para perempuan menafsirkan novel-novel
romantis dan mencermati teks sebagai bagian dari sebuah proses
interpretatif.
Dalam penelitian khalayak dalam majalah Sekar ini teori yang
tepat digunakan adalah teori khalayak Ien Ang, dimana analisis resepsi
menyampaikan bahwa teks dan penerimanya adalah bagian yang tidak
dapat dipisahkan sebagai suatu daerah kajian yang berkesinambungan dan
memiliki aspek sosial komunikasi. Teks media hanya memunculkan
makna pada saat diresepsi, yaitu ketika teks tersebut dibaca, dilihat, atau
didengar. Khalayak sebagai penerima dipandang sebagai producer of
meaning, bukan hanya konsumen media saja. Mereka men-decode atau
menginterpretasikan teks media sesuai dengan pengalaman sosial dan
historis mereka. Dengan demikian dihasilkan cara yang berbeda dari
kelompok-kelompok sosial yang berbeda pula dalam menginterpretasikan
teks media yang sama. Atas dasar kesamaan minat dan pemahaman yang
sama mengenai teks media maka terbentuklah kelompok-kelompok
dimana tiap anggota di dalamnya memiliki ketertarikan yang sam untuk
bertukar pikiran mengenai teks di media (dalam Downing, Mohammad,
dan Sreberny Mohammad, 1990 : 165).
Khalayak yang mejad informan daam penelitian ini merupakan
khalayak yag masih aktif membaca rubrik Goresan Hati. Keempat
informan memiliki tingkat pendidikan dan lingkungan sosial yang berbeda
Dalam wawancara informan menyampaikan interpretasi mereka masingmasing
terkait dengan tulisan rubrik Goresan Hati. Khalyak yang dalam
hal ini merupakan penghasil makna memaknai isi rubrik Goresan Hati
secara beragam, karena teks yang berbeda dapat menghasilkan pemaknaan
yang beragam.
Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Khalayak menganggap bahwa cerita dalam rubrik Goresan Hati
merupakan sebuah cerita yang dapat dijadikan pembelajaran dalam
kehidupan seseorang.
2. Penelitian ini menunjukkan kesamaan pendapat antara keempat
informan mengenai gambaran perempuan dalam rubrik Goresan Hati
yakni perempuan sebagai sosok yang tertindas, bodoh, hina, tergantung
pada pihak laki-laki.
3. Penelitian ini menunjukkan keberagaman pendapat mengenai
keorisinilan kisah dari setiap cerita dalam rubrik Goresan Hati.
Sebagian informan mengaku bahwa proses dramatisasi kuat terjadi di
dalam rubrik tersebut. Sedangkan salah seorang informan mengaku
bahwa cerita dalam rubrik Goresan Hati adalah cerita yang memang
benar-benar terjadi yang dialami oleh seseorang. Dimungkinkan bahwa
seseorang yang menuliskan masalahnya dalam rubrik tersebut karena
tidak memiliki tempat untuk bercerita sehingga memilih media massa
sebagai wadah dalam mengungkapkan perasaan hati.
PENUTUP
Berbagai penelitian tentang perempuan dalam media massa nyaris
semuanya menunjukkan wajah perempuan yang kurang menggembirakan.
Perempuan sering digambarkan sebagai sosok yang penuh derita, noda dan
terdiskriminasi. Padahal perempuan pun sama dengan laki-laki sebagai
manusia utuh yang terdiri atas badan dan jiwa serta bebas menentukan
sikap dan menjadi dirinya sendiri. Sejumlah kalangan menilai,
pemberitaan tentang wanita pun masih sedikit, sehingga terjadi
ketimpangan informasi.
Isu seputar perempuan seperti kesetaraannya dengan laki-laki,
terutama dalam sektor publik, memang sudah menjadi kebijakan
pemerintah. Tak kurang dari regulasi tentang perempuan dan pembentukan
Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan yang mengurusi masalahmasalah
kaum perempuan. Tapi, kondisi aktual masyarakat saat ini kurang
mendukung upaya penyetaraan itu. Masyarakat kita masih menganut
ideologi dan nilai-nilai patriarki, yang menganggap posisi laki-laki lebih
dominan ketimbang perempuan. Bahkan, perempuan masih dianggap
sebagian besar orang sebagai subordinat dari sebuah sistem.
DAFTAR PUSTAKA
Assegaf, Djaffar. 1983. Jurnalistik Masa Kini. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Byerly, Carolyn M., and Karen Ross. 2006. Women and Media, A Critical
Introduction. Australia: Blackwell Publishing.
Chambers, Deborah, Steiner, and Carole, F. (2004). Women And Journalism.
London And New York.
Croteau, David, and Hoynes, William. (2003). Media Society : Industries, images
and audiences (3rd Edition). Thousand Oaks : Pine Forge Press.
Downing, John, Ali Mohammadi, Annabelle Sreberny-Mohammadi. 1990.
Questioning The Media a Critical Introduction. USA: Sage Publication
Fakih, Mansoer. 1996. Analisis Gender & Transformasi Sosial. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar.
Holmes, Diana. 2006. Romance and Readership In Twentieth-Century France.
Oxfort University Press.
Radway, Janice. 1991. Reading Romance : Women, Patriarchy and Popular
Literature. University of California Press.
Jensen, Klaus Bruhn. 2002. “Media Audience Reception Analysis: Mass
Communication as The Social Production of Meaning”. Klaus Bruhn
Jensen and Nicholas W.Jankowski. A Handbook of Qualitative
Methodologies for Mass Communication Research. USA: Routledge
Kasali, Rhenald. (1992). Manajemen Periklanan Konsep dan aplikasinya Di
Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Kitch, Carolyn L. 2001. The Girl on the Magazines Cover : The Origins of Visual
Stereotypes in American Mass Media. University of North Caroline
Press.
Kothari, C.R. 2004. Research Methodology : Methods and Techniques. New
Delhi : New Age International (P) Ltd.
McKay, Jenny. 2000. The Magazines Handbook.New York.
McQuail, Dennis. 1991. Teori Komunikasi Massa. Erlangga. Jakarta.
Michelle, Zimbalist, Rosaldo, and Lamphere Louise. 1974. Women, Culture and
Society. Stanford cal.: Stanford University Press.
Moleong, Lexy. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif (edisi revisi). Bandung :
PT. Remaja.
Neuman, Lawrence. 2007. Social Research Methods: Qualitative and
Quantitative Approaches – 6th Edition. Boston: Pearson Education.
Tong, P. Rosemarie. 1998. Feminist Thought, Pengantar Paling Kompehensif
kepada Arus Utama Pemikiran Feminis. Jala Sutra, Yogyakarta.
Sunarto. 2009. Televisi, Kekerasan, dan Perempuan. Kompas. Jakarta.
Thornham, Sue. 2010. Teori Feminis dan Cultural Studies. Yogyakarta: Jalasutra.
Thornham, Sue. 2007. Women, Feminism and Media. Edinburgh : Edinburgh
University.
Jurnal :
Siregar, Yuanita, Aprilandini, dan Anggoro, Yudho Mahendro. Pencitraan
Perempuan di Majalah: Konstruksi Identitas Perempuan Kelas
Menengah di Perkotaan. Komunitas Vol.5 No.1. Edisi : Juli 2011.
Skripsi :
Yanti, Fitri. 2010. Analisis Semiotik Isi Cover Majalah Sekar Edisi Februari-
Maret 2010 : Representasi Perempuan Indonesia dalam Cover Majalah.
(http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/2s1hi/206612122/halamandepan.pdf)
Efendi, M. Yusuf. 2011. Interpretasi Khalayak terhadap Berita-Berita
Demonstrasi Mahasiswa di Surat Kabar Kompas. Universitas
Diponegoro.
Marline, Riris. 2010. Interpretasi Khalayak terhadap Program Acara Televisi
Termehek-mehek. Universitas Diponegoro.
Majalah :
Kartini. 2011. Oh Mama,Oh Papa : Wanita yang Dicintai Suamiku.
Minggu Pagi. 2012. Oh Tuhan : Kekuatan Tuhan yang Kuandalkan.
Sekar. 2013. Goresan Hati : Kecil Ditelantarkan Orang Tua Saat Dewasa
Ditelantarkan Suami. Edisi 104.
Sekar. 2013. Goresan Hati : Karena Terpaksa, Kutukar Anakku dengan Uang.
Edisi 108.
Situs Internet :
Dwiagustriani. 2009. Beda Chic Beda Sekar.
http://terasimaji.blogspot.com/2009/06/beda-chic-beda-sekar.html, diakses
9 Juli 2013 : 11.00 wib).
Hidayat, Ari. 2012. Sosok Perempuan dalam Media Massa.
(http://arihidayat-arihidayat.blogspot.com/2012/04/sosok-perempuandalam-
media-massa.html, diakses pada 15 Juli 2013, 13 : 30 wib)
Kania, Dessy. 2013. Komisi Penyiaran Indonesia dan Pencitraan Perempuan di
Media. (http://mediadanperempuan.org/tag/citra-perempuan/, diakses pada
16 Juli 2013, 14 : 14 wib).
Majalah Sekar. Dunia Usaha Profil. (http://www.majalahsekar.com/duniausaha/
profil , 9 Juli 2013, 11.00 wib).
Prasojo, Haryo. 2013. Kapitalisme dan Citra Tubuh Perempuan : Sebuah Gugatan
terhadap Libido Pornografi.
(http://haryo-prasodjo.blogspot.com/2013/05/kapitalisme-dan-citra-tubuhperempuan.
html, diakses pada 16 Juli 2013, 14 : 34 wib).
Santi, Sarah. 2006. Perempuan dalam Iklan Otonomi atas Tubuh atau Komoditi.
(http://www.esaunggul.ac.id/article/perempuan-dalam-iklan-otonomi-atastubuh-
atau-komoditi/, diakses pada 15 Juli 2013, 15 : 11 wib).

Fulltext View|Download

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.