skip to main content

Sikap Harian Kedaulatan Rakyat Terhadap Pemberitaan Kasus Penembakan di Lapas Cebongan


Citation Format:
Abstract

Sikap Harian Kedaulatan Rakyat Terhadap Pemberitaan Kasus Penembakan di Lapas
Cebongan
(Analisis Framing: Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat Periode 24 Maret – 23 Mei
2013)
ABSTRAK
Organisasi media massa dalam membingkai sebuah berita diharapkan dapat membingkai
suatu peristiwa atau berita sesuai dengan fakta yang di dapat pada saat melakukan liputan di
lapangan. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruksionis. Metode penelitian yang
digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif, dengan analisis framing untuk melihat
bagaimana SKH Kedaulatan Rakyat dalam membingkai pemberitaan kasus penenembakan di
LP Cebongan. Penelitian ini menggunakan teori Zhongdang Pan dan Gerald M Kosicki.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberitaan yang dilakukan oleh SKH Kedaulatan
Rakyat tentang kasus penembakan empat tahanan di Lapas Cebongan oleh anggota Kopassus
bahwa adanya keberpihakan SKH Kedaulatan Rakyat secara tidak langsung kepada pihak
Kopassus. Pada awal pemberitaan yang disajikan oleh SKH Kedaulatan Rakyat dalam
menentukan sikapnya, isi berita masih terlihat “abu-abu”. Surat kabar ini terlalu fokus pada
unsur Who (Siapa) dan cenderung mengabaikan How (Bagaimana) sebagai salah satu unsur
yang seharusnya dipenuhi dalam mengkonstruksi suatu pemberitaan.
Kata Kunci : Kopassus, Lapas Cebongan, Tahanan.
The Demeanor of Harian Kedaulatan Rakyat About Reporting The Shooting Case in
Cebongan Prisons
(Framming Analysis: Daily News of Kedaulatan Rakyat Period 24th March – 23rd May
2013)
ABSTRACT
In order to framming an event, mass media organization has been expected to offer news
appropriately in according to reality which is gotten when reasearching in the field. This
research use constructive paradigm and descriptive-qulitative as the method, with framming
analysis. This research uses theory which is given by Zhongdang Pan and Gerald M Kosicki.
This research results showed that based on SKH Kedaulatan Rakyat’s reports about firing
case of four prisoners in Cebongan penitentiary by Army Social Forces members indicates.
SKH Kedalautan Rakyat has indirectly certain interest with Army Social Forces. In the
beginning of the news which provided by SKH Kedaulatan Rakyat in choosing their
belonging, the content of the news seems unclearly. This newspaper extremely focus on the
subject (Who), instead of analyze the news comprehensively (How).
Keywords : Kopassus, Cebongan penitentiary, prisons.
Sikap Harian Kedaulatan Rakyat Terhadap Pemberitaan Kasus
Penembakan di Lapas Cebongan
(Analisis Framing: Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat Periode 24
Maret – 23 Mei 2013)
Skripsi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pemenuhan kebutuhan manusia akan informasi adalah merupakan suatu hal yang dianggap
begitu penting. Sama halnya dengan pemberitaan yang dilakukan oleh harian Kedaulatan
Rakyat, dimana dalam hal ini, Kedaulatan Rakyat sebagai salah satu surat kabar lokal DIY
juga memberikan pemberitaan mengenai kasus penembakan 4 di Lapas Cebongan,
Yogyakarta. Berikut berita yang dihasilkan oleh harian Kedaulatan Rakyat:
Segerombolan pria bersenjata api laras panjang, Sabtu (23/3) dini hari
menyerbu Lapas Sleman yang terletak di Cebongan Sleman.
Berhasil masuk ke dalam, para pelaku kemudian menembak empat
tersangka, yakni Andrianus Candra alias Dedi (33), Hendrik Benyamin
Sahetapi alias Dicky (38), Gameliel Yermianto alias Adi Lado (29), dan
Yohanes Juan Mambait (38).
(Sumber : harian Kedaulatan Rakyat, 24 Maret 2013, Lapas Cebongan Sleman
Diserbu 4 Tahanan Tewas).
Peneliti menggunakan surat kabar harian Kedaulatan Rakyat sebagai objek dalam
penelitian ini karena peneliti menilai bahwa surat kabar harian Kedaulatan merupakan suatu
surat kabar lokal yang isi teks beritanya dianggap layak untuk digunakan dalam penelitian
khususnya analisis framing. Dalam hal ini peneliti mencoba melakukan penelitian dengan
menggunakan analisis framing dalam kasus ini.
1.2. Perumusan Masalah
Permasalahan yang akan diteliti oleh peneliti yaitu: Bagaimana sikap harian
Kedaulatan Rakyat dalam membingkai (frame) pemberitaan Kasus Penembakan 4 orang
Tahanan oleh Anggota Kopassus di Lembaga Pemasyarakatan Cebongan?
1.3. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui sikap harian Kedaulatan Rakyat dalam mengkonstruksi
pemberitaan Kasus Penembakan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan.
1.4. Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Sosial
Penelitian ini diharapkan nantinya dapat membantu masayarakat umum khususnya
dalam mengkonsumsi media. Diharapkan masyarakat dapat dengan kritis dalam
memilah dan memilih media yang ingin dikonsumsi
1.4.2 Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan ilmiah dan memperkaya
kajian ilmu komunikasi khususnya mengenai persoalan yang berkaitan dengan
pembingkaian berita dengan menggunakan teori Zhongdang Pan dan Gerald M.
Kosicki
1.4.3 Kegunaan Praktis
Agar dengan membaca penelitian ini, pembaca mengetahui sikap media massa
dalam peran surat kabar sebagai media massa yang memiliki pandangan yang
berbeda-beda dalam mengonstruksi realitas yang ada.
1.5. Kerangka Pemikiran Teoritis
1.5.1. Paradigma Penelitian
1.5.2. State of the art
1.5.3. Media Massa
1.5.4. Skema dan Produksi Berita
1.5.5. Konstruksi Sosial
1.5.6. Teori Analisis Framing
1.5.6.1. Definisi dan Ideologi Framing
1.5.6.2. Efek Framing
1.5.6.3. Model Framing : Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki
1.6. Metode Penelitian
1.6.1. Tipe Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan ini menggunakan tipe penelitian kualitatif yang bersifat
deskriptif dengan menggunakaan metode analisis framing.
1.6.2. Subjek Penelitian
Harian Kedaulatan Rakyat periode 24 Maret- 23 Mei 2013.
1.6.3. Sumber Data
a. Data Primer
Harian Kedaulatan Rakyat periode 24 Maret- 23 Mei 2013.
b. Data sekunder
Data Sekunder dalam penelitian ini berupa data yang diperoleh diluar dari
Harian Kedaulatan Rakyat seperti literatur-literatur, sumber bacaan buku
tertulis .
1.6.4. Teknik Pengumpulan Data
Dokumen eksternal, yaitu data-data unit analisis dikumpulkan dengan cara mengumpulkan
data dari bahan-bahan tertulis yang disiarkan dari media massa.
1.6.5. Analisis Data.
Perangkat frame dapat dibagi ke dalam struktur besar menurut Zhongdang Pan dan Gerald
M. Kosicki. Pertama, struktur Sintaksis. Kedua, struktur Skrip. Ketiga, struktur Tematik.
Keempat, struktur Retoris.
BAB II
GAMBARAN UMUM HARIAN KEDAULATAN RAKYAT DAN PEMBERITAAN
KASUS PENEMBAKAN 4 TAHANAN LP CEBONGAN DALAM HARIAN
KEDAULATAN RAKYAT
2.1. Perkembangan Surat Kabar Cetak
Surat kabar adalah media massa yang paling tua dibandingkan dengan media massa
lainnya. Di Indonesia, surat kabar berkembang pesat dengan peran dan fungsinya sendiri
sebagai penyampai informasi kepada masyarakat luas hingga saat ini.
2.2. Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat
2.2.1. Sejarah Berdirinya Harian Kedaulatan Rakyat
2.2.2. Kepemilikan dan Kepemimpinan Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat
2.2.3. Visi dan Misi Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat
2.2.4. Kegiatan Sosial dan Penghargaan yang diterima Surat Kabar Harian
Kedaulatan Rakyat
2.2.5. Rubrik Dalam Cetakan SKH Kedaulatan Rakyat dan Tiras SKH
Kedaulatan Rakyat .
2.2.5.1. Rubrik Dalam Cetakan SKH Kedaulatan Rakyat
2.2.5.2. Tiras Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat
2.2.6. Jumlah Pembaca dan Profil Pembaca SKH Kedaulatan Rayat
2.2.6.1. Jumlah Pembaca SKH Kedaulatan Rakyat
2.2.6.2. Profil Pembaca SKH Kedaulatan Rakyat
2.2.7. Struktur Organisasi dan Profil Harian Kedaulatan Rayat
2.3. Deskripsi Kasus Penembakan 4 Orang Tahanan LP Cebongan Dalam Harian
Kedaulatan Rakyat
BAB III
STRUKTUR FRAME PEMBERITAAN KASUS PENEMBAKAN EMPAT ORANG
TAHANAN LP CEBONGAN
1. Berita tanggal 24 Maret 2013
Sintaksis : Menjelaskan kronologis penyerangan Lapas
Skrip : Unsur Why dalam berita ini tidak disebutkan.
Tematik :Seluruh paragraf menerangkan mengenai kronologis penyerangan.
Retoris : Gambar
2. Berita tanggal 25 Maret 2013
Sintaksis : Pihak kepolisian belum berhasil mengidentifikasi pelaku penyerang.
Skrip : 5W+1H : sudah memenuhi kriteria.
Tematik : menerangkan mengenai pengidentifikasian dan proses pencarian fakta-fakta
mengenai pelaku penyerang Lapas.
Retoris : -
3. Berita tanggal 26 Maret 2013
Sintaksis : Menerangkan belum ditemukannya sidik jari penyerbu Lapas.
Skrip : Tidak terdapat unsur how.
Tematik : Seluruh paragraf menerangkan mengenai tahanan yang masih mengalami
trauna akibat penyerangan
Retoris : Gambar
4. Berita tanggal 27 Maret 2013
Sintaksis : Menerangkan bahwa presiden SBY meminta Panglima TNI untuk membantu
Polri mengungkap identitas pelaku penyerang.
Skrip : Tidak terdapat unsur how.
Tematik : terdapat keterkaitan antara paragraf 3 dan 5 yang menekankan peran polri
dalam pengungkapan penyerang Lapas.
Retoris : Gambar.
5. Berita tanggal 28 Maret 2013
Sintaksis : Polri sudah mulai menemukan titik terang pelaku Lapas dan terdapat sandi
khusus pelaku penyerangan.
Skrip : Tidak terdapat unsur why dan how.
Tematik : Isi berita merupakan pemberitaan terkait pengumpulan fakta dan bukti
penyerangan Lapas
Retoris : Idiom
6. Berita tanggal 30 Maret 2013
Sintaksis : memberikan keterangan bahwa Tim 9 diterjunkan untuk mengusut kasus
Cebongan.
Skrip : Tidak terdapat unsur why dan how.
Tematik : isi pemberitaan hanya memberikan keterangan mengenai keterlibatan oknum
TNI AD dalam penyerangan Lapas.
Retoris : Gambar
7. Berita tanggal 01 April 2013
Sintaksis : memberikan keterangan mengenai pengamanan Polda DIY dan sketsa
Penyerang Lapas akan disebar.
Skrip : Hanya terdapat unsur where dan when saja.
Tematik : Tidak begitu menunjukkan bahwa adanya keterkaitan antar paragraf.
Retoris : Gambar
8. Berita tanggal 02 April 2013
Sintaksis : mengenai belum adanya tersangka kasus penyerangan Lapas Cebongan.
Skrip : Tidak terdapat unsur who, why dan how.
Tematik : Adanya keterkaitan antara paragraf 4 dan 6. Dimana dalam hal ini lebih
menekankan adanya keterkaitan TNI dalam penyerangan Lapas.
Retoris : Gambar
9. Berita tanggal 04 April 2013
Sintaksis : memberikan keterangan mengenai penerjunan tim 9 ke Lapas belum
menunjukkan adanya petunjuk pelaku penyerang Lapas.
Skrip : Hanya terdapat unsur what, where dan when.
Tematik : seluruh paragraf dari berita ini memberikan keterangan mengenai investigasi
yang dilakukan oleh tim 9.
Retoris : -
10. Berita tanggal 05 April 2013
Sintaksis : memberikan keterangan bahwa oknum Kopassus mengaku serang Lapas dan
Penyerang siap bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.
Skrip : Unsur how tidak terdapat dalam berita.
Tematik : berisi tentang pengakuan oknum Kopassus terhadap serangan ke Lapas dan
terkait dengan kronologis penyerangan.
Retoris : Gambar
11. Berita tanggal 06 April 2013
Sintaksis : tentang pertanggung jawaban Komandan Jenderal terhadap penyerbuan anak
buahnya ke Lapas Cebongan.
Skrip : Unsur how tidak terdapat dalam berita.
Tematik : berisi tentang pertanggung jawaban Danjen terhadap anak buahnya yang
menyerang Lapas.
Retoris : -
12. Berita tanggal 10 April 2013
Sintaksis : Judul berita : Judul ini memberikan keterangan terkait proses hukum yang
akan dilakukan oleh 11 oknum Kopassus.
Kutipan sumber: memberikan keterangan terkait persidangan yang akan
dilakukan.
Skrip : Unsur how tidak terdapat dalam berita.
Tematik : seluruh berita ini berisi tentang mengenai penyelidikan dan status 11 oknum
Kopassus.
Retoris : Gambar
13. Berita tanggal 12 April 2013
Sintaksis : memberikan keterangan bahwa tidak perlunya menggunakan Dewan
Kehormatan Militer karena kasus ini dinilai bukanlah pelanggaran HAM.
Skrip : Unsur how tidak terdapat dalam berita.
Tematik : berisi tentang memberikan penekanan bahwa tidak perlunya menggunakan
UU Peradilan HAM karena kasus ini tidak menyangkut HAM
Retoris : -
14. Berita tanggal 22 Mei 2013
Sintaksis : memberikan keterangan bahwa tersangka pelaku penyerangan Lapas
bertambah menjadi 12 orang.
Skrip : Unsur why dan how tidak terdapat dalam berita.
Tematik : berisi tentang sidang yang akan dilakukan secara terbuka dan bertambahnya
pelaku menjadi 12 orang.
Retoris : Gambar
15. Berita tanggal 23 Mei 2013
Sintaksis : memberikan keterangan bahwa Odmil telah menerima berkas Cebongan.
Skrip : How tidak terdapat dalam berita.
Tematik : berisi tentang berisi tentang kelengkapan berkas dan barang bukti dalam
penyelidikan.
Retoris : -
BAB IV
4.1. Kasus Cebongan Diserahkan Kepada “TIM 9” Yang Dibentuk TNI
Sintaksis : Lead yang merujuk pada kutipan yang diberikan oleh unsur who dalam hal ini
sebagai pandangan awal dalam pembentukan body berita.
Skrip: Berita ini tidak terdapat unsur Why dan How.
Tematik: SKH Kedaulatan Rakyat sendiri belum terlihat memberikan kritikannya dalam
kasus ini.
Retoris: Adapun gambar yang diberikan oleh SKH Kedaulatan Rakyat yaitu menggambarkan
seorang berpenutup wajah lengkap dengan pakaian tertutup dan sarung tangan dimana orang
tersebut terlihat sedang membidik sesuatu dengan senjata api laras panjang, seolah-olah ingin
menembak sesuatu.
4.2. Oknum Kopassus Turun Gunung, Akui Eksekusi Preman, Penyerang Lapas
Siap Tanggung Jawab
Sintaksis: Melalui judul berita ini SKH Kedaulatan Rakyat memberikan penonjolan melalui
pemilihan kata yang digunakan.
Skrip: Dalam berita ini tidak ditemukan unsur How.
Tematik:. SKH Kedaulatan Rakyat masih terlihat abu-abu dapat menentukan sikap dan
arahnya terkait penyerangan Lapas Cebongan.
Retoris: Gambar yang dicantumkan dalam berita ini yang paling menonjol yaitu
menunjukkan gambar seorang pria menggunakan seragam TNI AD.
4.3. Tak Perlu Dewan Kehormatan Militer
Sintaksis: Dalam berita ini terlihat jelas sikap SKH Kedaulatan Rakyat. Hal ini terlihat dari
judul atau headline berita yang diberikan.
Skrip: Dalam berita ini tidak ditemukan unsur How.
Tematik: Media sudah dengan jelas menunjukkan sikapnya.
Retoris: Tidak ditemukan.
4.4. Odmil Terima Berkas Cebongan, KSAD Jamin Tak Intervensi
Sintaksis: Melalui pemilihan kata memberikan penegasan kembali bahwa KSAD dijamin tak
akan intervensi apa pun dari proses peradilan.
Skrip: Dalam berita ini tidak ditemukan unsur How.
Tematik: Struktur tematik penulisan yang dilakukan SKH Kedaulatan Rakyat dalam berita
ini, media dengan jelas menunjukkan sikapnya.
Retoris: Tidak ditemukan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Penyajian realitas menjadi sebuah berita dikonstruksi oleh SKH Kedaulatan Rakyat dengan
pemilihan narasumber berita yang kredibel.
2. Surat kabar ini terlalu fokus pada unsur Who (Siapa) dan cenderung mengabaikan How
(Bagaimana) sebagai salah satu unsur yang seharusnya dipenuhi juga.
3. Struktur retoris yang diberikan dominan tidak sesuai antara gambar dan isi pemberitaan
yang diberikan. Banyak gambar ataupun grafik yang tidak konsisten antara isi berita dan
gambar.
5.2 Implikasi Hasil Penelitian
1. Implikasi Akademik
Secara teoritis, permasalahan dalam penelitian ini berhasil dipecahkan dengan menggunakan
teori yang diberikan oleh Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki
2. Implikasi Praktis
Penelitian yang dilakukan ini memperlihatkan bagaimana media mengkonstruksi suatu
realitas ke dalam sebuah pemberitaan. Pada penelitian yang akan dilakukan selanjutnya,
peneliti baru dapat menggunakan menggunakan metode penelitian yang berbeda.
3.Implikasi Sosial
Melalui hasil penelitian ini, peneliti menyarankan agar audiens atau seluruh orang yang
mengkonsumsi media dapat dengan lebih cermat dan bijaksana dalam menilai setiap
pemberitaan yang disajikan oleh berbagai media.
DAFTAR PUSTAKA
Baran , Stanley J dan Dennis K. Davis. 2010. Teori Komunikasi Massa: Dasar, Pergolakan,
dan Masa Depan (5th ed.). (Terj.) Jakarta : Salemba Humanika
Bungin, Burhan. 2006. Sosiologi Komunikasi, Teori, Paradigma, dan Diskursi Teknologi
Komunikasi di Masyarakat. Jakarta : Kencana
D’Angelo Paul dan Jim A. Kuypers. 2010. Doing News Framing Analysis: Empirical and
Theoretical Persfectives. New York : Routledge Communication Series
Eriyanto. 2002. Analisis Framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media. Yogyakarta : Lkis
Yogyakarta
Littlejohn, Stephen W dan Karen A. Foss. 2009. Teori Komunikasi, Theories of Human
Communication. Jakarta : Salemba Humanika
Moleong, Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Mulyana, Deddy. 2008. Komunikasi Massa Kontroversi, Teori, dan Aplikasi. Bandung:
Widya Padjajaran
Pawito. 2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta : PT Lkis Pelangi Aksara
Yogyakarta
Severin, Werner J dan James W. Tankard, JR. 2008. Teori Komunikasi: Sejarah, Metode,,
dan Terapan di Dalam Media Massa (5th ed.) Jakarta : Kencana
Sobur, Alex. 2004. Analisis Teks Media Massa, Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana,
Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung : Remaja Rosdakarya
Sudibyo, Agus. 2001. Politik Media dan Pertarungan Wacana. Yogyakarta : Lkis Pelangi
Aksara Yogyakarta
Sulistiono, 2013. Senangnya Menjadi Wartawan. Yogyakarta : PT Intan Sejati
Suyanto, Bagong dan Sutinah. 2010. Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif
Pendekatan. Jakarta : Kencana
Sumber Skripsi:
Yunusiana Ariana, (2012) “Pembingkaian Majalah Tempo Pada Pemberitaan Pansus Bank
Century” (Analisis Framing Majalah Tempo). Skripsi. UNDIP
Ika Kumala Wati, (2009) “Sikap Harian Suara Merdeka Tentang Pemberitaan Bambang
Sadono dalam Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2008” (Analisis framing Harian
Suara Merdeka Periode Mei-Juni 2008). Skripsi. UNDIP
Sumber Tesis:
Noor Irfan, (2011) Analisis Framing : Pemberitaan Harian Kompas atas RUUK-DIY. Tesis.
UNDIP
Sumber Internet:
Aris Fourtofour (2013). Sejarah Koran (Surat Kabar)
http://www.kumpulansejarah.com/2013/01/sejarah-koran-surat-kabar.html diakses : 03
Juli 2013, pukul 10.38
David Straker (2002). The Newspaper Methods Go From Headline To Minor Detail.
http://changingminds.org/description/methods/newspaper_method.html diakses : 20
Mei 2012, pukul 22.10
Febriana (2013). Perkembangan Media Cetak ; Surat Kabar dan Majalah
http://ohninaaa.blogspot.com/2012/05/perkembangan-media-cetak-surat-kabar.html
diakses 03 Juli 2013, pukul 11.14
I Nyoman Wija, SE, AK (2011). Membungkam Pers dan Media Massa? Antara Fakta,
Somasi, dan Hak Jawab. http://www.isi-dps.ac.id/berita/membungkam-pers-dan-mediamassa-
antara-fakta-somasi-dan-hak-jawab diakses: 23 April 2013, pukul 12:30
Iwan Awaludin Yusuf (2011). Bisnis Surat Kabar, Masihkah Menjanjikan?
http://bincangmedia.wordpress.com/tag/suratkabar-di-indonesia/ diakses : 02 Juli 2013,
pukul 14:49
Jessica (2009). Konstruksi Pemberitaan Pencalonan Sri Sultan Hamengku Buwono X Sebagai
Calon Presiden Pada Harian Kedaulatan Rakyat
http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?page=1&submit.x=28&submit.y=15&submit=next
&qual=high&submitval=next&fname=%2Fjiunkpe%2Fs1%2Fikom%2F2009%2Fjiunk
pe-ns-s1-2009-51405069-11641-sri_sultan-chapter4.pdf diakses : 03 Juli, pukul 13.20
Mario (2009). Harian Kedaulatan Rakyat. http://id.shvoong.com/books/1873152-hariankedaulatan-
rakyat/#ixzz2XsHbvcNx diakses : 02 Juli 2013, pukul 15:34
Mesya Mohhamad (2013). Kronologi Pengeroyokan Anggota Kopassus Sertu Heru Diduga
jadi Pemicu Penyerangan Lapas Cebongan
http://www.jpnn.com/read/2013/03/23/164068/Kronologi-Pengeroyokan-Anggota-
Kopassus-Sertu-Heru- diakses : 02 Juli 2013, pukul 19.50
Octa (2011). Perkembangan Pers di Indonesia. http://klikbelajar.com/umum/perkembanganpers-
di-indonesia/ diakses : 02 Juli 2013, pukul 14.16
Syaiful Hakim (2013). Penyerang LP Cebongan 11 Oknum Kopassus.
http://www.antaranews.com/berita/367063/penyerang-lp-cebongan-11-oknum-kopassus
diakses: 23 April 2013, pukul 14:13
Syamrilaode (2010). Pengertian Media Massa. http://id.shvoong.com/writing-andspeaking/
2060385-pengertian-media-massa/#ixzz2Q8aDpKJJ diakses : 23 April 2013,
pukul 14:38
Tim Dishub Kominfo Pemerintah Provinsi DIY (2013). Kedaulatan Rakyat (KR)
http://www.plazainformasi.jogjaprov.go.id/index.php/media-streaming/mediacetak/
864-kr diakses : 02 Juli 2013, pukul: 20.45
Tim Redaksi KR Yogya (2013). Profile SKH Kedaulatan Rakyat Yogyakarta
http://krjogja.com/images/SKH%20Kedaulatan%20Rakyat.html diakses: 08 Juli 2013,
pukul: 12.31
Umi dan Daru (2013). Kronologi Penembakan Brutal di Lapas Sleman yang Tewaskan 4
Orang "Sipir tidak bisa berbuat apa-apa dan menunjukkan lokasi sel"
http://nasional.news.viva.co.id/news/read/399633-kronologi-penembakan-brutal-dilapas-
sleman-yang-tewaskan-4-orang diakses : 02 Juli 2013, pukul 20.27
Widhie Kurniawan (2012). Bentrok TNI VS Polri Berulang Kembali
http://rri.co.id/index.php/editorial/72/Bentrok-TNI-vs-Polri-Berulang-
Kembali#.Ua2gppyE9NE diakses : 04 Juni 2013, pukul 16.49

Fulltext View|Download

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.