skip to main content

Potret Figur Publik Sebagai Korban COVID-19 di Media Online Detik.com

*Rafika Thalia Utami  -  Prodi S1 Ilmu Komunikasi
Nurul Hasfi  -  Prodi S1 Ilmu Komunikasi

Citation Format:
Abstract
Saat ini informasi yang diperoleh dari media online cukup beragam dimana terdapat sumber-sumber krusial yang bersifat memikat serta kredibel untuk dikonsumsi public, secara berkesinambungan hal ini yang mengakibatkan adanya pembetuk opini public sehingga berpengaruh terhadap pergesaran minat untuk membaca informasi dari media cetak seperti Koran, majalah dan artikel sehingga berubah menjadi media online seperti, Detik.com. Secara berkesinambungan, para jurnalistik mengkhawtirkan adanya berita atau informasi hoax kepada penerima pesan dikarenakan kemudahan aksesn informasi yang diikuti oleh kemajuan teknologi. Ditambah lagi adanya kasus COVID-19, informasi terkait hal ini disebarkan dengan luas kepada publik, sehingga dapat mempengaruhi persepsi dan tindakan strategis dari masyarakat selama masa pandemi. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka peneliti melakukan penelitian di media DetikNews.com. Kemudian, muncul pertanyaan, bagaimana Framing yang dilakukan oleh media online Detik terhadap pemberitaan korban COVID-19 khususnya public figure di Indonesia? Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan model deksriptif. Model deskriptif ditujukan untuk mengumpulkan informasi actual secara rinci yang mengidentifikasikan masalah, membuat perbandingan atau evaluasi, dan menganalisis praktekpraktek yang berlaku dalam penelitian. Selanjutnya, teori yang digunakan peneliti adalah teori konstruksi sosial dengan menggunakan konsep analisis framing, model Zhongdan Pan dan Gerald M. Kosicki. Pada dasarnya analisis framing digunakan untuk menganalisis bagaimana media membingkai fakta mengenai korban COVID-19 dalam sebuah berita. Selain itu, dapat mengetahui apakah berita sudah ideal sebagai orientasi kepentingan masyarakat. Peneliti menemukan empat unsur utama, yaitu unsur struktur sintaksis, struktur skrip, struktur tematik, dan struktur retoris. Pertama, dalam penulisan berita terdapat bagian yang penting dalam menyampaikan informasi yaitu lead, ini merupakan bagian berdasarkan faktafakta dari tubuh berita dimana berita COVID-19 ditunjukkan dengan framing negative pada masyarakat, kedua, kurangnya kelengkapan unsur 5W+1H, sehingga penerima informasi public terjadinya kesalahpahaman terhadap suatu peristiwa. Ketiga, adanya konotasi berita yang netral dan cenderung positif, namun terdapat keberimbangan negative pada korban COVID-19. Keempat, penyajian gambar dalam berita tidak diambil peristiwa sebenarnya, sehingga dapat menggiring opini public kea rah lebih positif pada kasus COVID-19.
Fulltext View|Download
Keywords: Framing, Covid-19, Media Online, DetikNews.com

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.