BibTex Citation Data :
@article{IO3060, author = {Jeffry Putra and Djoko Setiabudi and Agus Naryoso}, title = {Kampanye PR Radio SSFM “Assik Ala SSFM”}, journal = {Interaksi Online}, volume = {1}, number = {3}, year = {2013}, keywords = {}, abstract = { JUDUL : Kampanye PR Radio SSFM “Assik Ala SSFM” NAMA : Jeffry Septian Putra NIM : D2C607024 ABSTRAKSI Persaingan radio saat ini semakin ketat, industri media siaran perlu memahami dan mengenali ekspektasi atau apa yang diinginkan para pendengar. Pengelola radio perlu strategi untuk mendapatkan perhatian dari para pendengarnya terlebih dari sisi pemasaran yang akan memberikan dampak bagi kelancaran merebut perhatian pendengar. Untuk menciptakan strategi yang tepat dalam membuat mengelola radio agar tetap disukai dan didengarkan oleh audience adalah dengan memperhatikan dan memahami perilaku pendengar mereka. Radio SSFM adalah radio anak muda yang inspiring, dynamic, dan entertaining. Dengan basic itulah Radio SSFM melakukan visi misinya. Menjadi radio yang menginspirasi anak muda, menjadi radio yang dinamis dan dapat berubah mengikuti perkembangan jaman, serta radio yang syarat akan hiburan. Tujuan dari kampanye PR “Assik Ala SSFM” ini adalah memperkenalkan SSfm sebagai radio anak muda di Semarang dan meningkatkan awareness anak muda di Semarang terhadap radio SSFM melalui event roadshow yang diselenggarakan di 3 Sekolah Menengah Atas di Semarang dengan mengedukasi target audiens bagaimana cara berkendara dengan baik dan benar (Safety Riding). Mengacu pada analisis khalayak yang dituju, target audiens diberikan pengalaman secara langsung untuk berpartisipasi didalam program acara melalui permainan-permainan dan informasi mengenai Radio SSFM. Persiapan event dimulai dengan riset, konsep acara, penyusunan anggaran, pencarian sponsor, penentuan vendor untuk produksi acara, pembagian kerja untuk anggota, dan perijinan tempat. Event dilaksanakan dengan mengambil jam pelajaran sekolah, dengan program didalamnya berupa edukasi dalam ruangan mengenai safety riding dari pihak Astra Honda Semarang didalam aula sekolah masing-masing, selanjutnya praktek safety riding dan 3 permainan mengenai safety riding dengan konten berisi informasi mengenai Radio SSFM. Tidak lupa juga hiburan berupa pertunjukan music dari siswa sekolah itu sendiri dan hadiah-hadiah yang menarik. Event ini adalah cara untuk memperkenalkan Radio SSFM dengan menampilkan para penyiar dari radio tersebut secara langsung berinteraksi dengan audiens, mascot radio, informasi program radio, frekuensi radio, dan semua informasi mengenai radio tersebut. Kata kunci : Kampanye Humas, Radio SSFM 2 TITLE : Radio PR campaign SSFM \"Ala Assik SSFM\" NAME : Jeffry Septian Putra NIM : D2C607024 ABSTRACT Competition of radio industry is getting tougher, the broadcast media industry needs to understand and recognize the expectations or what the audience want. Radio needs a strategy business to get the attention of the audience especially from the marketing side that will give effect to grab the attention of listeners. To create the right strategies in order to make managing radio remains popular and is heard by the audience to pay attention and understand the behavior of their audience. Radio SSFM is inspiring young, dynamic, and entertaining. With that basic vision Radio SSFM perform its mission. Being a radio that inspires young people, into a dynamic radio and can evolve with changing times, as well as the requirement of radio entertainment. The goal of the PR campaign \"AlaAssik SSFM\" This is introduced SSFM as a youth radio in Semarang and increase the awareness of young people in Semarang against SSFM through radio roadshow event held at 3 high schools in Semarang to educate the target audience how to drive properly and right (Safety Riding). Referring to the analysis of the target audience, they directly given experience to participate in the program through games and information about Radio SSFM. Event begins with the preparation of research, concept of the show, budgeting, sponsorship, determination of vendors for event production, division of labor for the members,and permitting place. Event held during the school hours, with the form of educational programs in the indoor from Astra Honda Semarang professionals in each school hall, the next program is practice and 3 safety riding games contains information about Radio SSFM, and also entertainment in the form of music performances from students the school itself and attractive prizes. This event is a way to introduce radio SSFM with the radio broadcasters from directly interacting with the audience, radio mascot, information radio program, radio frequency, and all the information about the radio. Keywords: Public Relations Campaign, Radio SSFM 3 Kampanye PR Radio SSFM “Assik Ala SSFM” Jurnal Laporan Project Officer Penyusun Nama : Jeffry Septian Putra NIM : D2C607024 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO 2013 4 PENDAHULUAN Sekarang ini, radio masih mempunyai tempat dalam dunia komunikasi sebagai salah satu media komunikasi yang mempunyai keunggulan tersendiri dibanding media komunikasi lainnya. Radio sebagai media komunikasi dengan suara dan membuat pendengarnya berimajinasi atau membuat gambar di benak pendengar. Radio merupakan media tercepat karena tidak membutuhkan proses produksi yang rumit, percetakan, atau perekaman. Dari segi pendengar radio dapat merasakan kedekatan secara personal dengan penyiarnya dan bersifat fleksibel karena tidak mengganggu aktifitas lainnya. Semakin berkembangnya jaman, radio juga dapat digunakan secara mobile dengan menggunakan gadget atau alat elektronik yang memadai. Semua hal ini adalah karakteristik radio yang dijelaskan oleh Asep Syamsul M. Romli dalam bukunya Broadcast Jurnalism: Panduan Menjadi Penyiar, Reporter, dan Scripwrite. Penyiaran radio adalah media komunikasi massa dengar, yang menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara secara umum dan terbuka, berupa program yang teratur dan berkesinambungan. (Asti Musman dan Sugeng WA, 2011) Persaingan dalam pengelolaan radio saat ini semakin ketat, perlu adanya strategi khusus untuk merebut perhatian pendengar, pengelola media siaran harus benar-benar memahami dan mengenali ekspektasi atau apa yang diinginkan para pendengar. Strategi yang tepat adalah memperhatikan dan memahami perilaku pendengar yang dapat ditemukan dari ketertarikan mereka pada isi radio tersebut. Program radio, penyiar radio, feature radio, dan lagu-lagu yang disajikan adalah beberapa contoh dari konten radio yang menjadi kesukaan dari pendengar. Pada umumnya perilaku pendengar yang memiliki kegemaran mendengarkan radio, akan lebih prefer untuk memilih radio dari kesukaannya pada kategori tersebut, mereka suka pada program radio yang ada didalamnya contohnya program cerita misteri, program musik indie, program masalah rumah tangga, dan lainnya. Dari konsep program musik yang dirancang itulah tim produksi menjadi tahu apa saja yang menjadi tolak ukur suatu program musik radio terus bertahan lama dan tetap dicintai oleh pendengarnya, dan juga daya tarik apa yang menjadikan program musik begitu digemari dan terus diikuti oleh pendengar. Dalam konsep radio anak muda, di Semarang sendiri terdapat beberapa radio diantaranya Prambors, trax, RCT, SSfm dan lainnya. Masing-masing dari radio tersebut mempunyai ciri khas yang masih berbeda, mulai dari pemilihan musik, program acara di dalamnya, gaya berbicara penyiarnya, dan juga kontenkonten di dalamnya. SSFM adalah sebuah brand yang baru walaupun sebenarnya radio ini sudah lama berdiri. Dulu SSFM bernama “Suara Sakti” dengan konsep konten-konten lagu jazz, lalu berubah menjadi radio keluarga, radio untuk profesional muda, dan kemudian barulah merubah namanya menjadi SSFM (tanpa singkatan) yang bersegmentasi anak muda, dengan range usia 15 – 34 tahun. Target audience primernya adalah usia 15 – 25 tahun, target bisa sampai dengan 34 tahun. Target audience yang diutamakan adalah usia SMA, kuliah, dan professional muda. Dari sangat luasnya target audience yang dimiliki oleh SSFM, sangat sulit pula untuk mengelola program sesuai dengan masing-masing karakteristik usia tersebut. Brand atau merek didefinisikan oleh American Marketing Association sebagai nama, istilah, tanda, symbol, atau desain, atau kombinasi dari keseluruhannya yang 5 dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari penjual atau sekelompok penjual agar dapat dibedakan dari kompetitornya. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, SSFM sudah mempunyai sesuatu yang berbeda dibanding radio bersegmen anak muda di Semarang, hanya saja kurangnya promosi menjadikan SSFM kurang dikenal. Dari aspek psikografisnya, anak muda di Semarang dapat dibilang mengikuti tren-tren yang ada baik itu positif maupun negatif. Tren yang positif diantaranya termasuk dalam bidang olahraga, musik, seni, komunitas dan lainnya, sedangkan tren negatif nya adalah alcohol, pergaulan bebas, balapan liar, dan lainnya. Dalam kegiatan kampanye PR yang akan kami lakukan, kami mengambil isu kecelakaan yang diakibatkan lalainya pengendara motor khususnya pelajar di Semarang. Menurut Kepala Cabang PT Jasa Raharja (Persero) Jateng, Sukono menjelaskan, data kendaraan yang terlibat kecelakaan selama Januari hingga Maret 2012, didominasi oleh sepeda motor. Diikuti mobil pribadi dan truk.. Berdasarkan usia korban paling besar untuk rentang usia 15-29 tahun (39,22%), diikuti usia 30-49 tahun (30.65%). Sedangkan jika berdasar profesi, sebagian besar adalah karyawan (28,33%) diikuti pelajar/mahasiswa (23.67%) dan wiraswasta (22,90%). Strategi yang akan digunakan untuk memperkenalkan SSFM sebagai radio lokal pendatang baru mengacu pada bentuk kegiatan dengan kemasan yang menarik dan menyasar langsung kepada audiens dan bersifat mendidik atau mengedukasi. Radio SSFM sabagai radio baru sudah melakukan berbagai kegiatan promosi beberapa tahun kebelakang ternyata belum mampu menyasar pada target audiencenya. Bahkan bagi masyarakat muda kota semarang yang merupakan target utama dari radio ini, nama SSFM itu sendiri pun belum terlalu dikenal. Melihat kondisi tersebut, sebuah kegiatan berupa event roadshow yang menjurus langsung kepada target primer yaitu siswa SMA merupakan cara yang efektif untuk membangun awareness terhadap SSFM karena salah satu filosofi dari SSFM adalah radio yang berorientasi pada pendengarnya. Dalam pelaksanaan kegiatan yang melibatkan siswa SMA sebagai target audiens, strategi yang mengacu pada experience target audiens dianggap efektif untuk mencapai tujuan karena memungkinkannya terjadi interaksi dengan target audience dalam kondisi yang nyaman dan menyenangkan. Dengan taktik seperti ini mampu memberikan pengalaman menarik dan kesan baik terhadap Radio SSFM, sesuai dengan karakter psikografis target audiens yang suka tantangan dan suka hal baru akan memungkinkan informasi diserap secara maksimal. Strategi experience ini juga memberikan pengalaman langsung kepada target audiens mengenai program SSFM. Dengan keterlibatan audiens diharapkan mampu menciptakan kesan menyenangkan sehingga akhirnya mereka merasa penasaran dan mencoba untuk mendengarkan SSFM. Kegiatan utama yang dilakukan adalah Assik ala SSFM (Aman Selamat Saat Naik Kendaraan ala SSFM). Assik ala SSFM sebagai proses untuk memasukan input berupa informasi atau pengetahuan mengenai radio SSFM dan juga edukasi mengenai cara berkendara yang baik dan benar, input ini diproses secara menarik dengan permainan-permainan seru yang diikuti siswa-siswa tersebut sehingga menciptakan mood yang menyenangkan dan dapat dengan mudah untuk menerima informasi mengenai SSFM. Didalam permainan tersebut dimasukan features dari SSFM baik dari tagline, frekuensi, dan 6 informasi lainnya, dalam edukasi mengenai safety riding akan dikemas secara menarik dan interaktif. Untuk memperkuat ingatan mereka mengenai informasi ini, kami juga menambahkan gimmick yang akan diberikan kepada siswa berupa helm SNI, masker motor, sarung tangan berkendara, stiker, gantungan kunci sepeda motor, dan hadiah uang tunai, dengan tujuan siswa yang berkendara yang baik akan dianggap sebagai anak Assik SSFM. Output yang diharapkan adalah berupa awareness yang dimiliki siswa-siswa sma yang terlibat didalam kegiatan tersebut meningkat, baik dalam pengetahuan mengenai radio SSFM maupun behaviour mereka dalam berkendara. Dalam pemeragaan cara berkendara yang baik dan benar dilakukan oleh tim dari SSFM “Laskar Kawi”, didalamnya juga terdapat komptisi-kompetisi menarik seputar berkendara dan hal-hal ang behubungan dengan SSFM. Tentunya dalam sebuah kompetisi, pemenang akan mendapatkan hadiah. Hadiah yang kami siapkan dalam satu sekolah berjumlah Rp. 1.052.000,00 yang akan dibagi menjadi 21 hadiah. Sistematika pemilihan sekolah dilakukan oleh klien yang menurut mereka sekolah tersebut termasuk sasaran utama target dari radio SSFM. Konsep kegiatan berupa serangkaian acara dengan mengangkat isu disekitar target audiens yaitu anak muda Semarang mengenai masalah berkendara sepeda motor yang dikemas dalam permainan dan kuis interaktif yang memunculkan features mengenai radio SSFM. Dalam program Assik ala SSFM dibagi menjadi tiga tahapan yaitu pre-event, event dan post event. Event ASSIK ALA SSFM sebagai kegiatan PR Campaign Radio SSFM memperoleh hasil berdasarkan tujuan yang akan dicapai yaitu memperkenalkan Radio SSFM sebagai radio anak muda Semarang, hal ini dapat dilihat dari evaluasi kegiatan yang menganalisis hasil akhir apakah event ini berhasil dan dapat dilanjutkan lagi kedepannya. Menurut Anne Gregory dalam bukunya Perencanaan dan Manajemen Kampanye PR tahun 2004, terdapat 3 point penting dalam evaluasi, yang pertama yaitu input, penjelasan dari produk tersebut, latar belakangnya, kemasan, dan pilihan saluran distribusi. Yang kedua adalah output, bagaimana input digunakan oleh publik yang dihitung dari analisis pembaca atau audiens, penyebutan dalam media, dan analisis isi. Ketiga adalah outcome (hasil akhir) ini melibatkan pengukuran efek akhir dari komunikasi yang diukur dalam 3 cara yaitu kognitif (perubahan tingkat pemikiran atau kesadaran), afektif (perubahan sikap atau opini) dan konatif (perubahan dalam perilaku). Evaluasi kegiatan kampanye PR ”Assik Ala SSFM” tidak terlepas dari operasional pelaksanaan kegiatan yang dibagi menjadi tiga tahapan. Tahap pra produksi (planning), tahap produksi (acting), dan tahap pasca produksi (reporting). Seluruh tahapan dievaluasi mulai dari perencanaan sampai pelaporan. Tahap planning ”Assik Ala SSFM” diuraikan menjadi beberapa kegiatan diantaranya penjabaran ide menjadi konsep berupa roadshow edukasi safety riding, pembentukan tim dan pembagian jobdesk untuk eksekusi event, pengembangan konsep kreatif (rundown, talent, dan dekorasi), penentuan tempat, perlengkapan, akomodasi, dokumentasi), promosi dan publikasi, penyelesaian kontrak, perijinan tempat, dan lainnya. Tahap produksi (acting) pada event ”Assik Ala SSFM” diantaranya kesiapan pengisi acara yaitu penyiar radio SSFM atau laskar kawi, kesiapan perlengkapan untuk produksi event ”Assik Ala SSFM” berupa tenda (stage), sound system, kesiapan team, dan proses event yang diadakan sesuai dengan rundown. Tahap reporting diantaranya evaluasi event, dan pembuatan laporan. 7 ASSIK ala SSFM merupakan Event yang berisi kegiatan edukasi mengenai safety riding sepeda motor dan games-games yang dikemas secara menarik mengenai radio SSFM. Sebagai radio yang inspiring, dynamic, and entertaining, SSFM peduli anak muda Semarang sebagai target market mereka untuk lebih concern mengenai lalu lintas dan berkendara sepeda motor. Kegiatan ini melibatkan langsung target audience untuk berpartisipasi dalam gamesgames dan konten acara didalamnya. Siswa-siswi di Sekolah yang terpilih dapat secara langsung terlibat dalam kegiatan Radio 105.2 SSFM, bertemu dengan Laskar Kawi /penyiar Radio 105.2 SSFM secara langsung dan lebih mengenal mereka untuk mengetahui programprogram on air apa saja. Melalui Event ini Radio 105.2 SSFM juga mampu memperkenalkan lebih jauh mengenai radio 105.2 SSFM mengenai frekuensi radio tersebut, berbagai program radio SSFM, keunggulan yang dimiliki oleh Radio 105.2 SSFM, memperkenalkan maskot radio SSFM dan berbagai informasi lainnya. Selain itu melalui Event ini pihak manajemen Radio 105.2 SSFM juga dapat melihat kondisi target audiens secara langsung , hal ini menjadi penting karena dari sinilah fungsi Public relation akan sangat dibutuhkan, agar dapat diselenggarakan sebuah kegiatan yang dapat meningkatkan awareness dan menjalin hubungan antara Radio 105.2 SSFM dengan target audiens yaitu pelajar SMA/SMK secara langsung. Sudah menjadi tugas public relations untuk melakukan kegiatan komunikasi pemasaran yang mengutamakan interaksi, koneksivitas serta hubungan yang akrab dengan target audience untuk menciptakan pencitraan yang baik dan peningkatan awareness dari target audiens. Secara garis besar Event sebagai tools PR dalam IMC pada Event ASSIK ala SSFM terlakasana dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. PENUTUP Kesimpulan Kegiatan PR Campaign “ASSIK ALA SSFM berhasil diselenggarakan dan mencapai tujuan yang diinginkan berdasarkan evaluasi yang dilakukan. Terjalinnya hubungan yang baik dari pihak klien Radio SSFM dan juga sponsor pendukung acara seperti Astra Motor Semarang (Honda), AEOC, INKRAFT, Rinjani View, serta media lainnya. Dengan menganalisis target audiens dengan tepat, event ini telah menjadi tool PR Campaign yang efektif karena dapat menjadi rangsangan bagi siswa-siswi sekolah lainnya untuk penasaran dan mencari tahu informasi mengenai “ASSIK ALA SSFM”. Dua diantara ketiga sekolah yang terpilih untuk menjadi target audiens dalam acara ini cukup berperan besar dalam menyebarkan informasi dan menjadi teaser, namun SMK Perintis 29 kurang berperan dalam menjadi buzzer dalam social media dikarenakan siswa-siswinya kurang aktif dalam kegiatan social media. Saran Riset merupakan hal yang penting untuk menganalisis situasi dan target audiens. Untuk target anak muda, khususnya pelajar sebaiknya menggunakan metode wawancara sehingga hasil yang diperoleh benar-benar valid, dan communication tools yang digunakan untuk menyampaikan pesan dapat efektif menuju target audiens, dan event yang diselenggarakan dapat memperoleh hasil maksimal. Penyebaran informasi event atau publikasi harus dilakukan dari jauh hari dan menggunaan media yang bersegmentasi sama dengan target audiens yaitu anak muda. Publikasi event juga aharus mempunyai jangkauan luas, tidak hanya diterima oleh target audiens di sekolah yang terpilih saja, social media dan website perlu dimaksimalkan penggunaannya untuk publikasi karena efektif menjadi teaser untuk target audiens yang lain. 8 Tujuan komunikasi dan penyampaian pesan dalam event akan efektif apabila mendatangi audiens secara langsung dan dilibatkan didalam acara tersebut sehingga memperoleh experience dan lebih kuat mengingat pesan yang disampaikan. Intensif menjalin hubungan dengan perusahaan yang ditargetkan menjadi sponsor dan melakukan proses lobby secara santai namun santun. Setelah mendapatkan kesepakatan kerjasama, perusahaan sponsorship selalu diberikan informasiinformasi mengenai event dan laporan event. 9 DAFTAR PUSTAKA Aaker, David. 1991. Managing Brand Equity; Capitalizing on the Value of Brand Name. New York : Free Press (http://www.scribd.com/doc/76703520/Managing-Brand-Equity) Astute, Santi Indra. 2008. Jurnalisme Radio Teori dan Praktik. Bandung: Simbiosa RekatamaMedia Duncan, Tom. 2005. The Principle of Advertising and IMC. New York : McGraw Hill Gregory, Anne. 2004. Perencanaan dan Manajemen Kampanye Public Relations. Jakarta : Erlangga Kasali, Rhenald. 2009. Manajemen Public Relation Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta : Grafiti Kottler. 2000. Marketing Management, The Millnium Edition. New Jersey : Prentice Hall International, Inc. Lattimore, Dan., Otis Baskin., Suzette T.Heiman & Elizabeth L.Toth. (2010). Public Relations : Profesi & Praktik. Jakarta : Salemba Humanika. Masterman, Guy & Wood, Emma. 2006. Innovative Marketing Communication, Strategies for the Events Industry. United Kingdom : Butterworth Heinemann Musman, Aswi & WA, Sugeng.2011.Marketing Media Penyiaran, Bukan Sekedar Jual Kecap. Yogyakarta: Cahaya Atma Pusaka. Peter, J Paul dan Olson, Jerry C. 1996. Customer Behaviour and Marketing Strategy. 4th Edition. New York : McGraw Hill Co. Tjiptono, Fandy. 2008. Pemasaran Strategik. Yogyakarta : Andi Publisher }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/interaksi-online/article/view/3060} }
Refworks Citation Data :
JUDUL : Kampanye PR Radio SSFM “Assik Ala SSFM”NAMA : Jeffry Septian PutraNIM : D2C607024ABSTRAKSIPersaingan radio saat ini semakin ketat, industri media siaran perlu memahamidan mengenali ekspektasi atau apa yang diinginkan para pendengar. Pengelola radioperlu strategi untuk mendapatkan perhatian dari para pendengarnya terlebih dari sisipemasaran yang akan memberikan dampak bagi kelancaran merebut perhatianpendengar. Untuk menciptakan strategi yang tepat dalam membuat mengelola radioagar tetap disukai dan didengarkan oleh audience adalah dengan memperhatikan danmemahami perilaku pendengar mereka. Radio SSFM adalah radio anak muda yanginspiring, dynamic, dan entertaining. Dengan basic itulah Radio SSFM melakukanvisi misinya. Menjadi radio yang menginspirasi anak muda, menjadi radio yangdinamis dan dapat berubah mengikuti perkembangan jaman, serta radio yang syaratakan hiburan.Tujuan dari kampanye PR “Assik Ala SSFM” ini adalah memperkenalkan SSfmsebagai radio anak muda di Semarang dan meningkatkan awareness anak muda diSemarang terhadap radio SSFM melalui event roadshow yang diselenggarakan di 3Sekolah Menengah Atas di Semarang dengan mengedukasi target audiens bagaimanacara berkendara dengan baik dan benar (Safety Riding). Mengacu pada analisiskhalayak yang dituju, target audiens diberikan pengalaman secara langsung untukberpartisipasi didalam program acara melalui permainan-permainan dan informasimengenai Radio SSFM.Persiapan event dimulai dengan riset, konsep acara, penyusunan anggaran,pencarian sponsor, penentuan vendor untuk produksi acara, pembagian kerja untukanggota, dan perijinan tempat.Event dilaksanakan dengan mengambil jam pelajaran sekolah, dengan programdidalamnya berupa edukasi dalam ruangan mengenai safety riding dari pihak AstraHonda Semarang didalam aula sekolah masing-masing, selanjutnya praktek safetyriding dan 3 permainan mengenai safety riding dengan konten berisi informasimengenai Radio SSFM. Tidak lupa juga hiburan berupa pertunjukan music dari siswasekolah itu sendiri dan hadiah-hadiah yang menarik. Event ini adalah cara untukmemperkenalkan Radio SSFM dengan menampilkan para penyiar dari radio tersebutsecara langsung berinteraksi dengan audiens, mascot radio, informasi program radio,frekuensi radio, dan semua informasi mengenai radio tersebut.Kata kunci : Kampanye Humas, Radio SSFM2TITLE : Radio PR campaign SSFM "Ala Assik SSFM"NAME : Jeffry Septian PutraNIM : D2C607024ABSTRACTCompetition of radio industry is getting tougher, the broadcast media industryneeds to understand and recognize the expectations or what the audience want. Radioneeds a strategy business to get the attention of the audience especially from themarketing side that will give effect to grab the attention of listeners. To create theright strategies in order to make managing radio remains popular and is heard by theaudience to pay attention and understand the behavior of their audience. Radio SSFMis inspiring young, dynamic, and entertaining. With that basic vision Radio SSFMperform its mission. Being a radio that inspires young people, into a dynamic radioand can evolve with changing times, as well as the requirement of radioentertainment.The goal of the PR campaign "AlaAssik SSFM" This is introduced SSFM as ayouth radio in Semarang and increase the awareness of young people in Semarangagainst SSFM through radio roadshow event held at 3 high schools in Semarang toeducate the target audience how to drive properly and right (Safety Riding). Referringto the analysis of the target audience, they directly given experience to participate inthe program through games and information about Radio SSFM.Event begins with the preparation of research, concept of the show, budgeting,sponsorship, determination of vendors for event production, division of labor for themembers,and permitting place.Event held during the school hours, with the form of educational programs inthe indoor from Astra Honda Semarang professionals in each school hall, the nextprogram is practice and 3 safety riding games contains information about RadioSSFM, and also entertainment in the form of music performances from students theschool itself and attractive prizes. This event is a way to introduce radio SSFM withthe radio broadcasters from directly interacting with the audience, radio mascot,information radio program, radio frequency, and all the information about the radio.Keywords: Public Relations Campaign, Radio SSFM3Kampanye PR Radio SSFM “Assik Ala SSFM”Jurnal Laporan Project OfficerPenyusunNama : Jeffry Septian PutraNIM : D2C607024JURUSAN ILMU KOMUNIKASIFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS DIPONEGORO20134PENDAHULUANSekarang ini, radio masih mempunyai tempat dalam dunia komunikasi sebagaisalah satu media komunikasi yang mempunyai keunggulan tersendiri dibanding mediakomunikasi lainnya. Radio sebagai media komunikasi dengan suara dan membuatpendengarnya berimajinasi atau membuat gambar di benak pendengar. Radiomerupakan media tercepat karena tidak membutuhkan proses produksi yang rumit,percetakan, atau perekaman. Dari segi pendengar radio dapat merasakan kedekatansecara personal dengan penyiarnya dan bersifat fleksibel karena tidak menggangguaktifitas lainnya. Semakin berkembangnya jaman, radio juga dapat digunakan secaramobile dengan menggunakan gadget atau alat elektronik yang memadai. Semua halini adalah karakteristik radio yang dijelaskan oleh Asep Syamsul M. Romli dalambukunya Broadcast Jurnalism: Panduan Menjadi Penyiar, Reporter, danScripwrite.Penyiaran radio adalah media komunikasi massa dengar, yang menyalurkangagasan dan informasi dalam bentuk suara secara umum dan terbuka, berupa programyang teratur dan berkesinambungan. (Asti Musman dan Sugeng WA, 2011)Persaingan dalam pengelolaan radio saat ini semakin ketat, perlu adanya strategikhusus untuk merebut perhatian pendengar, pengelola media siaran harus benar-benarmemahami dan mengenali ekspektasi atau apa yang diinginkan para pendengar.Strategi yang tepat adalah memperhatikan dan memahami perilaku pendengaryang dapat ditemukan dari ketertarikan mereka pada isi radio tersebut. Program radio,penyiar radio, feature radio, dan lagu-lagu yang disajikan adalah beberapa contoh darikonten radio yang menjadi kesukaan dari pendengar. Pada umumnya perilakupendengar yang memiliki kegemaran mendengarkan radio, akan lebih prefer untukmemilih radio dari kesukaannya pada kategori tersebut, mereka suka pada programradio yang ada didalamnya contohnya program cerita misteri, program musik indie,program masalah rumah tangga, dan lainnya. Dari konsep program musik yangdirancang itulah tim produksi menjadi tahu apa saja yang menjadi tolak ukur suatuprogram musik radio terus bertahan lama dan tetap dicintai oleh pendengarnya, danjuga daya tarik apa yang menjadikan program musik begitu digemari dan terus diikutioleh pendengar. Dalam konsep radio anak muda, di Semarang sendiri terdapatbeberapa radio diantaranya Prambors, trax, RCT, SSfm dan lainnya. Masing-masingdari radio tersebut mempunyai ciri khas yang masih berbeda, mulai dari pemilihanmusik, program acara di dalamnya, gaya berbicara penyiarnya, dan juga kontenkontendi dalamnya.SSFM adalah sebuah brand yang baru walaupun sebenarnya radio ini sudahlama berdiri. Dulu SSFM bernama “Suara Sakti” dengan konsep konten-konten lagujazz, lalu berubah menjadi radio keluarga, radio untuk profesional muda, dankemudian barulah merubah namanya menjadi SSFM (tanpa singkatan) yangbersegmentasi anak muda, dengan range usia 15 – 34 tahun. Target audienceprimernya adalah usia 15 – 25 tahun, target bisa sampai dengan 34 tahun. Targetaudience yang diutamakan adalah usia SMA, kuliah, dan professional muda. Darisangat luasnya target audience yang dimiliki oleh SSFM, sangat sulit pula untukmengelola program sesuai dengan masing-masing karakteristik usia tersebut.Brand atau merek didefinisikan oleh American Marketing Association sebagainama, istilah, tanda, symbol, atau desain, atau kombinasi dari keseluruhannya yang5dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari penjual atausekelompok penjual agar dapat dibedakan dari kompetitornya. Seperti yang sudahdijelaskan di atas, SSFM sudah mempunyai sesuatu yang berbeda dibanding radiobersegmen anak muda di Semarang, hanya saja kurangnya promosi menjadikanSSFM kurang dikenal.Dari aspek psikografisnya, anak muda di Semarang dapat dibilang mengikutitren-tren yang ada baik itu positif maupun negatif. Tren yang positif diantaranyatermasuk dalam bidang olahraga, musik, seni, komunitas dan lainnya, sedangkan trennegatif nya adalah alcohol, pergaulan bebas, balapan liar, dan lainnya. Dalamkegiatan kampanye PR yang akan kami lakukan, kami mengambil isu kecelakaanyang diakibatkan lalainya pengendara motor khususnya pelajar di Semarang.Menurut Kepala Cabang PT Jasa Raharja (Persero) Jateng, Sukonomenjelaskan, data kendaraan yang terlibat kecelakaan selama Januari hingga Maret2012, didominasi oleh sepeda motor. Diikuti mobil pribadi dan truk.. Berdasarkanusia korban paling besar untuk rentang usia 15-29 tahun (39,22%), diikuti usia 30-49tahun (30.65%). Sedangkan jika berdasar profesi, sebagian besar adalah karyawan(28,33%) diikuti pelajar/mahasiswa (23.67%) dan wiraswasta (22,90%).Strategi yang akan digunakan untuk memperkenalkan SSFM sebagai radio lokalpendatang baru mengacu pada bentuk kegiatan dengan kemasan yang menarik danmenyasar langsung kepada audiens dan bersifat mendidik atau mengedukasi. RadioSSFM sabagai radio baru sudah melakukan berbagai kegiatan promosi beberapa tahunkebelakang ternyata belum mampu menyasar pada target audiencenya. Bahkan bagimasyarakat muda kota semarang yang merupakan target utama dari radio ini, namaSSFM itu sendiri pun belum terlalu dikenal. Melihat kondisi tersebut, sebuah kegiatanberupa event roadshow yang menjurus langsung kepada target primer yaitu siswaSMA merupakan cara yang efektif untuk membangun awareness terhadap SSFMkarena salah satu filosofi dari SSFM adalah radio yang berorientasi padapendengarnya.Dalam pelaksanaan kegiatan yang melibatkan siswa SMA sebagai target audiens,strategi yang mengacu pada experience target audiens dianggap efektif untukmencapai tujuan karena memungkinkannya terjadi interaksi dengan target audiencedalam kondisi yang nyaman dan menyenangkan. Dengan taktik seperti ini mampumemberikan pengalaman menarik dan kesan baik terhadap Radio SSFM, sesuaidengan karakter psikografis target audiens yang suka tantangan dan suka hal baruakan memungkinkan informasi diserap secara maksimal. Strategi experience ini jugamemberikan pengalaman langsung kepada target audiens mengenai program SSFM.Dengan keterlibatan audiens diharapkan mampu menciptakan kesan menyenangkansehingga akhirnya mereka merasa penasaran dan mencoba untuk mendengarkanSSFM. Kegiatan utama yang dilakukan adalah Assik ala SSFM (Aman SelamatSaat Naik Kendaraan ala SSFM).Assik ala SSFM sebagai proses untuk memasukan input berupa informasi ataupengetahuan mengenai radio SSFM dan juga edukasi mengenai cara berkendara yangbaik dan benar, input ini diproses secara menarik dengan permainan-permainan seruyang diikuti siswa-siswa tersebut sehingga menciptakan mood yang menyenangkandan dapat dengan mudah untuk menerima informasi mengenai SSFM. Didalampermainan tersebut dimasukan features dari SSFM baik dari tagline, frekuensi, dan6informasi lainnya, dalam edukasi mengenai safety riding akan dikemas secaramenarik dan interaktif. Untuk memperkuat ingatan mereka mengenai informasi ini,kami juga menambahkan gimmick yang akan diberikan kepada siswa berupa helmSNI, masker motor, sarung tangan berkendara, stiker, gantungan kunci sepeda motor,dan hadiah uang tunai, dengan tujuan siswa yang berkendara yang baik akan dianggapsebagai anak Assik SSFM. Output yang diharapkan adalah berupa awareness yangdimiliki siswa-siswa sma yang terlibat didalam kegiatan tersebut meningkat, baikdalam pengetahuan mengenai radio SSFM maupun behaviour mereka dalamberkendara. Dalam pemeragaan cara berkendara yang baik dan benar dilakukan olehtim dari SSFM “Laskar Kawi”, didalamnya juga terdapat komptisi-kompetisimenarik seputar berkendara dan hal-hal ang behubungan dengan SSFM. Tentunyadalam sebuah kompetisi, pemenang akan mendapatkan hadiah. Hadiah yang kamisiapkan dalam satu sekolah berjumlah Rp. 1.052.000,00 yang akan dibagi menjadi 21hadiah. Sistematika pemilihan sekolah dilakukan oleh klien yang menurut merekasekolah tersebut termasuk sasaran utama target dari radio SSFM.Konsep kegiatan berupa serangkaian acara dengan mengangkat isu disekitartarget audiens yaitu anak muda Semarang mengenai masalah berkendara sepedamotor yang dikemas dalam permainan dan kuis interaktif yang memunculkan featuresmengenai radio SSFM. Dalam program Assik ala SSFM dibagi menjadi tiga tahapanyaitu pre-event, event dan post event.Event ASSIK ALA SSFM sebagai kegiatan PR Campaign Radio SSFMmemperoleh hasil berdasarkan tujuan yang akan dicapai yaitu memperkenalkan RadioSSFM sebagai radio anak muda Semarang, hal ini dapat dilihat dari evaluasi kegiatanyang menganalisis hasil akhir apakah event ini berhasil dan dapat dilanjutkan lagikedepannya.Menurut Anne Gregory dalam bukunya Perencanaan dan ManajemenKampanye PR tahun 2004, terdapat 3 point penting dalam evaluasi, yang pertamayaitu input, penjelasan dari produk tersebut, latar belakangnya, kemasan, dan pilihansaluran distribusi. Yang kedua adalah output, bagaimana input digunakan oleh publikyang dihitung dari analisis pembaca atau audiens, penyebutan dalam media, dananalisis isi. Ketiga adalah outcome (hasil akhir) ini melibatkan pengukuran efek akhirdari komunikasi yang diukur dalam 3 cara yaitu kognitif (perubahan tingkatpemikiran atau kesadaran), afektif (perubahan sikap atau opini) dan konatif(perubahan dalam perilaku).Evaluasi kegiatan kampanye PR ”Assik Ala SSFM” tidak terlepas darioperasional pelaksanaan kegiatan yang dibagi menjadi tiga tahapan. Tahap praproduksi (planning), tahap produksi (acting), dan tahap pasca produksi (reporting).Seluruh tahapan dievaluasi mulai dari perencanaan sampai pelaporan. Tahap planning”Assik Ala SSFM” diuraikan menjadi beberapa kegiatan diantaranya penjabaran idemenjadi konsep berupa roadshow edukasi safety riding, pembentukan tim danpembagian jobdesk untuk eksekusi event, pengembangan konsep kreatif (rundown,talent, dan dekorasi), penentuan tempat, perlengkapan, akomodasi, dokumentasi),promosi dan publikasi, penyelesaian kontrak, perijinan tempat, dan lainnya. Tahapproduksi (acting) pada event ”Assik Ala SSFM” diantaranya kesiapan pengisi acarayaitu penyiar radio SSFM atau laskar kawi, kesiapan perlengkapan untuk produksievent ”Assik Ala SSFM” berupa tenda (stage), sound system, kesiapan team, danproses event yang diadakan sesuai dengan rundown. Tahap reporting diantaranyaevaluasi event, dan pembuatan laporan.7ASSIK ala SSFM merupakan Event yang berisi kegiatan edukasi mengenai safetyriding sepeda motor dan games-games yang dikemas secara menarik mengenai radio SSFM.Sebagai radio yang inspiring, dynamic, and entertaining, SSFM peduli anak muda Semarangsebagai target market mereka untuk lebih concern mengenai lalu lintas dan berkendara sepedamotor. Kegiatan ini melibatkan langsung target audience untuk berpartisipasi dalam gamesgamesdan konten acara didalamnya. Siswa-siswi di Sekolah yang terpilih dapat secaralangsung terlibat dalam kegiatan Radio 105.2 SSFM, bertemu dengan Laskar Kawi /penyiarRadio 105.2 SSFM secara langsung dan lebih mengenal mereka untuk mengetahui programprogramon air apa saja. Melalui Event ini Radio 105.2 SSFM juga mampu memperkenalkanlebih jauh mengenai radio 105.2 SSFM mengenai frekuensi radio tersebut, berbagai programradio SSFM, keunggulan yang dimiliki oleh Radio 105.2 SSFM, memperkenalkan maskotradio SSFM dan berbagai informasi lainnya.Selain itu melalui Event ini pihak manajemen Radio 105.2 SSFM juga dapat melihatkondisi target audiens secara langsung , hal ini menjadi penting karena dari sinilah fungsiPublic relation akan sangat dibutuhkan, agar dapat diselenggarakan sebuah kegiatan yangdapat meningkatkan awareness dan menjalin hubungan antara Radio 105.2 SSFM dengantarget audiens yaitu pelajar SMA/SMK secara langsung. Sudah menjadi tugas public relationsuntuk melakukan kegiatan komunikasi pemasaran yang mengutamakan interaksi,koneksivitas serta hubungan yang akrab dengan target audience untuk menciptakanpencitraan yang baik dan peningkatan awareness dari target audiens.Secara garis besar Event sebagai tools PR dalam IMC pada Event ASSIK ala SSFMterlakasana dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.PENUTUPKesimpulanKegiatan PR Campaign “ASSIK ALA SSFM berhasil diselenggarakan dan mencapaitujuan yang diinginkan berdasarkan evaluasi yang dilakukan. Terjalinnya hubungan yang baikdari pihak klien Radio SSFM dan juga sponsor pendukung acara seperti Astra MotorSemarang (Honda), AEOC, INKRAFT, Rinjani View, serta media lainnya.Dengan menganalisis target audiens dengan tepat, event ini telah menjadi tool PRCampaign yang efektif karena dapat menjadi rangsangan bagi siswa-siswi sekolah lainnyauntuk penasaran dan mencari tahu informasi mengenai “ASSIK ALA SSFM”. Dua diantaraketiga sekolah yang terpilih untuk menjadi target audiens dalam acara ini cukup berperanbesar dalam menyebarkan informasi dan menjadi teaser, namun SMK Perintis 29 kurangberperan dalam menjadi buzzer dalam social media dikarenakan siswa-siswinya kurang aktifdalam kegiatan social media.Saran Riset merupakan hal yang penting untuk menganalisis situasi dan target audiens.Untuk target anak muda, khususnya pelajar sebaiknya menggunakan metodewawancara sehingga hasil yang diperoleh benar-benar valid, dan communicationtools yang digunakan untuk menyampaikan pesan dapat efektif menuju targetaudiens, dan event yang diselenggarakan dapat memperoleh hasil maksimal. Penyebaran informasi event atau publikasi harus dilakukan dari jauh hari danmenggunaan media yang bersegmentasi sama dengan target audiens yaitu anakmuda. Publikasi event juga aharus mempunyai jangkauan luas, tidak hanyaditerima oleh target audiens di sekolah yang terpilih saja, social media danwebsite perlu dimaksimalkan penggunaannya untuk publikasi karena efektifmenjadi teaser untuk target audiens yang lain.8 Tujuan komunikasi dan penyampaian pesan dalam event akan efektif apabilamendatangi audiens secara langsung dan dilibatkan didalam acara tersebutsehingga memperoleh experience dan lebih kuat mengingat pesan yangdisampaikan. Intensif menjalin hubungan dengan perusahaan yang ditargetkan menjadi sponsordan melakukan proses lobby secara santai namun santun. Setelah mendapatkankesepakatan kerjasama, perusahaan sponsorship selalu diberikan informasiinformasimengenai event dan laporan event.9DAFTAR PUSTAKAAaker, David. 1991. Managing Brand Equity; Capitalizing on the Value of Brand Name. NewYork : Free Press(http://www.scribd.com/doc/76703520/Managing-Brand-Equity)Astute, Santi Indra. 2008. Jurnalisme Radio Teori dan Praktik. Bandung:Simbiosa RekatamaMediaDuncan, Tom. 2005. The Principle of Advertising and IMC. New York : McGraw HillGregory, Anne. 2004. Perencanaan dan Manajemen Kampanye Public Relations.Jakarta : ErlanggaKasali, Rhenald. 2009. Manajemen Public Relation Konsep dan Aplikasinya diIndonesia. Jakarta : GrafitiKottler. 2000. Marketing Management, The Millnium Edition. New Jersey :Prentice Hall International, Inc.Lattimore, Dan., Otis Baskin., Suzette T.Heiman & Elizabeth L.Toth. (2010).Public Relations : Profesi & Praktik. Jakarta : Salemba Humanika.Masterman, Guy & Wood, Emma. 2006. Innovative Marketing Communication, Strategiesfor the Events Industry. United Kingdom : Butterworth HeinemannMusman, Aswi & WA, Sugeng.2011.Marketing Media Penyiaran, BukanSekedar Jual Kecap. Yogyakarta: Cahaya Atma Pusaka.Peter, J Paul dan Olson, Jerry C. 1996. Customer Behaviour and MarketingStrategy. 4th Edition. New York : McGraw Hill Co.Tjiptono, Fandy. 2008. Pemasaran Strategik. Yogyakarta : Andi Publisher
Last update:
Interaksi Online, is published by Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jln. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Jawa Tengah 50275; Telp. (024)7460056, Fax: (024)7460055
Interaksi Online by http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/interaksi-online is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.