skip to main content

Seminar dan Wokshop Jurnalistik Anak SMA “Yournalism”


Citation Format:
Abstract

PENDAHULUAN
Masyarakat Indonesia saat ini merupakan masyarakat informasi yang
menghabiskan sebagian besar waktunya dengan media komunikasi dan menggunakan
teknologi informasi seperti ponsel dan komputer maupun laptop. Mereka akan mudah
melakukan pertukaran data informasi karena saat ini,mengingat konvergensi media
tidak hanya mengubah basis data dan medium yang menyalurkannya, tetapi juga
secara keseluruhan mengubah proses produksi, pengolahan, dan distribusi informasi
sehingga media-media seperti koran, radio, televisi, dan lain-lain akan berubah
dengan bentuk-bentuk media baru yang sepenuhnya digital, seperti world wide web,
dan internet.
Setiap orang bisa merencanakan liputan, meliput, menuliskan hasil liputan,
mengedit tulisan, memuatnya dan menyebarkan di berbagai situs internet. Artinya
semua orang sebenarnya bisa menjadi “jurnalis dadakan”, meski begitu tentu saja
kualitas jurnalistik mereka masih bisa kita perdebatkan. (Haryati, 2007 : v)
Kehadiran situs berita atau portal berita juga dikhawatirkan bisa menjadi ancaman
seluruh media massa konvensional. Ada juga media konvensional yang telah
melakukan inovasi dan pengembangan produk ke arah konvergensi informasi demi
mempertahankan eksistensinya. Suara Merdeka sendiri telah melakukan inovasi
tersebut dengan nama suaramerdeka.com. Didirikan pada tanggal 14 September 1996
oleh H. Tommy Hetami (alm). Pada awalnya website suaramerdeka.com ini hanya
berisikan berita edisi cetak yang diambil dari media cetak Harian Suara Merdeka.
Sampai dengan 11 Pebruari 2000 barulah menambahkan pemberitaannya dengan edisi
News Aktual beserta kanal-kanal lainnya. News Aktual ini dimaksudkan agar
SUARAMERDEKA.com tidak tertinggal dalam memberitakan sesuatu. Namun yang
perlu diperhatikan adalah langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk
melakukan inovasi pengembangan produk ke arah digital agar tetap bisa bertahan.
Melihat kenyataan yang seperti itu, perlu kiranya Suara Merdeka memberikan
pendidikan jurnalistik sejak dini. Kegunaannya untuk mempersiapkan para calon
generasi jurnalis muda untuk memasuki dunia jurnalis profesional mendatang di era
citizen journalism dan meminimalisir keberadaan “jurnalis dadakan” tersebut. Di
samping itu juga bermanfaat bagi berkembangnya mading sekolah ke arah digital
sebagai tempat media penyaluran bakat siswa dibidang penulisan, penyaluran minat
dibidang yang sama, dan melatih siswa-siswi SMA atau SMK untuk tampil berani dan
kritis dalam berbagai kondisi serta menjadikan mempromosikan Rubrik Ekspresi
Suara Remaja (salah satu rubrik di Suaramerdeka.com yang membahas tentang dunia
remaja) sebagai penyaluran ide maupun hasil karya mereka.
ISI
Konsep komunikasi pemasaran terpadu menekankan pentingnya elemen komunikasi
dalam pemasaran. Komunikasi pemasaran terpadu adalah kegiatan pemasaran dengan
menggunakan teknik-teknik komunikasi untuk memberikan informasi kepada orang banyak
dengan harapan, agar tujuan perusahaan tercapai, yaitu terjadinya pendapatan sebagai hasil
penambahan penggunaan penggunaan jasa atau pembelian produk yang di tawarkan.
(Soemagara, 2006: 4)
Suara Merdeka membutuhkan suatu kegiatan promosi yang dapat menjangkau anakanak
SMA untuk secara aktif menuangkan ide-ide, hasil karya mereka di Rubrik Ekpresi
Suara Remaja sehingga membutuhkan sebuah kegiatan komunikasi pemasaran terpadu yang
tepat.
Melihat anak - anak SMA sekarang ini hidup dalam kecanggihan komunikasi dan
informasi seperti adanya smartphone, laptop, dan peralatan IT canggih lainnya, strategi yang
tepat adalah membuat kegiatan dengan memanfaatkan antusias mereka terhadap kemajuan IT
tersebut mengenai dunia jurnalistik.
Event merupakan salah tool public relation yang berbeda. Secara konseptual event tidak
hanya mengajak seseorang untuk menggunakan sebuah produk, namun lebih mendekatkan
brand kepada target audience secara langsung sehingga memberikan pengalaman langsung
dengan suatu brand. Pengalaman langsung dan baru ini memberikan dampak untuk menarik
calon pelanggan baru atau menambah loyalitas pelanggan lama terhadap brand. Keuntungan
event adalah bisa melibatkan banyak orang, beberapa orang memiliki “sense of publicity”
yang mana akan menceritakan pengalaman mereka kepada orang-orang terdekatnya baik
orang tua, teman-teman, bahkan di ruang sosial media. Dengan beberapa alasan diatas tim
pelakasana memilih event “Yournalism” sebagai salah satu bentuk melakukan komunikasi
pemasaran.
Kegiatan ini bertema “YOURNALISM” yang diambil dari penggalan kata
“YOUNG” yang berarti muda dan “JOURNALISM” yang berarti dunia jurnalistik. Jadi
makna keseluruhannya adalah saatnya dunia jurnalistik muda menunjukkan eksistensinya.
Tagline yang saya ambil adalah “together make possible” yang dapat diartikan bersama-sama
menjadi mungkin. Bentuk kegiatan ini adalah seminar dan workshop dengan mengumpulkan
Siswa-siswi dari beberapa sekolah SMA di salah satu sekolah SMA Semarang dengan
penjelasan target audien:
Aspek demografis
Target Primer : siswa-siswi SMA Semarang
Jenis Kelamin : laki-laki dan perempuan
Usia : 15 – 19 Tahun
SES : A – C
Aspek Geografis
Sekolah dengan perwakilan dari beberapa zona area Kota Semarang. Semarang Timur
meliputi SMA 11, SMA 15, SMA 2, SMA KES 1. Semarang Tengah meliputi SMA 1,SMA
3, SMA 5, SMK 2, SMK 3, SMK 5, SMK 7, SMA LOYOLA, dan SMA SULTAN AGUNG
1. Daerah zona tengah lebih banyak karena dijadikan percontohan untuk mengukur seberapa
efektif kegiatan ini bagi mereka mengingat letak sekolah mereka yang berada di pusat kota
Aspek Psikografis
Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, lebih banyak melakukan kegiatan diluar ruang, aktif
mencari informasi, memiliki kehidupan sosial yang luas, dan peka terhadap lingkungan
sekitar.
Mereka diberi pelatihan jurnalistik dengan pemberian materi mengenai dunia jurnalistik
seperti penulisan berita,news reporting, dan desain layout dengan nara sumber dari orangorang
redaksi Suara Merdeka.
Setelah mendapat pelatihan dasar jurnalistik, saya berupaya untuk memicu semangat
kreatifitas mereka dengan membuat kompetisi mading dengan cara yang berbeda. Melihat
perkembangan dunia teknologi informasi sekarang ini, perlu kiranya kita melakukan sebuah
inovasi yang berbasis pada teknologi informasi tersebut. Salah satu cara yang ingin saya
terapkan yaitu kompetisi e-mading. E-mading adalah mading yang berbasis pada penggunaan
internet. Lomba e-mading ini berformat .pdf dengan tema Semarang dan dengan beberapa
kriteria antara lain tata layout, estetika, isi berita. Diharapkan dengan adanya lomba seperti
itu mampu menjaga eksistensi dunia jurnalistik di sekolah terutama mading.
PENUTUP
Evaluasi diperlukan untuk mengukur keberhasilan suatu kegiatan yang telah
dilakukan, melihat tahap-tahap yang telah ditetapkan sebelumnya serta menelaah kekurangan
dari kegiatan tersebut agar kedepan dapat menjadi tolak ukur untuk kegiatan yang
berkelanjutan ataupun menyelenggarakan kegiatan sejenis.
Rekomendasi memiliki tujuan untuk memeberikan saran dan menyempurnakan
konsep serta dapat menjadi acuan jika akan menyelenggaraka kegiatan serupa. Rekomendasi
juga ditujukan kepada pihak klien sebagai saran dalam melakukan kegiatan marcomm untuk
memperbesar target audien serta menambah calon potensial target audien.
Evaluasi
Secara umum event “Yournalism” berjalan dengan baik. Namun ada beberapa poin
yang telah ditetapkan sebelumnya, belum dapat dilaksanakan sesuai rencana antara lain:
1. Jumlah perwakilan murid dari tiap-tiap sekolah yang seharusnya 10 murid dengan
satu pembimbing berubah menjadi 5 murid dan 1 pembimbing hal ini dikarenakan tim
pelaksana tidak mampu melaksanakan kegiatan secara roadshow, hanya dikumpulkan
di 1 tempat sehingga agar materi yang disampaikan tetap efektif cara yang ditempuh
yaitu dengan pengurangan kuota dari tiap-tiap sekolah.
2. SMA Kesatrian 1 menolak untuk mengikuti kegiatan tersebut dengan alasan sudah
bekerjasama dengan pihak lain dalam bidang yang sama yaitu jurnalistik
3. Birokrasi SMA Loyola sulit di ajak berkerjasama. Kurangnya koordinasi antara
penjaga sekolah dengan pihak sekolah membuat surat undangan tidak sampai ke
pihak sekolah, hal ini dibuktikan dengan tim pelaksana yang melakukan konfirmasi
tentang surat undangan tersebut yang didapat jawaban belum menerima surat
undangan kegiatan itu
4. Tempat kegiatan yang semula memakai Aula SMA 1 Semarang pindah ke Aula SMA
Sultan Agung 1 Semarang dengan alasan sama-sama berada di tengah kota
5. Periode waktu pada awalnya terbagi dalam 5 sesi. Sesi pertama untuk registrasi
ulang, sesi 2 pemberian materi berita, sesi 3 penyampaian materi fun reporting, sesi 4
pemberian materi desain layout, dan sesi terakhir ditutup dengan penjelasan materi
lomba e-mading. Namun karena adanya permintaan waktu dari sponsor untuk demo
produk, tim pelaksana berkordinasi dengan pihak ESR untuk melakukan penyusunan
acara ulang. Hasilnya susunan acara terbagi menjadi 6 sesi yaitu sesi 1 untuk
registrasi ulang, sesi 2 untuk materi Yamaha, sesi 3 sambutan Suaramerdeka.com, sesi
4 materi berita, sesi 5 pemberian materi fun reporting, sesi 6 penyampaian materi
desain layout, dan sesi terakhir penjelasan materi lomba e-mading.
6. Menunjukan pertanggungjawaban anggaran melalui nota dan kwitansi 90% sesuai
dengan rencana awal. Anggaran dana tersusun mulai dari pra-kegiatan hingga
terlaksananya kegiatan seperti anggaran perijinan, kebutuhan waktu acara, dan
anggaran hadiah e-mading. Melihat nominal anggaran dana yang begitu besar, tim
pelaksana melakukan penyusunan anggaran ulang, hal ini dimaksudkan agar pihak
sponsor tertarik untuk menjadi sponsor. Anggaran yang dinilai tidak begitu efektif
tidak dimunculkan dalam anggaran melainkan di subsidi dari anggaran lain seperti
biaya administrasi, doorprize,genset,dll.
Rekomendasi
Rekomendasi ditujukan kepada 2 pihak yaitu rekomendasi untuk acara apabila acara
ini akan dilanjutkan kembali dan dan rekomendasi untuk pihak manajemen Ekpresi Suara
Remaja.
Rekomendasi untuk acara “Yournalism”
1. Waktu persiapan event disarankan lebih kurang 2 bulan dengan perincian 1
bulan pertama untuk pembagian jobdesk, pencarian klien dan peserta, dan 1
bulan terkahir untuk sounding sponsorship, produksi kebutuhan acara
sehingga tim pelaksana bisa melakukan pematangan konsep, kordinasi dan
pembagian jobdesk secara mendetail serta sounding proposal sponsorship bisa
lebih lama
2. Memaksimalkan surat rekomendasi dari Diknas agar sekolah menilai bahwa
acara ini layak untuk diikuti sehingga mereka dengan sukarela mengijinkan
siswa-siswi mereka mengikuti acara tersebut
3. Pemberian mentor untuk pendampingan mereka dalam menyusun e-mading
setelah acara selesai sebagai salah satu bentuk perhatian pengelola kegiatan
terhadap sekolah dan murid
4. Kemasan acara lebih dipercantik seperti penggunaan backsound saat acara
menjelang usai
5. Pengelola kegiatan menyediakan spanduk pesan dan kesan guna mengukur
kesuksesan acara
Rekomendasi untuk Ekpresi Suara Remaja
1. Kegiatan seperti ini bisa dijadikan kegiatan rutin ke sekolah-sekolah di
Semarang sebagai media pendidikan bagi mereka
2. Materi- materi jurnalistik yang disampaikan disesuaikan dengan kondisi saat
ini
3. Strategi roadshow ke sekolah sekolah dapat diterapkan guna menjaring dan
mendekatkan target audien dengan Ekpresi Suara Remaja
4. Konsep yang sama dapat diterapkan di event selanjutnya dengan penyesuaian
kondisi sekitar
5. Acara ini bisa menjadi tempat pemberian saran untuk Ekpresi Suara Remaja
dari para audien, sehingga pihak Ekpresi Suara Remaja dapat berbenah ke
arah yang lebih baik
6. Sebaiknya tetap menjalin komunikasi dengan mereka secara berkelanjutan
meski event telah usai untuk mendekatkan brand dengan TA
DAFTAR PUSTAKA
Haryati,dkk. 2007. Jurnal Observasi: Mengamati Fenomena Citizen Journalism / Vol. 5, No
1. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.
Soemanagara, Rd, 2006, Strategic Marketing Communication: Konsep Strategic dan
Terapan, Bandung: Alfabeta .
Shimp, Terence A, 2003, Periklanan dan Promosi : Aspek Tambahan Komunikasi
Pemasaran Terpadu, edisi ke 5, Jakarta: Erlangga.
Aaker, David, 1991, Managing Brand Equity: Capitalizing on the Value of a Brand Name.
New York: Free Press.
Nursito, 1999, Membina Majalah Dinding, Bandung: Adicita Karya Nusa.
ABSTRAKSI
Seminar dan Wokshop Jurnalistik Anak SMA “Yournalism”
Masyarakat Indonesia saat ini merupakan masyarakat informasi yang
menghabiskan sebagian besar waktunya dengan media komunikasi dan menggunakan
teknologi informasi seperti ponsel dan komputer maupun laptop. Mereka akan mudah
melakukan pertukaran data informasi karena saat ini,mengingat konvergensi media
tidak hanya mengubah basis data dan medium yang menyalurkannya, tetapi juga
secara keseluruhan mengubah proses produksi, pengolahan, dan distribusi informasi
sehingga media-media seperti koran, radio, televisi, dan lain-lain akan berubah
dengan bentuk-bentuk media baru yang sepenuhnya digital, seperti world wide web,
dan internet.
Setiap orang bisa merencanakan liputan, meliput, menuliskan hasil liputan,
mengedit tulisan, memuatnya dan menyebarkan di berbagai situs internet. Artinya
semua orang sebenarnya bisa menjadi “jurnalis dadakan”, meski begitu tentu saja
kualitas jurnalistik mereka masih bisa kita perdebatkan.
Melihat kenyataan yang seperti itu, perlu kiranya Suara Merdeka memberikan
pendidikan jurnalistik sejak dini. Kegunaannya untuk mempersiapkan para calon
generasi jurnalis muda untuk memasuki dunia jurnalis profesional mendatang di era
citizen journalism. Di samping itu juga bermanfaat bagi berkembangnya mading
sekolah ke arah digital sebagai tempat media penyaluran bakat siswa dibidang
penulisan, penyaluran minat dibidang yang sama, dan melatih siswa-siswi SMA atau
SMK untuk tampil berani dan kritis dalam berbagai kondisi serta menjadikan Rubrik
Ekspresi Suara Remaja sebagai penyaluran ide maupun hasil karya mereka.
Pemberian materi jurnalistik terbagi menjadi dalam 4 bagian. Bagian pertama
tentang materi berita, bagian kedua materi reporting, bagian ketiga desain layout, dan
bagian keempat lomba e-mading sebagai salah satu cara sejauh mana mereka
memahami dunia jurnalistik.
Kendala yang ditemui saat kegiatan ini misalnya kurangnya kordinasi diantara
siswa dan padatnya kegiatan sekolah membuat mereka tak sanggup mengumpulkan
hasil e-mading mereka. Hanya 4 sekolah dari 9 sekolah yang berhasil
mengumpulkannya.
Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan sejak dini tentang dunia
jurnalistik, mendidik generasi muda agar lebih kritis mengenai persoalan yang terjadi
di masyarakat, meminimalisir kehadiran citizen journalism secara instan, menjadikan
generasi muda sebagai genrasi yang aktif bukan pasif secara informasi, dan
menjadikan Rubrik Ekspresi Suara Remaja sebagai wadah aspirasi, ide dan hasil
karya mereka.
Kata kunci: Jurnalistik, e-mading, Ekspresi Suara Remaja
ABSTRACT
Seminar and Workshop Journalism for Senior High School “Yournalism”
Indonesian society is an information society that spends most of his time with
the media communication and use of information technology such as mobile phones
and laptop computers as well. They will be easy to exchange data information for
now, considering the convergence of media is not only changing the base data and
distribute it medium, but also change the overall production process, processing, and
distribution of information to the media such as newspapers, radio, television, and
other etc. will change with the new forms of media are fully digital, such as the World
Wide Web, and the Internet.
Each person can plan coverage, cover, write the coverage, editing posts, load
and deploy on various Internet sites. It means that everyone can actually be a
"journalist impromptu", though of course the quality of journalism so they can still be
debated.
See reality as it is, we should bear in Suara Merdeka provides journalism
education from an early age. Usefulness to prepare candidates for the generation of
young journalists entering the world of professional journalists in the upcoming era of
citizen journalism. In addition, it is also beneficial for the development of school
Mading towards digital media as a distribution of talent in the field of student writing,
channeling interests in the same field, and train students for high school or vocational
school bold and critically in a variety of conditions and to make the Rubric of
Ekspresi Suara Remaja become distribution of ideas and the results of their work.
Provision of journalistic material is divided into into 4 sections. The first part
of the news items, the second part of the material reporting, the third part of the
design layout, and the fourth part of e-Mading race as one of the ways the extent to
which they understand the world of journalism.
Obstacles encountered when these activities such as the lack of coordination
between students and school activities to make their denseness could not collect the e-
Mading them. Only 4 schools from 9 schools who successfully collect.
The purpose of this activity is to provide early knowledge about the world of
journalism, to educate the younger generation to be more critical about the problems
that occur in the community, minimizing the presence of citizen journalism in an
instant, making young people as active rather than passive generation of information,
and make Rubric of Ekpresi Suara Remaja as container aspirations, ideas and results
of their work.
Keywords: journalism, e-mading, ekpresi Suara Remaja

Fulltext View|Download

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.