skip to main content

Memahami Strategi Komunikasi Pesan Akademi Berbagi di Twitter


Citation Format:
Abstract
Latar BelakangAkademi Berbagi merupakan salah satu gerakan sosial yang ada di Indonesia.Keberadaannya sejak Juni 2010 telah berhasil menyedot perhatian masyarakatmelalui twitter. Tidak hanya masyarakat biasa yang ingin terus belajar, tetapi jugaorang-orang yang telah ahli dan memiliki cukup ilmu. Akademi Berbagimenyelenggarakan kelas – kelas pendek kepada semua orang secara gratis.Mereka datang dan belajar tanpa perlu membayar dan gurunya pun secarasukarela membagikan ilmunya. Ilmu – ilmu yang dipelajari bersama di kelas dapatberasal dari berbagai macam disiplin ilmu, terutama ilmu aplikatif, seperti iklan,creative writing, fotografi, budaya, kesehatan dan lain-lain. Dengan tagline“Berbagi Bikin Happy”, Akademi Berbagi menyebarkan virus berbagai ke seluruhpelosok negeri.Berawal dari keinginan inisiatornya, Ainun Chomsun, untuk belajarcopywriting dengan Subiakto (CEO Hotline Advertising) pada Juli 2010, sebuahkelas kecil berisi 30 orang telah dimulai pada saat itu. Dilanjutkan dengan kelaskecil berikutnya, tentang jurnalistik bersama Budiono Darsono (CEO Detikcom),hingga saat ini Akademi Berbagi telah menyelenggarakan banyak kelas kecil di 35kota di Indonesia, termasuk Singapura. Jika dibayangkan, hal tersebut tidak akanbisa terjadi tanpa twitter. Bagaimana tidak? Gerakan sosial ini bermula danberkembang melalui twitter. Kemampuan twitter menyebarkan berita atauinformasi secara cepat dan luas menjadi modal dan alasan utama pemilihan mediaini.Akademi berbagi menjadikan twitter sebagai media utama dalampenyebarannya. Dalam kurun waktu dua tahun, tidak heran jika penyebaraannyabegitu cepat hingga mencapai 35 kota di Indonesia, termasuk Singapura. Dari kotabesar seperti Jakarta hingga kota kecil seperti Madiun bahkan Batu andBondowoso, semua mulai terjangkit virus berbagi yang disebarkan AkademiBerbagi. Kelas-kelas pendek diadakan seara rutin di seluruh kota sehinggamemungkinkan orang untuk dapat belajar gratis secara rutin.Seperti halnya Akademi Berbagi, dewasa ini, dalam prakteknya twitterkemudian digunakan sebagai media utama untuk menyebarkan segala macaminformasi dan pesan. Jaringannya yang sangat luas, real time, tidak terbatas dancepat menjadikan orang lebih “membaca” twitter daripada media-media lain.Terlebih lagi, suara satu orang di twitter dapat lebih berpengaruh daripada suarasebuah media massa tradisional dan sebuah brand. Setiap user di twitter memilikikemampuan untuk mem-boost-up sebuah berita.Dapat diakses secara mobile juga menjadikan orang semakin tidak bisalepas dari aktivitas twitter. Dalam sekali mengakses twitter, orang bisamendapatkan berbagai macam informasi melalui timeline yang secara aktif terusmeng-update berbagai macam informasi dengan sangat cepat. Adanya trendingtopic yang bisa diakses berdasarkan worldwide, negara, maupun kota jugamenjadikan orang dapat mengetahui topik apa yang sedang dibicarakan orangorangdalam cakupan wilayah tersebut dan memungkinkan orang untuk masuk kedalam topik tersebut dengan bebas dan gratis.II. Perumusan MasalahKemampuan twitter untuk menyebarkan sebuah isu atau berita secara cepat, luas,dan tanpa batas menjadikannya dijadikan pilihan utama oleh pihak-pihak tertentuuntuk menyebarluaskan sebuah informasi atau pesan kepada khalayak luas.Begitupun dengan Akademi Berbagi. Gerakan sosial ini menggunakan twittersebagai media utama dalam komunikasinya dengan khalayak. Semakin lama,gerakan sosial ini semakin luas walaupun baru dua tahun lebih berdiri.Hingga pada tanggal 29 Desember 2012, followers Akademi Berbagi ditwitter mencapai angka 30.271. (https://twitter.com/akademiberbagi yang diaksespada 29 Desember 2012 pukul 23.16). Berdasarkan angka tersebut, dapatdisimpulkan bahwa gerakan sosial ini benar-benar memaksimalkan twitter sebagaimedia utama untuk persebarannya. Dan semakin lama, semakin banyak orangyang terkena terpaan untuk mengikuti gerakan ini baik secara aktif denganmengikuti kegiatan offline-nya maupun secara pasif dengan mem-follow akuntwitter Akademi Berbagi.Berdasarkan fenomena tersebut, maka yang akan dikaji dalam penelitianini adalalah bagaimana strategi komunikasi pesan yang digunakan AkademiBerbagi di twitter sehingga menjadikannya dapat tersebar hingga begitu cepat danluas, bahkan ke kota kecil dan negara tetangga sekalipun.III. Tujuan PenelitianTujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami strategi komunikasi pesan yangdigunakan oleh Akademi Berbagi.IV. Kerangka TeoriDi ranah media baru, terdapat beberapa situs social media yang kontennyadiciptakan dan didistribusikan melalui interaksi sosial. Sosial media bisaditerjemahkan menjadi komunikasi dari banyak orang ke banyak orang sejakpenggunanya juga merupakan sumber konten informasi. (Straubhaar, LaRose,Davenport: 2012: 20).Pada tahun 1990, Mark Poster meluncurkan buku besarnya, The SecondMedia Age, di mana ada dua pandangan tentang perbedaan antara era mediapertama dengan era media kedua dengan penekanannya pada jaringan, yaitu:pendekatan interaksi sosial (sosial interaction), membedakan media menurutseberapa dekat media dengan interaksi tatap muka, yang mana di twitter, orangorangbertemu secara maya, real time serta non stop untuk berbagai keperluan,termasuk di dalamnya saling berbagi pengetahuan, ilmu dan pandangan sertamemperluas dunia jaringan orang per orangan, dan pendekatan integrasi sosial(social integration), menggambarkan media bukan hanya sebuah instrumentinformasi atau cara untuk mencapai ketertarikan diri, tetapi menyatukan kitadalam beberapa bentuk masyarakat dan member kita rasa saling memiliki.Munculnya berbagai sosial movement adalah bukti dari sosial integration di eramedia kedua.Strategi adalah keseluruhan keputusan kondisional tentang tindakan yangakan dijalankan guna mencapai tujuan. Jadi, dalam merumuskan strategikomunikasi juga terutama memperhitungkan kondisi dan situasi khalayak. (Arifin,1984: 10). Di dalam penyusunan strategi komunikasi, terdapat 5 tahap yang harusdiperhatikan menurut Joep Cornelissen dalam bukunya CorporateCommunications, yaitu: strategic analysis yang meliputi demografi, ekonomi,sosial, teknologi, ekologi dan politis; analisis pasar dan kompetitor; strategicintent yang berfungsi untuk menetapkan arah yang ditempuh berupa wujud dalambentuk sasaran dan aksi tindakan yang akan diambil untuk mencapai sasaran;strategic action yang terdiri dari menspesifikasikan peran komunikasi danmenegaskan sasaran specific (spesifik), measurable (dapat diukur), actionable(dapat dilaksanakan secara nyata, realistic (realistis) dan targeted (dapatditargetkan), merencanakan teknik-teknik komunikasi, menentukan tatananorganisasi; serta tracking dan evaluasi.Strategi komunikasi tidak hanya digunakan oleh brand yang berorientasiprofit dan menggunakan segala bentuk saluran komunikasi. Akan tetapi,organisasi non profit seperti Akademi berbagi yang notabene lahir danberkembang melalui twitter, pun turut serta menggunakan strategi dalampengomunikasikan pesannya. Janel M. Radtke dalam bukunya StrategicCommunication for Nonprofit Organization (1998) menjelaskan ada 7 Langkahdalam menciptakan strategi komunikasi untuk organisasi non profit, yaitu:memajukan misi, mengidentifikasi dan menentukan target audiens, menargetkandan menciptakan pesan, praktis strategi memilih alat yang tepat, membangunrencana, membuat eksekusi, membuat rencana terjadi, mengevaluasi apa yangterjadi.V. Metodologi PenelitianTipe penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian iniadalah strategi komunikasi pesan Akademi Berbagi di twitter. Data primerdiperoleh dari dua orang, yaitu founder Akademi Berbagi sebagai orang yangmerencanakan strategi komunikasi pesan Akademi Berbagi sejak awal berdiri danadmin twitter Akademi Berbagi sebagai eksekutornya di twitter. Data sekunderdiperoleh dari dua ahli komunikasi digital dan audiens Akademi Berbagi. Masingmasinginforman dipilih melalui goodness criteria. Data diperoleh melaluiwawancara mendalam kepada kelima informan.VI. Kesimpulan1. Dalam penyampaian pesan dan penyebarannya, Akademi Berbagimenggunakan beberapa strategi komunikasi pesan di twitter, yaitu:a. Membuat sebuah cerita (Story Of I), berupa cerita dari perorangan relawanyang kemudian dipublikasikan melalui berbagai online media.b. Membuat narasi yang kuat (Story Of Us), merupakan cerita bersama tentangAkademi Berbagi yang kemudian juga dipublikasikan melalui berbagai onlinemedia.c. Menggunakan endorser, biasanya adalah mereka yang menjadi opinion leaderdalam bidang tertentu.d. Mengikuti kegiatan-kegiatan pada momentum tertentu agar Akademi Berbagisemakin dikenal.e. Branding Akademi Berbagi di twitter dengan mengusung tentang pendidikansebagai benang merahnyaf. Membuat konten pesan yang singkat dan sederhana agar mudah dipahami olehaudience terutama mereka yan masih belum mengenal Akademi Berbagi.2. Selain beberapa strategi komunikasi pesan di atas, ada dua faktor yang jugaberperan penting dalam penyebaran Akademi Berbagi, yaitu jaringankomunikasi pribadi dari masing – masing relawan dan word of mouth (WOM)yang berasal dari pengalaman nyata orang – orang yang pernah terlibat aktifmengikuti Akademi Berbagi.DAFTAR PUSTAKABukuAnwar, Arifin. 1984. Strategi Komunikasi. Bandung: CV ArmicoAssael, Henry. 1998. Customer Behavior and Marketing Action, 6th Edition.Boston: Wadsworth Inc.Cornelissen, Joep 2004. Corporate Communication. London: Sage PublicationLtdDrucker, Peter Ferdinand. 1992. Managing The Non-Profit Organization.Massachusetts: Butterworth-Heinemann PublishingFisher. Aubrey B,. 1986. Teori-Teori Komunikasi (Perspektif Mekanistis,Psikologis, Interaksional dan Pragmatis). Bandung: CV Penerbit RemajaKaryaGuba, Egon G,. 1990. The Paradigm Dialog. Michigan: Sage PublicationHasan, Ali S.E., M.M., 2010. Marketing dari Mulut ke Mulut Word of MouthMarketing . Yogyakarta: Media Presindo.Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan Kualitatifdan Kuantitatif. Yogyakarta: Penerbit ErlanggaKotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Jakarta: ErlanggaLittlejohn, Stephen W, dan Foss, Karen A,. 2009. Teori Komunikasi: Theory OfHuman Communication (9th Edition). Jakarta: Penerbit Salemba HumanikaMoleong, Lexy J,. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: P.T. RemajaRosdakaryaMcQuail, Dennis. 2011. Teori Komunikasi Massa (6th Edition). Jakarta: PenerbitSalemba HumanikaNurrudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: P.T. Raja GrafindoPersadaRadtke, Janel M., 2008. Strategic Communication for Non Profit Organizations.Wiley Non Profit SeriesRogers, Everest M. dan D. Lawrence Kincaid. 1980. Communication Network.London: Collier Macmillan PublisherSchramm Wilbur. 1995. The Process Effect Of Mass Communication. UniversityOf Illinois Press UrbanaSmith, Andy. 2011. The power of storytelling: What Non Profits Can Teach ThePrivate Sector About Social Media. London: McKinsey & CompanyStaubhaar, Joseph, Robert LaRose and Lucinda Davenport. 2012. Media Now:Understanding Media, Culture, and Technology (7th edition). MA:Wadsworth Cengage LearningSunarto, Kamanto. 2002. Pengantar Sosiologi Edisi Revisi. Depok: LembagaPenerbit Fakultas Ekonomi Universitas IndonesiaSutisna. 2001. Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT.Remaja Rosda Karya.WebsiteAnonim. 2012. Microblogging Definition. http://www.hudsonhorizons.com/Our-Company/Internet-Glossary/Microblogging.htm. Diakses pada 15 Mei2012 pukul 2025Bill Moyer. 2010. The Eight Stages of Successful Social Movements.http://paceebene.org/nonviolent-change-101/building-nonviolentworld/methods/eight-stages-successful-social-movements yang diakses pada 18Februari 2013 pukul 09.01Dan Schawbel. 2009. Personal Branding 101. http://mashable.com/2009/02/05/personalbranding-101/ yang diakses pada 22 Februari 2013 pukul 02.10Julian, Leonita. 2012. Personal Branding Emang Perlu.http://leonisecret.com/personal-branding-emang-perlu/ yang diakses pada21 Febriaru 2013 pukul 17.18McGee, Nathan. 2008. http://socialmediatoday.com/index.php?q=SMC/45510 yangdiakses pada 18 Februari 2013 pukul 08.55Novosti, Ria. 2010. Website Group. Twitter: The World In 140 Character.http://en.rian.ru/infographics/20120523/173579422.html. Diakses pada 13Mei 2012Proud, Indonesia. 2012. http://www.youtube.com/watch?v=iYfN8rGZGrs yang diaksespada 1 Januari 2013 pukul 22.34We Are Social Singapore. 2011. We Are Socials Guide To Social Digital Mobile InIndonesia. http://www.slideshare.net/wearesocialsg/we-are-socials-guide-tosocial-digital-mobile-in-indonesia-nov-2011-10407653 yang diakses pada 21Februari 2013 pukul 22.21http://akademiberbagi.org/ yang diakses pada 31 Desember 2012 pukul 22.07http://en.wikipedia.org/wiki/Models_of_communication yang diakses pada 13Mei 2012 pukul 21.06http://id.linkedin.com/pub/ainun-chomsun/27/305/3b8 yang diakses pada 16Januari 2013 pukul 16.11http://id.linkedin.com/in/bangwin yang diakses pada 16 Januari 2013 pukul 16.14http://id.linkedin.com/pub/karmin-winarta/52/25/b59 yang diakses pada 16Januari 2013 pukul 16.20http://id.linkedin.com/in/nukman yang diakses pada 16 Januari 2013 pukul 16.31https://mail.google.com/mail/u/0/#inbox/13c0342cc694cf01 yang diakses pada 2Januari 2013 pukul 09.02http://salingsilang.com/baca/niat-tulus-ida_baik-dan-proses-berbelit-dari-airasiaid.Diakses pada 15 Mei 2012 pukul 20.03http://salingsilang.com/baca/air-asia-airasiaid-sudah-tanggapi-keluahanida_baik_. Diakses pada 15 Mei 2012 pukul 20.05http://thejakartaglobe.com/lifeandtimes/a-virtually-inspiring-idea/453394 yang diaksespada 2 Januari pukul 08.41http://tv.detik.com/readvideo/2012/10/28/142832/121028006/120726017/121028606/akademi-berbagi-penyebar-virus-berbagi-dan-belajar yang diakses pada 2 Januari2013 pukul 08.22https://twitter.com/akademiberbagi yang diakses pada 1 Januari 2013 pukul 23.16JurnalGreenhalgh, Trisha, Glenn Robert, Paul Bate, Olympia Kyriakidon, FraserMacFarlane Richard Peacock. 2004. How To Spread Good Ideas – ReportFor The National Co-ordinating Center For NHS Service Delivery andOrganization R&D (CN CCSDO). University Of LondonGeser, Hans. 2011. Has Tweeting Become Inevitable: Twitter’s Strategis Role InThe World Of Digital Communication.http://socio.ch/intcom/t_hgeser26.pdf yang diakses pada 21 Februari pukul10. 51Shenton, Andrew K., 2004. Strategies for ensuring trustworthiness in qualitativeresearch projects. Division of Information and Communication Studies,School of Informatics, Lipman Building, Northumbria University,Newcastle.http://www.angelfire.com/theforce/shu_cohort_viii/images/Trustworthypaper.pdf yang diakses pada 17 Desember 2012 pukul 23.11Lain-LainAdi S. Nugroho. 2012. Digitalk, dalam Akademi Berbagi JakartaAinun Chomsun. 2012. Membangun Brand di Social Media, dalam SeminarCaraka Creative FestivalPutri, Dibyareswari U,. 2012. Skripsi: Peran Media Dalam Membentuk GerakanSosial (Studi Kasus pada Individu yang Terlibat dalam Indonesia Unite diTwitter). Universitas Indonesia
Fulltext

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.