skip to main content

HUBUNGAN TERPAAN IKLAN PROVIDER DI TELEVISI DAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU IMITASI BAHASA IKLAN OLEH REMAJA


Citation Format:
Abstract
Latar BelakangIklan dibuat agar konsumen kenal, ingat, dan percaya terhadap suatu produk sehinggamemiliki perasaan ingin seperti yang ditampilkan dalam iklan. Kemampuan persuasif iklanuntuk mempengaruhi persepsi khalayak, tercapai bila iklan tersebut mampu membangkitkanrasa suka terhadap produk yang ditawarkan. Walaupun demikian, daya tarik iklan di televisibelum tentu ditandai terjadinya transaksi pembelian produk yang ditawarkan, karena masihbanyak faktor yang diduga mempengaruhi persepsi akibat menonton iklan tersebut, diantaranyafaktor interaksi dengan teman sebaya. Dalam iklan terdapat bahasa-bahasa yang terkadangdianggap lucu, unik, ataupun khas sehingga kerap dibicarakan oleh remaja yang terkenaterpaan iklan. Oleh karena itu, jika remaja berinteraksi dengan teman sebayanya, dan dalaminteraksi tersebut membicarakan tentang iklan provider tertentu dan juga bahasa yangterkandung di dalam iklan, maka muncullah keinginan untuk meniru apa yang ada di iklan danapa yang diucapkan temannya yang menirukan bahasa iklan.Banyak pengiklan memandang televisi sebagai media yang paling efektif untukmenyampaikan pesan-pesan komersialnya. Salah satu keunggulannya adalah mampumenjangkau khalayak secara luas. Perkembangan kreativitas dalam iklan yang sangat pesatmenyebabkan munculnya banyak persaingan untuk membuat iklan yang lebih kreatif danefektif yang bisa diterima dan dipahami oleh khalayak, termasuk iklan provider. Iklan providerdalam perkembangannya senantiasa berisi kalimat-kalimat kreatif atau jargon tertentu namuntak jarang jargon atau kalimat iklan sebuah produk menjadi tren dan kerap dipakai dalampercakapan sehari-hari. Kata-kata dalam iklan akhirnya berdampak mempengaruhi targetaudiencenya. Kata-kata tersebut awalnya tidak komersil, namun akhirnya menjadi satu bagiandari komunikasi anak muda setelah beberapa oknum masyarakat mulai terpengaruh, lalumereka pun menggunakan kata-kata tersebut untuk berinteraksi dengan sesamanya.Pilihan bahasa sebagai peristiwa sosial tidak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktorlinguistik, tetapi juga oleh faktor-faktor di luarnya. Pilihan bahasa erat terkait dengan situasisosial masyarakat pemakainya. Perbedaan usia, tingkat pendidikan, dan status sosial seseorangdapat mempengaruhi pilihan bahasanya ketika berbicara dengan orang lain. Demikian pulasituasi yang melatarbelakangi sebuah pembicaraan dapat mempengaruhi bagaimana sebuahbahasa akan dipergunakan. Pengaruh faktor-faktor sosial maupun situasional terhadap pilihanbahasa ini menimbulkan adanya variasi-variasi pilihan bahasa.Penggunaan bahasa dalam komunikasi bersifat berubah-ubah, tidak tetap, dan manasuka.Maraknya penggunaan bahasa iklan sebagai bahasa sehari-hari dalam konteks komunikasipopuler bisa dipahami sebagai ekspresi kaum remaja yang bersifat pragmatis untukmenciptakan situasi pergaulan yang lebih cair dan akrab. Banyak sekali kalimat iklan yangmenjadi populer dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya saja kata-kata„Galau‟ pada iklan IM3 versi anti galau, „Lo-Gue-End‟ pada iklan IM3 versi lo gue end, „LikeThis Yoo‟ pada iklan XL versi like this, “Aku Tak Punya Pulsa” pada iklan Kartu As versidrama gak punya pulsa, “Kim Aku Galau Tanpamu” pada iklan IM3 versi anti galau , “Janganditawar” pada iklan Axis versi kanjeng mami, “Hemat beb” pada iklan Axis versi pacarkelewat hemat (pelit), yang menjadi sangat populer semenjak kemunculannya di iklan. Katakatatersebut ditirukan oleh remaja dan terbawa dalam kehidupan sehari-hari yang akhirnyamenjadi suatu alat untuk berinteraksi dengn sesamanya. Bahkan sebagian dari remaja tersebutmengaku menggunakan kata-kata dalam iklan itu untuk menghibur teman karena kata-katatersebut dianggap lucu, juga agar mereka dianggap keren oleh teman–temannya(Sumber:http://galih-seonega.blogspot.com/2012/04/komentar-mereka-remaja menirukaniklan.html diakses pada 20 Mei 2012).Terpaan media televisi dalam hal ini iklan provider di televisi secara tidak langsungmempengaruhi remaja untuk menirukan konten dalam iklan, termasuk bahasa,kalimat,ataupunjingle iklan. Di sisi lain, teman sebaya mereka juga menggunakan bahasa iklan dalampergaulannya sehari-hari. Disinilah penulis melihat permasalahan adanya hubungan antaraterpaan iklan provider di televisi dan interaksi teman sebaya dengan perilaku remaja menirubahasa iklan.II. Perumusan MasalahIklan bertujuan untuk memperkenalkan suatu produk, atau membangkitkan kesadaran akanmerek (brand awareness), membujuk khalayak untuk membeli produk yang ditawarkan danmemberikan informasi (Sudiana, 1986:6). Iklan berfungsi untuk menyampaikan informasitentang suatu produk kepada masyarakat, namun yang terjadi bukan hanya iklan tersebut yangdapat mempengaruhi masyarakat untuk melakukan pembelian, tetapi bahasa dalam iklan jugaikut merasuk ke dalam benak masyarakat terutama kaum remaja yang menggunakannya untukberkomunikasi dengan sesamanya. Remaja merupakan suatu kelompok yang sedang mencari jatidiri, dan berada di dalam masa transisi dimana sangat mudah terpengaruh dengan lingkungansekitarnya. Salah satu yang mempengaruhi pola perilaku dari remaja ini adalah teman-temansebayanya. Melalui interaksi dengan teman sebayanya, mereka dengan mudah meniru bahasayang dimunculkan lewat sebuah iklan. Remaja sering melakukan kegiatan bersama-sama dalamkelompok teman sebaya, menghabiskan waktu bersama-sama sehingga kecenderungan untukmeniru apa yang dilakukan teman-temannya lebih besar, dalam hal ini adalah kecenderunganuntuk meniru bahasa iklan. Disinilah menarik untuk dikaji, bagaimanakah hubungan terpaaniklan provider dan interaksi teman sebaya dengan perilaku remaja mengimitasi bahasa iklandalam pergaulannya sehari-hari.III. Tujuan PenelitianPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan terpaan iklan dan interaksi temansebaya dengan perilaku imitasi bahasa iklan oleh remaja.IV. Signifikansi Penelitian1. Signifikansi TeoritisSecara teoritis, diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangsih bagi disiplinilmu komunikasi yaitu mengenai perilaku imitasi remaja yang dipengaruhi oleh terpaan iklandi televisi dan interaksi dengan teman sebaya. Teori Efek Media Massa dan Teori Imitasidapat digunakan untuk menunjukkan adanya keterkaitan terpaan iklan di televisi denganperilaku menirukan bahasa iklan yang dilakukan oleh remaja. Teori Kelompok Rujukan(Peer Group) digunakan untuk menunjukan bahwa perilaku individu didasarkan pada sikapdan persepsi kelompok untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku yang bersangkutan.Dalam hal ini kelompok rujukan tersebut adalah teman sebaya. Penelitian ini diharapkandapat membuka jalan dan memberikan konstribusi bagi penelitian – penelitian lanjutandengan bidang kajian yang sejenis.2. Signifikansi PraktisSecara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menunjukkan bahwa perilaku imitasibahasa iklan berhubungan dengan terpaan iklan dan interaksi teman sebaya.3. Signifikansi SosialSecara sosial, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi masyarakatterutama para remaja agar bisa memahami dan menyaring bahwa tidak semua yang munculdi televisi patut ditiru.V. Hipotesis1. Ada hubungan antara terpaan iklan provider di televisi dengan perilaku imitasi bahasaiklan yang dilakukan oleh remaja. Artinya, semakin tinggi intensitas terpaan iklan makasemakin tinggi pula perilaku imitasi bahasa iklan yang dilakukan oleh remaja.2. Ada hubungan antara interaksi teman sebaya dengan perilaku imitasi bahasa iklan yangdilakukan oleh remaja. Artinya,semakin sering remaja berinteraksi dengan temansebayanya maka semakin tinggi perilaku imitasi bahasa iklan yang dilakukan olehremaja.3. Ada hubungan antara terpaan iklan provider dan interaksi teman sebaya dengan perilakuimitasi bahasa iklan. Artinya semakin tinggi terpaan iklan dan semakin tinggi interaksidengan teman sebaya maka semakin tinggi pula perilaku imitasi bahasa iklan yangdilakukan oleh remaja.Terpaan Iklan Providerdi TelevisiInteraksi Teman SebayaPerilaku ImitasiBahasa IklanVI. Tipe PenelitianTipe penelitian yang digunakan adalah eksplanatori yang bertujuan untuk mengetahui adanyahubungan antara terpaan iklan provider di televisi dan interaksi teman sebaya dengan perilakuimitasi bahasa iklan oleh remaja.VII. PopulasiPopulasi pada penelitian ini adalah remaja berusia 13-18 tahun yang bertempat tinggal di KotaSemarang yang berjumlah 101.495 (Sumber: Data Bappeda Kota Semarang tahun 2010). Berikutrincian data tersebut:Tabel 1.1 Banyaknya Penduduk Menurut Kelompok Usia 13-18 tahundi Kota Semarang Tahun 2010Kecamatan JumlahPenduduk Usia13-18 tahunMijen 5.988Gunungpati 5.676Banyumanik 8.046Gajah Mungkur 6.341Smg. Selatan 5.754Candisari 5.399Tembalang 7.293Pedurungan 7.161Genuk 5.900Gayamsari 4.562Smg. Timur 7.299Smg. Utara 6.203Smg. Tengah 7.175Smg. Barat 6.975Tugu 5.536Ngaliyan 6.890Total 102.248(Sumber: Bappeda Kota Semarang tahun 2010)VIII. SampelSampel dalam penelitian ini adalah remaja yang tinggal di Kecamatan Banyumanikdan terkena terpaan iklan provider di televisi. Diambil Kecamatan Banyumanik karena diwilayah tersebut terdapat paling banyak remaja berusia 13-18 tahun dibandingkankecamatan lainnya.IX. Teknik Pengambilan SampelTeknik pengambilan sampel yang digunakan adalah probability sampling dengan multistagerandom sampling, yakni teknik yang menarik kluster tempat individu berada. Pengambilansampel pada kluster yang lebih kecil yaitu Kecamatan Banyumanik. Kecamatan Banyumanikmerupakan populasi pertama, terdapat beberapa kelurahan yaitu Pudakpayung, Gedawang,Jabungan, Padangsari, Banyumanik, Srondol Wetan, Pedalangan, Sumurboto, Srondol Kulon,Tinjomoyo, Ngesrep. Lalu diambil satu kelurahan secara acak yaitu Kelurahan Sumurboto.Kelurahan Sumurboto memiliki 774 remaja (367 remaja putri dan 407 remaja putra) berusia13-18 tahun. Sehingga total sampel dihitung dengan rumus berikut:n = __ N___1+N.e²= ____774____1+774(0.1)²= 88,5  dibulatkan 89 orangKeterangan:n = Ukuran sampelN = Ukuran populasiE = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang dapat ditolerir,ditentukan sebesar 10%.Kelurahan Sumurboto memiliki 5 RW, kemudian diacak lagi diambil RW IV dimanadi dalam RW IV terdapat 11 RT. Lalu masing-masing akan diambil 8 sampel dari 10 RT dan9 sampel dari 1 RT sehingga berjumlah 89 sampel.X. Kesimpulan1. Terpaan iklan provider di televisi ternyata berhubungan terhadap perilaku imitasi bahasaiklan oleh remaja. Hal ini dibuktikan dengan perhitungan melalui uji statistik dimanadiperoleh hasil koefisien korelasi sebesar 0,313 dan probabilitas kesalahan (sig) sebesar0,000. Hal ini menunjukkan bahwa terpaan iklan provider yang tinggi menjadikanperilaku imitasi bahasa iklan juga tinggi.2. Interaksi dengan teman sebaya berhubungan dengan perilaku imitasi bahasa iklan olehremaja. Hal ini dibuktikan dengan perhitungan melalui uji statistik dimana diperolehhasil koefisien korelasi sebesar 0,319 dan probabilitas kesalahan (sig) sebesar 0,000.Hal ini menunjukkan bahwa tingginya interaksi teman sebaya menjadikan perilakuimitasi bahasa iklan tinggi, begitu pula sebaliknya.3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara terpaan iklan provider ditelevisi (X1) dan interaksi teman sebaya (X2) dengan perilaku imitasi bahasa iklan (Y)yang dibuktikan dengan hasil koefisien konkordansi sebesar sebesar 0,77 dan nilaisignifikansi penelitian sebesar 0,000. Hasil ini menunjukkan ada hubungan yangsignifikan antara terpaan iklan dan interaksi dengan teman sebaya dengan perilakuimitasi bahasa iklan oleh remaja.DAFTAR PUSTAKAAl-Ghifari, Abu. 2003. Remaja Korban Mode. Bandung:Mujahid Pers.Deddy, Mulyana. 2001. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar.Bandung:Remaja Rosdakarya.Gerungan,Dr.W.A. 1996. Psikologi Sosial.Bandung:PT.Eresco.Hidayati, Arini. 1998. Televisi dan Perkembangan Sosial Anak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Ibrahim, Idi Subandy . 2007.Budaya Populer Sebagai Komunikasi. Yogyakarta: Jalasutra.Liliweri, Alo .1992. Dasar–Dasar Komunikasi Periklanan. Bandung: Citra Aditya Bakti.Liliweri, Alo. 2002. Makna Budaya Dalam Komunikasi Antarbudaya.Yogyakarta: LKiS PelangiAksara.McQuail.1996. Teori Komunikasi Massa:Suatu pengantar. Jakarta:Erlangga.Nurudin.2007.Pengantar Komunikasi Massa.Jakarta:PT.Grafindo Persada.Onong,Uchyana Effendi.1993.Ilmu,Teori,dan Filsafat Komunikasi.Bandung:Citra Aditya Bakti.Rakhmat, Jalaluddin. 2007. Psikologi Komunikasi . Bandung:Remaja Rosdakarya.Rohim, Syaiful. 2009. Teori Komunikasi: Ragam dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.Santoso, Singgih. 2005. Buku Latihan SPSS Statistik Non-Parametrik. Jakarta: Elex MediaKomputindo.Sudiana, Dendi.1986.Komunikasi Periklanan Cetak. Bandung : Remadja Karya.Susanti H., Esthi.1993. Anak Saya Jenius : Kumpulan Masalah Orang Tua dan Anak. Jakarta :Rasindo.WA.,Gerungan. 2004. Psikologi Sosial. Bandung:Rofika Aditama.Wirawan, Sarlito. 1992. Psikologi Lingkungan. Jakarta : Rasindo.Skripsi :Ade Azwida. (2007). Pemakaian Bahasa Gaul Pada Iklan Produk Komersial Televisi. Skripsi.Universitas Sumatera Utara.Nurul Fatimah. (2010). Hubungan Terpaan Iklan Produk Rokok di Televisi dan TingkatKonformitas Kelompok Sebaya terhadap Kecenderungan Perilaku Merokok. Skripsi. UniversitasDiponegoro.Sumber Internet :http://galih-seonega.blogspot.com/2012/04/komentar-mereka-remaja-menirukan-iklan.htmlartikel oleh Galik Laksono. Diakses pada 20 Mei 2012.http://synersid.blogspot.com/2012/04/tren-remaja-menirukan-iklan.html artikel oleh SMPN 3Tulungagung. Diakses pada 20 April 2012.http://alkitab.sabda.org/resource.php?topic=903&res=jpz diakses pada 20 April 2012.Sumber Koran atau Majalah :Cakram edisi September 2005. Bahasa Iklan dan Pengaruhnya, artikel oleh Sjahrial Djalil.Kompas edisi Kamis 20 Agustus 2009. Diperlukan Strategi Agar Dapat Merebut Hati KonsumenMelalui Iklan , artikel oleh Rosdianah Dewi.
Fulltext View|Download

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.