skip to main content

Hubungan Terpaan Informasi Politik Partai NasDem di Televisi dan Komunikasi di dalam Kelompok Referensi Terhadap Preferensi Memilih Partai NasDem


Citation Format:
Abstract
PENDAHULUAN Saat ini, kehidupan masyarakat seakan tidak bisa luput dari informasi.Dimanapun tempat beraktivitas, akan selalu ditemui informasi baik dengansengaja ataupun tidak. Informasi hadir dengan beragam bentuk kepadamasyarakat, baik yang melalui media cetak, elektronik, maupun konvensional.Dari sekian banyak pilihan saluran komunikasi yang ada, televisi adalahsalah satu media yang menjadi pilihan favorit masyarakat. Hal itu tidak bisadilepaskan dari kelebihan – kelebihan media televisi yakni dalam segi audiovisual, baik suara, gerak, dan gambar. Kelebihan inilah yang kemudian membuatinformasi yang disampaikan melalui televisi menjadi lebih menarik dan memilikidampak yang lebih besar kepada audiencenya.Seiring perkembangan zaman, media televisi tidak hanya menjadi salurankomunikasi bagi pesan – pesan komersil, tetapi juga pesan – pesan yangmengandung informasi politik pun kini sudah banyak menghiasi layar televisikita. Pesan – pesan politik yang sering muncul di televisi paling sering dikemasdalam bentuk iklan dan berita.Informasi politik yang sering hadir di televisi saat ini adalah informasitentang partai Nasional Demokrat atau yang sering disingkat NasDem, informasiyang ditampilkan dikemas dalam dua bentuk yaitu berita dan iklan politik.Menariknya, partai ini di danai oleh Surya Paloh yang juga merupakanpemilik dari stasiun televisi MetroTV. Bahkan belakangan Harie Tanoesodibyoyang juga pemilik MNC Group yang terdiri dari RCTI, Global TV, dan MNC TVpun merapat ke partai Nasdem dengan jabatan sebagai ketua dewan pakar. Olehsebab itu, tak dapat dihindari bagaimana informasi politik tentang partai NasDemkerap kali bermunculan di beberapa stasiun televisi yang telah disebutkan di atas.Perubahan yang sangat signifikan pada pemilu di era reformasi adalahrakyat langsung bisa memilih para calon wakil – wakilnya yang akan duduk diDPR, kemudian Presiden, Gubernur, Bupati maupun walikota. Sayangnya dilainpihak, angka partisipasi masyarakat dalam setiap perhelatan politik lima tahunantersebut selalu mengalami penurunan. Individu - individu yang tidak ikutberpartisipasi dalam pemilihan umum ini sering disebut dengan sebutan “golput”atau golongan putih. (http://kanalpemilu.net/?q=node/800).\Salah satu kelompok sosial di masyarakat yang rentan untuk menjadigolput adalah mahasiswa, hal ini karena tingkat pendidikan yang dimilikimahasiswa untuk cenderung bertindak secara rasional dalam menentukan sikappolitiknya, sikap golput ini karena tidak ada pilihan calon yang layak dan bersihuntuk dipilih sehingga mahasiswa menentukan untuk golput, selain itu mahasiswacenderung bersikap apatis, apolitis dan kritis terhadap pemilu, serta merupakankelompok yang biasanya teralienasi dari sistem atau proses politik yang ada.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji hubungan terpaan informasipolitik partai NasDem di televisi dan komunikasi di dalam kelompok referensiterhadap preferensi memilih.Tipe yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe explanatory(penjelasan) yang dimaksudkan untuk mengetahui hubungan diantara variabelbebas dan variabel terikat dari tema penelitian. Penelitian explanatory digunakanuntuk menjelaskan hubungan atau korelasi antara terpaan informasi politik partaiNasDem di televisi sebagai variabel independen pertama, dan komunikasi dalamkelompok referensi sebagai variabel independen kedua, dengan preferensimemilih sebagai variabel dependen.PEMBAHASANDalam berkomunikasi minimal akan tiga unsur yang langsung terlibat,yakni communicator, message, dan communicant. Komunikasi yang dilakukanakan selalu menimbulkan effect seperti apa yang dijabarkan oleh Harold Laswellbahwa komunikasi adalah siapa mengatakan apa, melalui apa, kepada siapa, danapa akibatnya ( Cangara, 2009 : 19). Efek terjadi sebagai dampak atau timbalbalik atas pesan yang diterima individu baik secara sengaja maupun tidakdisengaja. Efek pada komunikasi massa dapat dilihat dari adanya suatu perubahanyang terjadi sebagaimana yang diinginkan komunikator, seperti pengetahuan,sikap, dan perilaku, atau bahkan ketiganya ( Wiryanto, 2000 : 39).Karena dalam penelitian ini media massa tidak menjadi variabel tunggaldalam mempengaruhi sikap, maka diperlukan model efek terbatas yangmenjelaskan ada hubungan faktor lain secara psikologis dan sosial yangmempengaruhi sikap. Penelitian Joseph Klapper melaporkan tentang efek mediamassa dalam hubungannya dengan pembentukan dan perubahan sikap, yaitu :1. Pengaruh komunikasi massa dikarenakan oleh faktor – faktor sepertipredisposisi persona, proses selektif, keanggotaan kelompok atau disebutjuga faktor personal.2. Karena faktor – faktor ini, komunikasi massa biasanya berfungsimemperkokoh sikap dan pendapat yang ada , walaupun kadang – kadangberfungsi sebagai media pengubah (agent of change)3. Bila komunikasi massa menimbulkan perubahan sikap, perubahan kecilpada intensitas sikap lebih umum terjadi daripada ”konversi” (perubahanpada seluruh sikap) dari satu sisi masalah ke sisi yang lain.4. Komunikasi massa cukup efektif dalam mengubah sikap bidang – bidangdi mana pendapat orang lemah.5. Komunikasi massa cukup efektif dalam menciptakan pendapat tentangmasalah – masalah baru bila tidak ada presdiposisi yang harus dipengaruhi(Rakhmat, 2005 : 232).Joseph Klapper dalam buku The Effect of Mass Communicationmenunjukkan temuan yang menarik, bahwa faktor psikologis dan sosial ikutberpengaruh dalam proses penerimaan pesan dari media massa. Faktor – faktortersebut antara lain proses seleksi, proses kelompok, norma kelompok, dankeberaan pemimpin opini (Nurudin, 2003 : 208). Media massa bukan hanya faktortunggal dalam dalam perubahan sikap, kelompok adalah psikologis yang dapatmempengaruhi individu.Dari hasil uji statistik korelasi Rank Kendal diketahui bahwa hipotesisyang menyatakan terdapat hubungan antara terpaan informasi politik partaiNasDem di televisi (X1) terhadap preferensi memilih partai NasDem (Y) di tolak.Artinya bahwa tinggi rendahnya terpaan informasi politik partai NasDem ditelevisi yang menerpa responden, tidak semerta – merta membuat respondencenderung untuk memilih partai NasDem.Bittner ( dalam Nurudin, 2007 : 211) mengungkapkan fokus utama efekmedia adalah tidak hanya bagaimana media mempengaruhi audience, tetapibagaimana juga audience mereaksi pesan – pesan media yang sampai padadirinya. Faktor interaksi yang terjadi antar individu akan mempengaruhi pesanyang diterima. Dalam kaitannya dengan penelitian ini adalah bagaimanaresponden memberikan respon terhadap informasi politik partai NasDem yangditerimanya melalui media televisi, responden sebagai individu juga tidak terlepasdari interaksi dengan kelompok referensinya yang membentuk sikap respondendalam mengurai terpaan informasi partai NasDem yang diterimannya.Nurudin ( 2007 : 225 – 226) menyatakan ada dua alasan yangmengakibatkan efek terbatas media massa bisa terjadi, yaitu :1. Rendahnya terpaaan media massaMcQuail (dalam Rakhmat, 2004 : 199) mengatakan bahwa makinsempurna monopoli komunikasi massa, makin besar kemungkinan perubahanpendapat dapat ditimbulkan pada arah yang dikehendaki.2. Perlawanan individu dalam menerima pesan mediaMcQuail (dalam Rakhmat, 2004 : 199) mengatakan bahwapemilihan dan penafsiran isi oleh khalayak dipengaruhi oleh pendapat dankepentingan yang ada dan oleh norma – norma kelompok.Setelah dilakukan pengujian, dapat diinterpretasikan bahwahipotesis yang menyatakan terdapat hubungan komunikasi di dalam kelompokreferensi (X2) terhadap preferensi memilih partai NasDem (Y) diterima. Artinyabahwa tinggi rendahnya komunikasi di dalam kelompok referensi akan ikutmempengaruhi preferensi memilih partai NasDem.Kelompok rujukan adalah alat ukur yang digunakan untuk menilai dirisendiri atau untuk membentuk sikap. konformitas di dalam kelompok membuatkelompok rujukan menjadi sangat efektif dalam membentuk sikap individu(Rakhmat, 2004: 149).Selain media massa, saluran informasi politik dapat melalui komunikasi didalam kelompok (Maran, 2001 : 165). Interaksi yang sering terjadi membuathubungan mereka menjadi lebih akrab satu sama lain. Komunikasi yang terjadidalam kelompok ini adalah menggunakan dua arus komunikasi, yang pada tahappertama pemimpin – pemimpin opini di kelompok akan menguraikan danmenyaring pesan – pesan yang masuk, kemudian disebarkan kepadakelompoknya.Saluran informal dalam kelompok penting karena tiga hal, yaitu pertama :sebagai saluran informasi yang aktual; kedua, sebagai sumber tekanan sosial atasindividu untuk mematuhi berbagai norma tingkah laku; dan ketiga, sebagaisumber dukungan atas norma – norma yang berguna bagi keutuhan dalamkelompok (Maran, 2001 : 166).Setelah dilakukan uji korelasi, dapat diinterpretasikan bahwa hipotesisyang menyatakan terdapat hubungan antara terpaan informasi politik partaiNasDem di televisi (X1) dan komunikasi didalam kelompok referensi (X2)terhadap preferensi memilih partai NasDem (Y) di terima. Artinya bahwa terpaaninformasi politik partai NasDem dan komunikasi dalam kelompok referensi dapatmempengaruhi preferensi memilih partai NasDem, sekalipun kedua variabeltersebut tidak dapat secara mutlak membentuk preferensi memilih.Preferensi memilih dalam pemilihan umum, selain dipengaruhi olehInformasi Politik juga dipengaruhi oleh hubungan interpersonal yang membentukkomunikasi dalam kelompok.Terpaan informasi politik partai NasDem dan komunikasi di dalamkelompok referensi membutuhkan sebuah tahapan atau proses agar sampai padasikap preferensi memilih partai NasDem. Kelman (dalam Azwar, 2005 : 55)mengungkapkan teorinya mengenai organisasi sikap dengan menekankankonsepsinya mengenai proses yang sangat berguna dalam memahami fungsipengaruh sosial terhadap perubahan sikap. Tiga proses sosial yang berperan dalamperubahan sikap adalah kesediaan, identifikasi, dan internalisasi.Pada akhirnya, penelitian ini menunjukkan bahwa variabel terpaaninformasi politik partai NasDem di televisi dan variabel komunikasi di dalamkelompok referensi bahwa memiliki hubungan dengan variabel memilih partaiNasDem, namun kedua varibael tersebut tidak secara mutlak menjadi faktorpenentu bagi individu untuk memilih partai NasDem. Masih terdapat faktor lainjuga yang dapat mempengaruhi preferensi seseorang, yakni sikap, nilai,kepercayaan, bidang – bidang pengalaman dan hubungan – hubunganinterpersonal pada proses penerimaan, pengelolaan, dan penyampaian informasi.Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan Klapper (dalam McQuail, 1987 :236) sebagai pendekatan fenomenistik yaitu pendekatan yang memandang mediasebagai pengaruh yang berfungsi di tengah – tengah pengaruh lainnya di dalamsuatu situasi menyeluruh.PENUTUPKesimpulan :1. Tidak terdapat hubungan antara terpaan informasi politik partai NasDemdi televisi terhadap preferensi memilih partai NasDem.2. Terdapat hubungan positif antara komunikasi di dalam kelompok referensi(terhadap preferensi memilih partai NasDem.3. Terdapat hubungan positif antara terpaan infromasi politik partai NasDemdi televisi dan komunikasi di dalam kelompok referensi terhadappreferensi memilih partai NasDem.Saran :1. Partai NasDem harus bisa mendesain ruang komunikasi politik selainmelalui media televisi, agar informasi politik yang disampaikan dapatmempengaruhi preferensi memilih partai NasDem.2. Partai NasDem perlu mentransfer informasi politik kedalam jaringankomunikasi kelompok, karena dari kelompok – kelompok itulah yangterbukti sangat berpengaruh terhadap preferensi individu memilih partaiNasDem.Daftar PustakaAzwar, Saifuddin. 2005. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta :Pustaka Pelajar.Cangara, Hafied. 2009. Komunikasi Politik : Konsep, Teori, dan Praktek. Jakarta :Raja Grafindo Persada.Maran, Rafael Raga. 2001. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta : Rineka Cipta.Mc Quail, Denis. 1987. Teori Komunikasi Massa. Jakarta : Erlangga.Nurudin. 2007. Komunikassi Massa. Malang : Gespur.Rakhmat, Jalaludin. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung : Remaja Rosdakarya.Wiryanto. 2000. Teori Komunikasi. Jakarta : Grasindo.
Fulltext View|Download

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.