skip to main content

Memahami Communication Gap Antarbudaya Anggota Etnis Jawa Muslim Pondok Pesantren Kauman dengan Warga Etniss Tionghoa Non Muslim di Desa Karangturi, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang

*Rizky Amalia  -  Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UNDIP
Taufik Suprihatini  -  Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UNDIP

Citation Format:
Abstract
Terdapat pondok pesantren di area pecinan yang bernama Pondok Pesantren Kauman di Desa Karangturi, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang. Anggotanya etnis Jawa Muslim. Sedangkan, warga sekitar merupakan warga etnis Tionghoa non Muslim. Terjadi communication gap antara etnis Jawa Muslim sebagai pendatang dan etnis Tionghoa non Muslim sebagai penduduk asli. Penelitian ini bertujuan memahami communication gap yang terjadi antara anggota etnis Jawa Muslim Pondok Pesantren Kauman dengan warga etnis Tionghoa non Muslim Desa Karangturi, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang. Menggunakan pendekatan kualitatif, dengan paradigma interpretif, dan dianalisa melalui metode fenomenologi. Penelitian ini menggunakan Communication Accomodation Theory. Hasil penelitian ini menemukan bahwa proses komunikasi antarbudaya yang terjadi menimbulkan gap antara anggota Pondok Pesantren Kauman dan warga etnis Tionghoa di Desa Karangturi. Gap itu muncul ketika warga etnis Tionghoa sebagai penduduk asli menganggap tradisi, budaya, dan agama yang dianut sebagai hal yang dipercaya sudah ada sejak dulu serta berlangsung secara turun temurun. Sedangkan anggota Pondok Pesantren Kauman yang merupakan pendatang di Desa Karangturi tersebut tidak bisa berakomodasi dengan baik terhadap tradisi dan budaya yang dimiliki penduduk asli. Sehingga anggota etnis Jawa Muslim memilih berinteraksi dengan kelompoknya sendiri, dan tetap menggunakan atribut keagamaan yang dipercayai seperti peci, sarung maupun kerudung. Prasangka yang muncul membuat kedua etnis tetap menunjukkan identitas yang kuat dari masing-masing budaya mereka. Upaya yang dilakukan Pondok Pesantren Kauman untuk mengurangi munculnya gap sebagai pendatang dengan penduduk asli melalui akomodasi. Akomodasi dilakukan oleh anggota Pondok Pesantren Kauman dalam bentuk pemasangan lampion dan pembuatan tulisan Cina di berbagai sudut Pondok Pesantren Kauman. Selain itu juga dibangun pos kamling yang menyerupai klenteng dan ditambah oleh Pondok Pesantren Kauman dengan tulisan Arab dan Cina di kanan dan kiri pintu masuknya.
Fulltext View|Download
Keywords: communication gap, komunikasi antarbudaya, akomodasi

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.