skip to main content

MEMAHAMI KOMUNIKASI ANTARPRIBADI ORANG TUA DENGAN ANAK AUTIS DALAM MEMBERIKAN PENDIDIKAN SEKSUAL PADA MASA PUBER


Citation Format:
Abstract
Autisme merupakan salah satu gangguan perkembangan yang meliputi ketidakmampuan dalam membangun hubungan sosial, ketidaknormalan dalam berkomunikasi, dan pola perilaku yang terbatas. Dalam perkembangannya, anak autis juga melewati masa remaja dan mengalami masa pubertas yang mengakibatkan timbulnya perilaku negatif pada anak autis. Pendidikan seksual adalah salah satu hal yang paling penting diberikan pada masa puber. Namun keterbatasan anak autis dalam berkomunikasi dan menginterpretasikan makna menjadi hambatan bagi orang tua dalam memberikan pendidikan seksual. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran bagaimana proses komunikasi antarpribadi orang tua dengan anak autis dalam memberikan pendidikan seksual pada masa puber. Teori yang digunakan adalah teori Interaksionisme Simbolik (Ralph Larosaa dan Donald C. Reitzes, 1993), Teori Efektivitas Komunikasi Antar Pribadi (DeVito, 1997), dan Teori Komunikasi Asertif (Devito, 2001). Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif dengan pendekatan metode studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah satu orang terapis dan dua orang tua yang memiliki anak autis yang sedang memasuki masa puber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi antarpribadi dalam memberikan pendidikan seksual antara orang tua dan anak autis terjalin dengan baik, ditandai dengan komunikasi asertif yang dilakukan orang tua. dan gaya pengasuhan authoritative yang diterapkan orang tua kepada anak autis. Dalam hal memberikan pendidikan seksual hanya orang tua yang dituntut untuk melihat lawan bicara (anak autis) sebagai pribadi yang unik. Sebaliknya, sulit mengharapkan anak autis untuk melakukan hal yang sama. Hal ini dikarenakan anak autis berada pada area self blind dimana ia tidak mampu memahami perubahan yang terjadi pada dirinya selama masa puber. Orang tua yang memiliki inisiatif lebih dahulu untuk memberi pendidikan seksual dan mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang masa puber anak autis kepada anak akan lebih siap dalam menghadapi tingkah laku anak autis pada masa puber. Proses komunikasi antarpribadi orang tua dengan anak autis dalam memberikan pendidikan seksual tidak selalu berjalan lancar. Komunikasi antarpribadi yang efektif tidak selalu terjadi hal ini dikarenakan anak autis tidak memiliki keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif, kesetaraan, percaya diri, kedekatan (immediacy), manajemen interaksi, daya ekspresi, berorientasi kepada pihak lain yang menjadi indikator terjadinya komunikasi efektif antara orang tua dengan anak autis. Kata kunci : Autisme, Puber, Komunikasi Antar Pribadi, Komunikasi Asertif
Fulltext View|Download

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.