BibTex Citation Data :
@article{IMAJI8854, author = {okto bonny and hermin werdiningsih and bambang suyono}, title = {REDESAIN ASRAMA MAHASISWA DI JAKARTA BARAT}, journal = {IMAJI}, volume = {4}, number = {1}, year = {2015}, keywords = {Asrama ,Mahasiswa, Jakarta Barat, Arsitektur Modern}, abstract = { Dunia pendidikan di Kota DKI Jakarta yang terus bertumbuh tentunya akan menarik banyak minat para pelajar, tak hanya dari dalam kota. Dari luar kota pun banyak yang rela merantau ke Ibukota demi mengejar cita cita, banyaknya lembaga pedidikan negeri ataupun swasta di DKI Jakarta adalah salah satu faktor berkembangnya ranah pendidikan di Ibukota. Banyaknya para pelajar dari luar ibukota juga menjadi sasaran empuk bagi para pencari peluang usaha di luar dunia pendidikan. Bidang usaha yang digeluti dan ditargetkan untuk para pendatang ini biasanya adalah jasa tempat tinggal sementara. Jenis tempat tinggal sementara ini banyak ragamnya mulai dari jenis rumah kost, kontrakan, asrama, atau apartemen bagi pelajar dengan tarif sewa murah. Tak sedikit lembaga pendidikan di ibukota bahkan sudah menyiapkan sarana tempat tinggal sementara bagi para pelajar di lembaga tersebut. Seperti contohnya Rusunawa Universitas Diponegoro, Rumah Susun Mahasiswa Universitas Teknik Surabaya, dan Binus Square oleh Bina Nusantara University. Dari beberapa sarana tempat tinggal bagi pelajar diatas. Yang berada di Jakarta adalah Binus Square. Bina Nusantara atau Binus sudah menjadi lembaga pendidikan bagi pelajar Strata 1 hingga Strata 3 sejak lama. Namun berdirinya Binus Square baru tahun 2010. Dengan desain menyerupai apartemen. Binus Square langsung diminati sejak pertama kali diresmikan. Dengan segala kemewahan dan fasilitas yang ada, Binus Square memang dikatakan nyaris sempurna bagi para mahasiswa. Namun ternyata tidak sedikit juga mahasiswa yang lebih memilih tidak tinggal di Binus Square dengan baragam alasan. Mulai dari biaya sewa yang mahal bagi sebagian mahasiswa, jauh dari tempat makan, tidak bebas, kamar yang terbatas, tidak terlalu nyaman jika sudah dikamar, ukuran ruangan kamar yang dirasa kurang manuasiawi dan terbatasnya pengunjung yang boleh bertamu. Sehingga membuat beberapa mahasiswa lebih rela menghabiskan Rp1.000.000 di rumah kost atau kontrakan karena dirasa berharga dibanding di Binus Square. Dunia pendidikan di Kota DKI Jakarta yang terus bertumbuh tentunya akan menarik banyakminat para pelajar, tak hanya dari dalam kota. Dari luar kota pun banyak yang rela merantau keIbukota demi mengejar cita cita, banyaknya lembaga pedidikan negeri ataupun swasta di DKIJakarta adalah salah satu faktor berkembangnya ranah pendidikan di Ibukota. Banyaknya parapelajar dari luar ibukota juga menjadi sasaran empuk bagi para pencari peluang usaha di luar duniapendidikan. Bidang usaha yang digeluti dan ditargetkan untuk para pendatang ini biasanya adalahjasa tempat tinggal sementara. Jenis tempat tinggal sementara ini banyak ragamnya mulai dari jenisrumah kost, kontrakan, asrama, atau apartemen bagi pelajar dengan tarif sewa murah.Tak sedikit lembaga pendidikan di ibukota bahkan sudah menyiapkan sarana tempat tinggalsementara bagi para pelajar di lembaga tersebut. Seperti contohnya Rusunawa UniversitasDiponegoro, Rumah Susun Mahasiswa Universitas Teknik Surabaya, dan Binus Square oleh BinaNusantara University. Dari beberapa sarana tempat tinggal bagi pelajar diatas. Yang berada diJakarta adalah Binus Square. Bina Nusantara atau Binus sudah menjadi lembaga pendidikan bagipelajar Strata 1 hingga Strata 3 sejak lama. Namun berdirinya Binus Square baru tahun 2010.Dengan desain menyerupai apartemen. Binus Square langsung diminati sejak pertama kalidiresmikan.Dengan segala kemewahan dan fasilitas yang ada, Binus Square memang dikatakan nyarissempurna bagi para mahasiswa. Namun ternyata tidak sedikit juga mahasiswa yang lebih memilihtidak tinggal di Binus Square dengan baragam alasan. Mulai dari biaya sewa yang mahal bagisebagian mahasiswa, jauh dari tempat makan, tidak bebas, kamar yang terbatas, tidak terlalunyaman jika sudah dikamar, ukuran ruangan kamar yang dirasa kurang manuasiawi danterbatasnya pengunjung yang boleh bertamu. Sehingga membuat beberapa mahasiswa lebih relamenghabiskan Rp1.000.000 di rumah kost atau kontrakan karena dirasa berharga dibanding di BinusSquare.}, issn = {2089-3892}, pages = {153--166} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/imaji/article/view/8854} }
Refworks Citation Data :
Last update:
Alamat RedaksiJurnal IMAJI (ISSN 2089-3892) :Jurusan Arsitektur FT. UNDIPJl. Prof. Soedarto, SH Kampus Tembalang SemarangTelp. (024) 7470690, Fax. (024) 7470690e-mail : imaji@arsitektur.undip.ac.id