BibTex Citation Data :
@article{IMAJI8817, author = {Iratasya Ayundari and edi purwanto and atiek suprapti}, title = {APARTEMEN DI KOTA SEMARANG DENGAN PENEKANAN DESAIN GREEN ARCHITECTURE}, journal = {IMAJI}, volume = {4}, number = {1}, year = {2015}, keywords = {Kota Semarang, Tempat Tinggal, Pusat Kota, Apartemen, Pembangunan , Konsumsi Energi, Green Architecture.}, abstract = { Kota Semarang merupakan Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah yang memiliki posisi geostrategic karena berada pada jalur lalu lintas ekonomi Pulau Jawa. Ketersediaan sarana transportasi di kota ini mulai dari bandara, pelabuhan, stasiun, hingga terminal menjadikan Kota Semarang dijuluki sebagai KotaTransit Regional Jawa Tengah. Fasilitas sarana transportasi yang memadahi, membuat Kota Semarang dapat dengan mudah dijangkau oleh para investor, sehingga perekonomian di kota ini pun terus berkembang pesat. Berkembangan ekonomi Kota Semarangturut memberikan dampak pada peningkatanjumlah kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) atau tenaga kerja di kota ini sehingga jumlah migrasi pun semakin bertambah. Pesatnya pertumbuhan ekonomi di Kota Semarang juga dapat terlihat dari maraknya pembangunan yang dilakukan kota ini. Meningkatnya jumlah migrasi di Kota Semarang akibat petumbuhan ekonomi di kota ini membuat kebutuhan akan tempat tinggal yang dekat dengan pusat kota semakin meningkat, terutama di area pusat perekonomian. Memiliki tempat tinggal dekat dengan pusat kotadinilai lebih efisien dan mudah sehingga tidak membuang-buang waktu. Sayangnya ketersediaan lahan kosong sebagai tempat untuk bermukimyang dekat dengan pusat kota saat ini sangat sedikit. Untuk menjawab permasalahan tersebut, apartemen merupakan sebuah solusi untuk menjawab permasalahan kebutuhan tempat tinggal dengan keterbatasan lahan yang ada. Apartemen Di Kota Semarang dengan Penerapan Green Architecture, merupakan sebuah hunian vertikal yang menerapkan ilmu arsitektur untuk menangulangi masalah pemakaian energy yang berlebihan. Menurut Steele (dalam Subadra, 2007:128), 50% dari seluruh konsumsi energi lingkungan buatan merepresentasikan keterkaitannya dengan industri konstruksi. Pembangunan yang dilakukan dengan mengkonsumsi energ i secara terus menurus akan menimbulkan dampak global warming. Oleh karena itu penerapan Green Architecture diharapkan dapat mengurangi pemakaian energy bagi pembangunan apartemen maupun dalam pemeliharaannya kedepan, sehingga pembangunan tidak hanyadapat memenuhi kebutuhan manusia tetapi juga kebutuhan alam dan kebutuhan manusia di masa mendatang. Kota Semarang merupakan Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah yang memiliki posisi geostrategic karena berada pada jalur lalu lintas ekonomi Pulau Jawa. Ketersediaan sarana transportasi di kota ini mulai dari bandara, pelabuhan, stasiun, hingga terminal menjadikan Kota Semarang dijuluki sebagai KotaTransit Regional Jawa Tengah. Fasilitas sarana transportasi yang memadahi, membuat Kota Semarang dapat dengan mudah dijangkau oleh para investor, sehingga perekonomian di kota ini pun terus berkembang pesat. Berkembangan ekonomi Kota Semarangturut memberikan dampak pada peningkatanjumlah kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) atau tenaga kerja di kota ini sehingga jumlah migrasi pun semakin bertambah. Pesatnya pertumbuhan ekonomi di Kota Semarang juga dapat terlihat dari maraknya pembangunan yang dilakukan kota ini. Meningkatnya jumlah migrasi di Kota Semarang akibat petumbuhan ekonomi di kota ini membuat kebutuhan akan tempat tinggal yang dekat dengan pusat kota semakin meningkat, terutama di area pusat perekonomian. Memiliki tempat tinggal dekat dengan pusat kotadinilai lebih efisien dan mudah sehingga tidak membuang-buang waktu. Sayangnya ketersediaan lahan kosong sebagai tempat untuk bermukimyang dekat dengan pusat kota saat ini sangat sedikit. Untuk menjawab permasalahan tersebut, apartemen merupakan sebuah solusi untuk menjawab permasalahan kebutuhan tempat tinggal dengan keterbatasan lahan yang ada. Apartemen Di Kota Semarang dengan Penerapan Green Architecture, merupakan sebuah hunian vertikal yang menerapkan ilmu arsitektur untuk menangulangi masalah pemakaian energy yang berlebihan. Menurut Steele (dalam Subadra, 2007:128), 50% dari seluruh konsumsi energi lingkungan buatan merepresentasikan keterkaitannya dengan industri konstruksi. Pembangunan yang dilakukan dengan mengkonsumsi energ i secara terus menurus akan menimbulkan dampak global warming. Oleh karena itu penerapan Green Architecture diharapkan dapat mengurangi pemakaian energy bagi pembangunan apartemen maupun dalam pemeliharaannya kedepan, sehingga pembangunan tidak hanyadapat memenuhi kebutuhan manusia tetapi juga kebutuhan alam dan kebutuhan manusia di masa mendatang. }, issn = {2089-3892}, pages = {255--268} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/imaji/article/view/8817} }
Refworks Citation Data :
Kota Semarang merupakan Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah yang memiliki posisi geostrategic karena berada pada jalur lalu lintas ekonomi Pulau Jawa. Ketersediaan sarana transportasi di kota ini mulai dari bandara, pelabuhan, stasiun, hingga terminal menjadikan Kota Semarang dijuluki sebagai KotaTransit Regional Jawa Tengah. Fasilitas sarana transportasi yang memadahi, membuat Kota Semarang dapat dengan mudah dijangkau oleh para investor, sehingga perekonomian di kota ini pun terus berkembang pesat. Berkembangan ekonomi Kota Semarangturut memberikan dampak pada peningkatanjumlah kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) atau tenaga kerja di kota ini sehingga jumlah migrasi pun semakin bertambah. Pesatnya pertumbuhan ekonomi di Kota Semarang juga dapat terlihat dari maraknya pembangunan yang dilakukan kota ini.
Meningkatnya jumlah migrasi di Kota Semarang akibat petumbuhan ekonomi di kota ini membuat kebutuhan akan tempat tinggal yang dekat dengan pusat kota semakin meningkat, terutama di area pusat perekonomian. Memiliki tempat tinggal dekat dengan pusat kotadinilai lebih efisien dan mudah sehingga tidak membuang-buang waktu. Sayangnya ketersediaan lahan kosong sebagai tempat untuk bermukimyang dekat dengan pusat kota saat ini sangat sedikit. Untuk menjawab permasalahan tersebut, apartemen merupakan sebuah solusi untuk menjawab permasalahan kebutuhan tempat tinggal dengan keterbatasan lahan yang ada.
Apartemen Di Kota Semarang dengan Penerapan Green Architecture, merupakan sebuah hunian vertikal yang menerapkan ilmu arsitektur untuk menangulangi masalah pemakaian energy yang berlebihan. Menurut Steele (dalam Subadra, 2007:128), 50% dari seluruh konsumsi energi lingkungan buatan merepresentasikan keterkaitannya dengan industri konstruksi. Pembangunan yang dilakukan dengan mengkonsumsi energi secara terus menurus akan menimbulkan dampak global warming.Oleh karena itu penerapan Green Architecture diharapkan dapat mengurangi pemakaian energy bagi pembangunan apartemen maupun dalam pemeliharaannya kedepan, sehingga pembangunan tidak hanyadapat memenuhi kebutuhan manusia tetapi juga kebutuhan alam dan kebutuhan manusia di masa mendatang.
Last update:
Alamat RedaksiJurnal IMAJI (ISSN 2089-3892) :Jurusan Arsitektur FT. UNDIPJl. Prof. Soedarto, SH Kampus Tembalang SemarangTelp. (024) 7470690, Fax. (024) 7470690e-mail : imaji@arsitektur.undip.ac.id