skip to main content

APARTEMEN MAHASISWA TERPADU DI TEMBALANG


Citation Format:
Abstract
Remaja  ini  apartemen  menjadi  pilihan  masyarakat  modern  di  kota-kota  besar  sebagai
tempat hunian yang memberikan kepraktisan dan efisiensi waktu,  dimana kultur waktu yang cepat
menjadi sangat penting. Tidak hanya kalangan masyarakat yang sudah berkeluarga, Mahasiswa pun
pada  umumnya  perlu  tempat  tinggal  yang  dapat  memberikan  kenyamanan  dalam  proses  belajar,
tidur  dan  melakukan  aktifitas  lainnya.  Saat  ini,  daerah  Tembalang,  Semarang  mengalami
peningkatan  dalam  bidang  bisnis  real  estate,  dan  perumahan.  Sejauh  ini,  masalah  hunian  bagi
mahasiswa  hanya  diselesaikan  dengan  adanya  kamar-kamar  sewa  (kost),  tetapi  dikarenakan
banyaknya  rumah  yang  berdiri  maka  kawasan  sekitar  Kampus  menjadi  kurang  tertata.  Seiring
dengan  pertumbuhan  mahasiswa  yang  cukup  pesat  di  kecamatan  Tembalang,  Semarang.  Maka
apartemen adalah salah satu alternatif hunian yang dapat mewadahi mahasiswa.
Kajian  diawali  dengan  mempelajari  tinjauan  mengenai  apartemen  atau  rumah  susun,
meliputi  definisi  apartemen,  jenis  ruang,  dan  sistem  pengelolaan.  Selanjutnya  tinjauan  mengenai
Kota Semarang umumnya dan Kecamatan Tembalang khususnya, meliputi data fisik dan non fisik,
potensi, dan kebijakan tata ruang wilayah, serta perkembangan apartemen di Kota Semarang. Data
studi  banding  yang  diperoleh  dari  apartemen  di  Kota  Depok  dan  Surabaya  juga  dikaji  untuk
memperoleh standar jumlah dan luasan unit hunian. Pendekatan perancangan arsitektural dilakukan
dengan  parameter  konsep  desain  bioklimatik  dalam  upaya  menyelaraskan  dan  menyesuaikan
dengan  iklim  yang  ada  di  kota  semarang.  Selain  itu,  dilakukan  juga  pendekatan  kontekstual,
fungsional, teknis, dan kinerja untuk menghitung kebutuhan dan kapasitas ruang serta mewujudkan
citra  bangunan  hunian  yang  modern,  nyaman,  terpadu  serta  ramah  lingkungan.  Pemilihan  tapak
dilakukan pada beberapa alternatif tapak dengan scoring menggunakan matriks pembobotan.
Selanjutnya  dilakukan  tahap  eksplorasi  desain.  Dan  sebagai  kesimpulan,  diperoleh  luasan
program  ruang  yang  diperlukan  pada  apartemen  serta  ilustrasi  desain  berupa  gambar  grafis  2
dimensi dan 3 dimensi.
Fulltext View|Download

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.