BibTex Citation Data :
@article{IMAJI11717, author = {Fitri Nur Ramani and Yulanda Rifan}, title = {MASJID AGUNG DI SRAGEN}, journal = {IMAJI}, volume = {1}, number = {3}, year = {2012}, keywords = {Sragen, Masjid Agung, Neo-Vernakular}, abstract = { Kabupaten Sragen merupakan salah satu kabupaten Islam di Provinsi Jawa Tengah. Semakin tahun penduduk dengan pemeluk agama Islam semakin berkembang di Kabupaten Sragen. Hal tersebut menyebabkan banyaknya perkumpulan serta organisasi-organisasi keagamaan Islam yang terbentuk. Banyaknya kegiatan keagamaan Islam tersebut tidak diimbangi dengan fasilitas peribadatan yang mewadahi di Kabupaten Sragen. Di Kabupaten Sragen belum ada tempat yang mampu menampung semua kegiatan Islam tersebut baik ibadah syariah maupun ibadah muamalah. Dengan makin berkembangnya agama Islam di Kabupaten Sragen, maka dibutuhkan pusat peribadatan berupa desain Masjid Agung yang dilengkapi dengan segala fasilitas penunjang keagamaan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Kajian diawali dengan mempelajari pengertian dan hal-hal mendasar mengenai Masjid Agung, standar-standar mengenai tata ruang dalam Masjid Agung, studi banding beberapa Masjid Agung di Indonesia.Dilakukan juga tinjauan mengenai lokasi Masjid Agung di Sragen dan pembahasan konsep perancangan dengan penekanan desain Arsitektur Neo-Vernakular. Tapak yang digunakan adalah tapak terpilih dari beberapa lokasi yang disesuaikan dengan kebutuhan Masjid Agung. Selain itu juga dibahas mengenai tata massa dan ruang bangunan, penampilan bangunan, struktur, serta utilitas yang dipakai dalam perancangan “Masjid Agung di Sragen”. Konsep perancangan ditekankan desain Arsitektur Neo-Vernakular, yaitu suatu paham dari aliran Arsitektur Post-Modern yang lahir sebagai respon dan kritik atas modernisme yang mengutamakan nilai rasionalisme dan fungsionalisme yang dipengaruhi perkembangan teknologi industri. Arsitektur Neo-Vernacular merupakan arsitektur yang konsepnya pada prinsipnya mempertimbangkan kaidah-kaidah normatif, kosmologis, peran serta budaya lokal dalam kehidupan masyarakat serta keselarasan antara bangunan, alam, dan lingkungan. Bangunan Masjid dirancang dengan konsep Grid di mana Bangunan Utama yaitu Masjid menjadi Vocal Point, sehingga terlihat lebih menonjol dibandingkan dengan bangunan-bangunan penunjang sekitarnya, selain itu Masjid Agung Sragen juga memasukkan unsur Jawa. }, issn = {2089-3892}, pages = {423--430} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/imaji/article/view/11717} }
Refworks Citation Data :
Kabupaten Sragen merupakan salah satu kabupaten Islam di Provinsi Jawa Tengah. Semakin tahun penduduk dengan pemeluk agama Islam semakin berkembang di Kabupaten Sragen. Hal tersebut menyebabkan banyaknya perkumpulan serta organisasi-organisasi keagamaan Islam yang terbentuk. Banyaknya kegiatan keagamaan Islam tersebut tidak diimbangi dengan fasilitas peribadatan yang mewadahi di Kabupaten Sragen. Di Kabupaten Sragen belum ada tempat yang mampu menampung semua kegiatan Islam tersebut baik ibadah syariah maupun ibadah muamalah. Dengan makin berkembangnya agama Islam di Kabupaten Sragen, maka dibutuhkan pusat peribadatan berupa desain Masjid Agung yang dilengkapi dengan segala fasilitas penunjang keagamaan untuk mengatasi permasalahan tersebut.Kajian diawali dengan mempelajari pengertian dan hal-hal mendasar mengenai Masjid Agung, standar-standar mengenai tata ruang dalam Masjid Agung, studi banding beberapa Masjid Agung di Indonesia.Dilakukan juga tinjauan mengenai lokasi Masjid Agung di Sragen dan pembahasan konsep perancangan dengan penekanan desain Arsitektur Neo-Vernakular. Tapak yang digunakan adalah tapak terpilih dari beberapa lokasi yang disesuaikan dengan kebutuhan Masjid Agung. Selain itu juga dibahas mengenai tata massa dan ruang bangunan, penampilan bangunan, struktur, serta utilitas yang dipakai dalam perancangan “Masjid Agung di Sragen”.Konsep perancangan ditekankan desain Arsitektur Neo-Vernakular, yaitu suatu paham dari aliran Arsitektur Post-Modern yang lahir sebagai respon dan kritik atas modernisme yang mengutamakan nilai rasionalisme dan fungsionalisme yang dipengaruhi perkembangan teknologi industri. Arsitektur Neo-Vernacular merupakan arsitektur yang konsepnya pada prinsipnya mempertimbangkan kaidah-kaidah normatif, kosmologis, peran serta budaya lokal dalam kehidupan masyarakat serta keselarasan antara bangunan, alam, dan lingkungan. Bangunan Masjid dirancang dengan konsep Grid di mana Bangunan Utama yaitu Masjid menjadi Vocal Point, sehingga terlihat lebih menonjol dibandingkan dengan bangunan-bangunan penunjang sekitarnya, selain itu Masjid Agung Sragen juga memasukkan unsur Jawa.
Last update:
Alamat RedaksiJurnal IMAJI (ISSN 2089-3892) :Jurusan Arsitektur FT. UNDIPJl. Prof. Soedarto, SH Kampus Tembalang SemarangTelp. (024) 7470690, Fax. (024) 7470690e-mail : imaji@arsitektur.undip.ac.id