skip to main content

MODEL PENILAIAN KINERJA 360 DEGREE FEEDBACK UNTUK OPERATOR PRODUKSI DENGAN METODE FUZZY AHP DI PT. BERKAT MANUNGGAL JAYA

*Erika Rosmawati Hutabarat  -  Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro, Indonesia
Susatyo Nugroho WP  -  Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro, Indonesia
Diana Puspitasari  -  Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Penilaian kinerja merupakan proses identifikasi, evaluasi dan pengembangan kinerja individu untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi secara efektif. Kinerja operator di PT. Berkat Manunggal Jaya masih dianggap belum optimal dalam hal kedisiplinan, motivasi kerja dan tingkat pengetahuan yang mengakibatkan tingginya tingkat kecacatan produk dan kecelakaan kerja serta effort yang rendah dalam melakukan pekerjaannya. Penelitian ini membahas tentang sistem penilaian kinerja operator sebagai pertimbangan pemberian insentif untuk merangsang peningkatan kinerja operator. Untuk memecahkan masalah ini digunakan metode fuzzy AHP dengan model penilaian 360 Degree feedback. Fuzzy menutup kelemahan yang terdapat pada AHP, yaitu permasalahan terhadap kesubjektifan penilai sedangkan model 360 degree feedback memiliki standar yang objektif dalam penilaian kinerja karena penillai terdiri dari berbagai sumber.

Berdasarkan perhitungan fuzzy AHP Urutan sub kriteria berdasarkan bobot global tertinggi adalah kemampuan pengendalian 0,214, kemampuan assembly 0,198, pengalaman diperusahaan  0,137, kemampuan 0,082, tingkat pemahaman 0,075, tingkat adaptasi terhadap perubahan 0,074, kehadiran 0,063, pengalaman masa lalu 0,061, pengetahuan 0,059 dan tingkat pendidikan 0,036. Sedangkan bobot untuk masing-masing penilai adalah kepala departemen 0,552. Rekan kerja 0,327, dan diri sendiri 0,121. Hasil penilaian kinerja ini akan dijadikan acuan untuk memberikan insentif kepada operator.


 

Abstract

                    The performance assessment defines identification, evaluation, and development of individual performance to achieve the organization’s goals and objectives effectively. The operator performance in PT. Berkat Manunggal Jaya is still considered unoptimal in terms of discipline, motivation, and knowledge level that cause high level of product defects and accidents as well as the low effort in doing jobs. This study discusses the operator performance appraisal system as consideration of incentives to stimulate operator performance. To solve this problem,  fuzzy AHP method with scoring model 360 Degree feedback is used. Fuzzy covers the shortcomings found in AHP, namely problem of the assessors subjectivity while model 360 degree feedback has objective standards in evaluating performance because the assessors consist of various sources.

                    Based on fuzzy AHP calculation,  sub-criteria sequences based on the highest global weight are the ability to control 0.214, ability of assembly 0.198, experience in the company 0.137, ability 0.082, understanding level 0.075, adaptation degree to changes 0,074, attendance 0.063, past experience 0.061, knowledge 0.059, and education level 0,036. While the weight for each appraiser is the department head 0.552, coworkers 0.327, and oneself 0.121. The performance evaluation results will be used as a reference to provide incentive to the operator.

Fulltext View|Download
Keywords: Penilaian kinerja; Fuzzy AHP; 360 Degree Feedback; Insentif

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.