BibTex Citation Data :
@article{IEOJ9865, author = {Kharisma Kurniawati and Dyah Rinawati}, title = {ANALISIS BEBAN KERJA MENTAL MENGGUNAKAN NASA-TLX DAN EVALUASI JUMLAH PEKERJA PADA LANTAI PRODUKSI PT. ESSENTRA SURABAYA}, journal = {Industrial Engineering Online Journal}, volume = {4}, number = {4}, year = {2016}, keywords = {beban kerja mental; jumlah pekerja; NASA-TLX; beban kerja}, abstract = { PT Essentra Surabaya merupakan perusahaan yang bergerak di industri pembuatan filter rokok. Jenis filter yang diproduksi adalah filter mono dan dual. Pada akhir tahun 2013, untuk meminimalisasi cost produksi, PT Essentra Surabaya melakukan kebijakan untuk mengurangi jumlah tenaga kerja di lantai produksi. Selain itu kerusakan mesin yang terjadi serta penerapan autonomous yang diterapkan perusahaan membuat para operator ini harus berusaha berpikir dan mengeluarkan tenaga ekstra untuk memperbaiki mesin tersebut, sedangkan di sisi lain mereka juga dibebankan oleh target harian perusahaan. Dari hasil data yang didapatkan mengenai output produksi juga ditemukan adanya gap yang cukup signifikan antara target output dengan ketentuan nilai OEE perusahaan sebesar 60% dengan aktual output yang dihasilkan perharinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis beban kerja mental dan evaluasi jumlah pekerja optimum pada lantai produksi. Dari hasil penelitian, terdapat empat pekerja yang memiliki beban mental dengan kategori berat, yaitu Catcher Mesin SM01, Operator Mesin KM09, Operator Mesin KM07, dan Operator Mesin KM08. Dan jumlah pekerja optimum untuk catcher adalah 1 orang dan operator mesin mono adalah 2 orang. A bstract PT Essentra Surabaya is a company engaged in the manufacture of cigarette filters. This type of filtr the filter is produced in mono and dual. At the end of 2013, to minimize the cost of production, PT Surabaya Essentra do policies to reduce the amount of labor in the production floor. In addition the engine damage that occurred as well as the application of autonomous applied companies make these operators must attempt to think and take out extra power to fix the machine, while on the other hand they also charged by the daily targets of the company. The data obtained from the results of the production output has also found a significant gap between the target output with OEE value provisions of the company amounting to 60% of the actual output produced per day. The purpose of this research is to analyse the mental workload and the evaluation of the optimum number of workers on the production floor . From the results of the research there were four workers who have the mental workload with heavy categories, namely Machine Catcher SM01, Machine Operator KM09, Machine Operator KM07, and Machine Operator KM08. The optimum number of workers and for catcher is one person and machine operator mono is two people. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/ieoj/article/view/9865} }
Refworks Citation Data :
PT Essentra Surabaya merupakan perusahaan yang bergerak di industri pembuatan filter rokok. Jenis filter yang diproduksi adalah filter mono dan dual. Pada akhir tahun 2013, untuk meminimalisasi cost produksi, PT Essentra Surabaya melakukan kebijakan untuk mengurangi jumlah tenaga kerja di lantai produksi. Selain itu kerusakan mesin yang terjadi serta penerapan autonomous yang diterapkan perusahaan membuat para operator ini harus berusaha berpikir dan mengeluarkan tenaga ekstra untuk memperbaiki mesin tersebut, sedangkan di sisi lain mereka juga dibebankan oleh target harian perusahaan. Dari hasil data yang didapatkan mengenai output produksi juga ditemukan adanya gap yang cukup signifikan antara target output dengan ketentuan nilai OEE perusahaan sebesar 60% dengan aktual output yang dihasilkan perharinya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis beban kerja mental dan evaluasi jumlah pekerja optimum pada lantai produksi. Dari hasil penelitian, terdapat empat pekerja yang memiliki beban mental dengan kategori berat, yaitu Catcher Mesin SM01, Operator Mesin KM09, Operator Mesin KM07, dan Operator Mesin KM08. Dan jumlah pekerja optimum untuk catcher adalah 1 orang dan operator mesin mono adalah 2 orang.
Abstract
PT Essentra Surabaya is a company engaged in the manufacture of cigarette filters. This type of filtr the filter is produced in mono and dual. At the end of 2013, to minimize the cost of production, PT Surabaya Essentra do policies to reduce the amount of labor in the production floor. In addition the engine damage that occurred as well as the application of autonomous applied companies make these operators must attempt to think and take out extra power to fix the machine, while on the other hand they also charged by the daily targets of the company. The data obtained from the results of the production output has also found a significant gap between the target output with OEE value provisions of the company amounting to 60% of the actual output produced per day.
The purpose of this research is to analyse the mental workload and the evaluation of the optimum number of workers on the production floor. From the results of the research there were four workers who have the mental workload with heavy categories, namely Machine Catcher SM01, Machine Operator KM09, Machine Operator KM07, and Machine Operator KM08. The optimum number of workers and for catcher is one person and machine operator mono is two people.
Last update:
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik - Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50239
Telp / Fax : (024) 7460052
Email : i_engineering@ymail.com