skip to main content

Pengaruh Distraksi dan Kelelahan Kerja Terhadap Tingkat Kewaspadaan Masinis dan Asisten Masinis Kereta Api Kaligung Mas (Studi Kasus di PT. KAI DAOP IV Semarang)

*Aldisa Kusumaningsari  -  Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia
Hery Suliantoro  -  Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia
Wiwik Budiawan  -  Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Faktor operator dan sarana merupakan salah satu faktor terbesar yang menjadi penyebab kecelakaan kereta api, yaitu sebesar 28%. Untuk meminimasi jumlah kecelakaan kereta api di Indonesia, maka dilakukan penelitian yang membahas mengenai adakah pengaruh variabel gangguan dan kelelahan kerja terhadap tingkat kewaspadaan masinis dan asisten masinis. Software Stroop Test dan kuisioner FAS merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kelelahan kerja, sedangkan kuisioner General Job Stress digunakan untuk mengukur distraksi. Software Psychomotor Vigilance Test (PVT) digunakan untuk mengukur tingkat kewaspadaan. Dengan menggunakan metode regresi linier majemuk maka diketahui pengaruh dari kedua faktor terhadap tingkat kewaspadaan sebelum dan sesudah jam dinas. Dari pengolahan data yang dilakukan,didapatkan hasil uji F yaitu pada saat sebelum bekerja variabel distraksi dan kelelahan kerja (FAS) terhadap tingkat kewaspadaan memiliki nilai 2,371 dan  variabel distraksi dan kelelahan kerja (Stroop Test) terhadap tingkat kewaspadaan memiliki nilai 1,726. Sedangkan  pada saat setelah bekerja variabel distraksi dan kelelahan kerja (FAS) terhadap tingkat kewaspadaan memiliki nilai 2,953 dan  variabel distraksi dan kelelahan kerja (Stroop Test) terhadap tingkat kewaspadaan memiliki nilai 2,289. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan  bahwa faktor distraksi dan kelelahan kerja berpengaruh simultan dan individual terhadap tingkat kewaspadaan. Faktor yang memiliki pengaruh terbesar terhadap tingkat kewaspadaan baik sebelum maupun sesudah jam dinas yaitu faktor kelelahan kerja.

 

 

 

ABSTRACT

 

Factors operators and facilities is one of the biggest factors that cause the train wreck, which is 28%. To minimize the number of railway accidents in Indonesia, then conducted research that discussed the influence is there any variable to distraction and fatigue vigilance level machinist and machinist's assistant. Software Stroop Test and FAS questionnaire is a tool used to measure job burnout, while General Job Stress questionnaire used to measure distraction. Software psychomotor Vigilance Test (PVT) is used to measure the level of vigilance. By using the linear regression method, the compound of the two factors known to influence the level vigilance before and after office hours. From the data processing, the F test showed that the time before work variable distraction and fatigue (FAS) of the level of vigilance has a value of 2.371, distraction and fatigue (Stroop Test) on the level of vigilance has a value of 1.726. While at the time after work variable distraction and fatigue (FAS) on the level of vigilance has a value of 2.953, distraction and fatigue (Stroop Test) on the level of viilance has a value of 2.289. From these results it can be concluded that distraction and fatigue factors working simultaneously and individually affect the level of alertness. The factor that has the greatest influence on the level of vigilance both before and after office hours is the fatigue factor

 

Fulltext View|Download
Keywords: Kecelakaan Kereta Api; Distraksi; Kelelahan Kerja; Dan Tingkat Kewaspadaan.

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.