IDENTIFIKASI PENYEBAB CACAT PADA PUPUK ORGANIK GRANUL MENGGUNAKAN PENDEKATAN STATISCAL QUALITY CONTROL (SQC) (STUDI KASUS: PT SINERGI SELARAS ABADI)

Abstract

Abstrak

Pengendalian mutu (quality control) adalah untuk mencapai keuntungan secara fleksibel, memastikan kepuasan pelanggan, mengembalikan investasi, dan meraih keuntungan jangka panjang. PT Sinergi Selaras Abadi sebagai perusahaan manufaktur yang memproduksi pupuk organik granul berkualitas sejak tahun 2016. PT Sinergi Selaras Abadi Perusahaan mempunyai visi sebagai pemain utama menyalurkan pupuk organik subsidi disekitar wilayah Solo Raya. PT Sinergi Selaras Abadi periode November 2022- Oktober 2022 menghasilkan produksi sebanyak 4874 dengan jumlah rata-rata produksi sebesar 122 ton dan permasalahan utama rata-rata defect sebesar 7 ton pupuk. terdapat 3 jenis defect yang dominan yaitu kadar air (44,0%), ukuran butir (39,4%), dan C organik (16,4%), dapat diketahui bahwa defect kadar air yang mempunyai persentase paling tinggi dibandingkan jenis defect yang lainnya yaitu sebesar (44,0%) Sehingga dilakukan analisis dan kemungkinan perbaikan menggunakan Statiscal Quality Control (SQC)dan menggunakan metode peta kendali P yang kemudian didapatkan rekomendasi penyesuaian proporsi defect menjadi 0,049%, kemudian dilanjutkan dengan membuat diagram pareto dan fishbone diagram untuk mengetahui faktor penyebab defect sehingga perlu dilakukannya usulan perbaikan.

Kata kunci: Kualitas, Statistical Quality Control (SQC), Peta Kendali P , Defect

Abstrak

Quality control is to achieve profits flexibly, ensure customer satisfaction, return on investment, and achieve long-term profits. PT Sinergi Selaras Abadi is a manufacturing company that has been producing quality granulated organic fertilizer since 2016. PT Sinergi Selaras Abadi The company has a vision to be the main player in distributing subsidized organic fertilizer around the Solo Raya area. PT Sinergi Selaras Abadi period November 2022- October 2022 produced a production of 4874 with an average production of 122 tons and the main problem was an average defect of 7 tons of fertilizer. There are 3 dominant types of defects, namely water content (44.0%), particle size (39.4%), and organic C (16.4%), it can be seen that the water content defect has the highest percentage compared to other types of defects, namely (44.0%) So an analysis and possible improvement was carried out using Statistical Quality Control (SQC) and using the P control chart method, which then obtained a recommendation for adjusting the defect proportion to 0.049%, then followed by creating a pareto diagram and fishbone diagram to determine the cause of the defect so that it is necessary to propose improvements.

Keyword: Quality, P Control, Statistical Quality Control (SQC), Defect