ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PODUK KAIN KNITTING MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA PADA DEPARTEMEN FINISHING 5 (Studi Kasus : PT Sri Rejeki Isman Tbk)

Abstract

Abstrak

PT SRITEX Tbk merupakan perusahaan manufaktur garment dan tekstik terbesar di Asia Tenggara. Dikarenakan usia perusahaan yang tua dan voulume produksi yang tinggi tiap menerima pesanan SRITEX sudah dipercaya oleh banyak perusahaan dan pelanggan dari dalam negeri maupun luar Indonesia. Masalah yang masih sering muncul pada salah satu departemen di SRITEX ialah masalah kualitas dimana pada produksi di bulan Oktober – Desember 2023 diketahui jumlah cacat sudah melewati ambang batas yang ditetapkan perusahaan. Oleh sebab itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis, penyebab dari penyumbang cacat terbesar beserta alternatif solusinya menggunakan metode Six Sigma DMAIC. Hasil dari penelitian diketahui bahwa jenis cacat yang paling sering muncul ialah Nggaler Putih dan penyebab dari jenis cacat ini yang paling memengaruhi ialah kurang nya maintanance mesin, kurang fokusnya pekerja karena bising dan suhu yang tinggi, pekerja yang tidak menjaga kebersihan kain dan kerapihannya, dan kotornya mesin.

Kata Kunci: Cacat Produksi, Nggaler Putih, Six Sigma, DMAIC, Kualitas Tekstil

Abstract

PT SRITEX Tbk is the largest garment and textile manufacturing company in Southeast Asia. Due to its long-established history and high production volume for each order, SRITEX has earned the trust of many companies and customers both domestically and internationally. However, one recurring issue in one of SRITEX's departments is quality control. Specifically, during the production period from October to December 2023, the number of defects exceeded the company's established threshold. Consequently, this study was conducted to identify the types and causes of the most significant defects and propose alternative solutions using the Six Sigma DMAIC method. The study found that the most frequent type of defect was "Nggaler Putih." The primary causes of this defect were identified as inadequate machine maintenance, workers losing focus due to noise and high temperatures, workers failing to maintain the cleanliness and neatness of the fabric, and dirty machines.

Keywords: Production Defects, Nggaler Putih, Six Sigma, DMAIC, Textile Quality