ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PUPUK ORGANIK MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA & FMEA (Studi Kasus: PT Sinergi Selaras Abadi)

Abstract

Abstrak

Kualitas merupakan hal yang penting untuk mempertahankan pelanggan untuk membeli pada perusahaan. Kualitas juga dapat memberikan kepuasan pada pelanggan, dengan kualitas yang baik dan diinginkan oleh pelanggan. PT Sinergi Selaras Abadi merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak pada produksi pupuk organik yang bermitra dengan PT Petro Kimia Gresik untuk menyalurkan pupuk organik subsidi di sekitar wilayah Solo Raya. Adapun dalam keberjalanan perusahaan, PT Sinergi Selaras Abadi memiliki beberapa kendala kualitas dan permintaan mitra yang harus dipenuhi.Produksi PT Sinergi Selaras Abad dalam periode November 2022 – Oktober 2023 menghasilkan rata-rata prouksi 4874 ton dengan permasalahan serius yaitu cacat dengan rata-rata sebesar 7 ton pupuk. Oleh karena itu, perlu dilakukan kendali kualitas agar permasalahan bisa diselesaikan. Penulis memakai metode Six sigma yang menggunakan media DMAIC sehingga diketahui 3 jenis cacat terbesar yang ada yaitu kadar air, ukuran butir, dan uji c organik.Berdasarkan perhitungan dan analisis PT Sinergi selaras abadi sudah dikatakan baik dalam kualitas dengan nilai sigma 3 sesuai dengan rata-rata industri di Indonesia. Adapun untuk rekomendasi perbaikan berdasarkan fishbone diagram menggunakan metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis).

Kata kunci: Kualitas; DMAIC; FMEA

Abstract

Quality is essential in retaining customers to buy from the company. Quality can also provide customer satisfaction, with the excellent quality desired by customers. PT Sinergi Selaras Abadi is a manufacturing company producing organic fertilizers in partnership with PT Petro Kimia Gresik to distribute subsidized organic fertilizers around the Solo Raya area. During the company, PT Sinergi Selaras Abadi has several quality constraints and partner requests that must be fulfilled. PT Sinergi Selaras Abadi’s production in November 2022 - October 2023 produced an average output of 4874 tons with serious problems, namely defects, with an average of 7 tons defects. Therefore, it is necessary to carry out quality control to resolve these problems. The author uses the Six sigma method, which uses the DMAIC approach, so it is known that the 3 most significant types of defects are moisture content, grain size, and organic c test. Based on calculations and analysis, PT Sinergi Selaras Abadi has been said to be good in quality, with a sigma value of 3 by the average industry in Indonesia; as for the improvement recommendations based on the fishbone diagram using the FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) method.

Keywords: Quality; DMAIC; FMEA