PENENTUAN JUMLAH MOBIL TANGKI DALAM UPAYA ALIH SUPLAI DISTRIBUSI BBM DENGAN METODE CLUSTER DAN PROPORSIONAL

Abstract

Abstrak

Permintaan energi di Indonesia terus meningkat, terutama BBM. Hal ini mendorong PT Pertamina untuk melakukan optimasi distribusi BBM di Jawa Tengah dan DIY, termasuk di SPBU Blora. Saat ini, terdapat 154 mobil tangki dengan berbagai kapasitas yang digunakan untuk melayani 12 SPBU. Namun, sistem distribusi belum optimal karena jarak tempuh dan efisiensi mobil tangki belum maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemindahan supply point SPBU Blora ke Depot Tuban dan menentukan jumlah mobil tangki optimal. Metode yang digunakan adalah metode cluster dan proporsional untuk mengelompokkan SPBU dan menyesuaikan jumlah mobil tangki dengan kebutuhan distribusi. Dari pengolahan data yang sudah dilakukan metode proporsional adalah metode yang terpilih karena memiliki ritase yang lebih rendah dan pertimbangan dari waktu operasional di setiap distribusi TBBM dengan output dari Semarang adalah 4 mobil tangki dengan total kapasitas sebesar 88 KL dan ritase 1,408. Sedangkan apabila dari Tuban membutuhkan mobil tangki sebanyak 5 dengan total kapasitas angkut sebesar 112 KL. Dari penelitian ini juga menghasilkan biaya distribusi jika dilakukan pengiriman dari Tuban adalah sebesar Rp81.318.200/bulan dengan asumsi harga sewa mobil tangki adalah Rp29.000.000.

Kata kunci: metode cluster; metode proporsional; mobil tangki; biaya distribusi

Abstract

This prompted PT Pertamina to optimize BBM distribution in Central Java and DIY, including in SPBU Blora. Currently, there are 154 tankers with different capacities that are used to serve 12 SPBUs. However, the distribution system is not optimal because the range and efficiency of tankers are not maximum. The study aims to analyze the transfer of the Blora SPBU supply point to the Tuban Depot and determine the optimum number of tank cars. The method used is the cluster and proportional method to group SPBU and adjust the number of tank cars to the distribution needs. From the data processing that has already been done the method proportional is the method chosen because has a lower rhythm and consideration of the operating time in each distribution TBBM with output from Semarang is 4 tank cars with total capacity of 88 KL and rythm 1.408. Whereas when from Tuban requires a tank car of 5 with a total transport capability of 112 KL. From this study also resulted distribution costs if delivered from the Tuban is of Rp 81.318.200 / month with the assumption of the rental price of tank car is Rp 29,000,000.

Keywords: cluster method, proportional method, tank car, distribution cost