ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI SEPATU DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DI PT XYZ

Abstract

Abstrak

PT XYZ merupakan salah satu perusahaan sub – kontrak dari Brand P yang memproduksi sepatu Brand P dalam berbagai model, salah satunya ialah sepatu tipe ABC. PT XYZ memiliki target sebesar > 90% untuk angka produk FTT (first time through), yang mana angka ini seharusnya selaras dengan angka produk rework yang berada pada line assembling, namun pada kenyataannya persentase rework di line assembling rata – ratanya masih > 10%. Tercatat bahwa produk rework di bulan Januari 2024 ialah sebanyak 8609 unit dengan persentase berkisar 13%. Berlandaskan hal tersebut, maka penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas perusahaan dengan menggunakan Six Sigma dan pendekatan DMAIC untuk mengetahui penyebab cacat yang paling dominan dan menyusun usulan perbaikan bagi perusahaan. Berdasarkan data jumlah rework bulan Januari 2024, cacat yang paling tinggi ialah jenis cacat stain dengan persentase sebesar 50,69% diikuti dengan jenis cacat bonding dengan persentase sebesar 24,37%. Setelah melakukan analisis menggunakan diagram Fishbone dan tabel FMEA, didapatkan mode kegagalan yang paling tinggi ialah pengecekan sepatu yang kurang detail dan tidak terklasifikasi dengan nilai RPN sebesar 210. Berdasarkan hasil dari analisis tabel 5W+1H pada tahap improve, diperoleh bahwa solusi yang dapat diberikan kepada perusahaan ialah membuat suatu sistem rework yang dapat memuat pelaporan mengenai defect secara real time dan terklasifikasi.

Kata kunci: Six Sixma; DMAIC; Fishbone; FMEA; 5W+1H

Abstract

[Title: ANALYSIS OF QUALITY CONTROL IN THE SHOE PRODUCTION PROCESS USING THE SIX SIGMA METHOD AT PT XYZ] PT XYZ is one of the sub-contract companies from Brand P that produces Brand P shoes in various models, one of which is type ABC shoes. PT XYZ has a target of > 90% for the number of FTT (first time through) products, which this number should be in line with the number of rework products in the assembling line, but in reality the average percentage of rework in the assembling line is still > 10%. It was recorded that the rework products in January 2024 were 8609 units with a percentage around 13%. Based on this, this research was conducted to improve the company's quality by using Six Sigma and the DMAIC approach to determine the most dominant cause of defects and develop improvement proposals for the company. Based on data on the number of reworks in January 2024, the highest defect is stain defect with a percentage of 50.69% followed by bonding defect with a percentage of 24.37%. After analyzing using the Fishbone diagram and FMEA table, it was found that the highest failure mode was checking shoes that were less detailed and unclassified with an RPN value of 210. Based on the results of the 5W+1H table analysis at the improve stage, it is found that the solution that can be given to the company is to create a rework system that can contain reporting on defects in real time and classified.

Keywords: Six Sixma; DMAIC; Fishbone; FMEA; 5W+1H