EVALUASI PENGENDALIAN KUALITAS UNTUK MEREDUKSI DEFECT PADA PROSES PACKING MENGGUNAKAN SEVEN TOOLS (STUDI KASUS: PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk., BOGOR)

Abstract

ABSTRACT
PT Indocement Tunggal Prakarsa adalah perusahaan industry semen terbesar kedua di Indonesia.
Persaingan bisnis memaksa PT Indocement Tunggal Prakarsa untuk mengevaluasi pengendalian
kualitas pada proses packing di Plant 4. Data terbaru pada bulan Desember 2022 memperlihatkan
proporsi defect >0,02% dimana angka tersebut merupakan standar perusahaan. Untuk itu tujuan dari
penelitian ini adalah mereduksi defect produksi semen pada proses packing menggunakan Seven tools.
Dengan check sheet, stratifikasi, Diagram pareto, Histogram, Peta kendai, Scatter diagram, dan
Fishbone, nantinya akan ada langkah rekomendasi berdasarkan tools tersebut. Berdasarkan
pengolahan data, Cacat tertinggi ditujukan pada jenis cacat due quality dengan menunjukkan
persentasi kumulatif 36,85% dan jumlah cacat 206 sak dari 559 sak cacat. Tidak ada korelasi antara
defect due quality dengan jenis defect lain. Pada peta kendali ditemukan bahwa grafik melewati
ambang batas sehingga diperlukan identifikasi cacat menggunakan Fisbone. Dari Fishbone tersebut
dibuat langkah rekomendasi seperti meberikan pelatihan kepada pekerja, penjadwalan rutin
pembersihan mesin, mematuhi SOP pengeringan lem dan menurunkan tingkat kekentalan lem serta
tinta namun tidak merupah ketentuan SOP.
Kata Kunci: Seven tools, Defect, Pengendalian Kualitas

ABSTRACT
PT Indocement Tunggal Prakarsa is the second largest cement industry company in Indonesia. Business
competition forced PT Indocement Tunggal Prakarsa to evaluate the quality of the packing process at
Plant 4. The latest data for December 2022 shows a defect proportion of >0.02%, a figure which is the
company's standard. For this reason, the purpose of this study is to reduce defects in cement production
in the packing process using Seven tools. With check sheets, stratification, Pareto diagrams,
Histograms, Vehicle maps, Scatter diagrams, and Fishbone, there will be recommended steps based on
these tools. Based on data processing, the highest defects are due to due quality defects with a
cumulative percentage of 36.85% and a total of 206 defects out of 559 defects. There is no correlation
between defects due to quality and other types of defects. In the control chart it is found that the graph
crosses the limit so that handicap assistance is needed using Fisbone. From the Fishbone training,
recommendation steps were made such as giving it to workers, scheduling routine machine cleaning,
adhering to SOP for drying glue and reducing the level of viscosity of glue and ink but not complying
with SOP provisions.

Keywords: Seven tools, Defect, Quality Control