ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KAIN GREY MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA PADA DEPARTEMEN WEAVING 5 (Studi Kasus : PT Sri Rejeki Isman Tbk)

Abstract

Abstrak

Perusahaan memiliki peranan yang cukup penting untuk memberikan kepuasan kepada konsumen terhadap
produk yang dihasilkannya serta agar dapat bersaing dengan perusahaan lain,salah satunya adalah
persaingan pada industri tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk merupakan salah satu perusahaan manufaktur
yang bergerak pada industri tekstil dan garmen terbesar di Asia Tenggara. Salah satu produk yang
dihasilkan PT Sri Rejeki Isman Tbk adalah kain grey. Namun pada bulan Oktober 2022 – Desember 2022,
tingkat cacat produk kain grey masih melebihi target yaitu sebesar 0,446%. Oleh karena itu, perlu
dilakukan peningkatan kualitas dengan menggunakan pendekatan six sigma. Dalam implementasinya,
metode ini menggunakan pendekatan DMAIC, yaitu define, measure, analyze, improve, dan control. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga jenis cacat dominan yang teridentifikasi selama produksi kain
grey, antara lain rapat + renggang, lain – lain, dan pakan kendor. Berdasarkan perhitungan, diketahui
bahwa nilai DPMO dan nilai sigma proses pada produksi kain grey berturut – turut adalah sebesar
74329,0065 dan 2,9443. Rekomendasi perbaikan cacat diberikan berdasarkan identifikasi akar masalah
menggunakan fishbone diagram. Usulan perbaikan utama yang dapat diterapkan adalah dengan membuat
jadwal pergantian sparepart, menerapkan pelatihan kepada operator dalam merawat dan memperbaiki
mesin, serta melakukan evaluasi dan penerapan saran SOP pengecekan mesin harian, mingguan dan
bulanan.

Kata kunci: six sigma; pengendalian kualitas; DMAIC; tekstil; kain grey

Abstract

[Quality Control Analysis of Gray Fabric Products Using The Six sigma Method in Weaving 5
Department (Case Study: PT Sri Rejeki Isman Tbk] The company has an important role in providing
satisfaction to consumers for the products it produces and in order to be able to compete with other
companies, one of which is competition in the textile industry. PT Sri Rejeki Isman Tbk is one of the largest
manufacturing companies engaged in the textile and garment industry in Southeast Asia.. One of the
products produced by PT Sri Rejeki Isman Tbk is gray cloth. However, in October 2022 - December 2022,
the defect rate for gray cloth products still exceeded the target, which was 0.446%. Therefore, it is necessary
to improve quality using the six sigma approach. In its implementation, this method uses the DMAIC
approach, namely define, measure, analyze, improve, and control. The results of the study show that there
are three dominant types of defects identified during the production of gray cloth, including tight + tenuous,
others, and loose weft. Based on the calculations, it is known that the DPMO value and process sigma value
in the production of gray cloth are 74329.0065 and 2.9443 respectively. Recommendations for repairing
defects are given based on identifying the root of the problem using a fishbone diagram. The main
improvement suggestions that can be implemented are by making a schedule for replacing spare parts,
implementing training for operators in maintaining and repairing machines, as well as evaluating and
implementing SOP recommendations for daily, weekly and monthly machine checks.

Keywords: six sigma; quality control; DMAIC; textile; gray fabric