BibTex Citation Data :
@article{IEOJ44352, author = {Nadhira Amelia Putri}, title = {EVALUASI TARGET PRODUKSI PT BIMUDA KARYA TEKNIK BERDASARKAN FAKTOR CYCLE TIME DAN MANPOWER DENGAN MENGAPLIKASIKAN METODE SWTS DALAM PENGAMBILAN DATA}, journal = {Industrial Engineering Online Journal}, volume = {13}, number = {2}, year = {2024}, keywords = {evaluation of production target, manpower, cycle time, SWTS}, abstract = { Abstrak PT Bimuda Karya Teknik merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur, terkhusus dalam memproduksi produk otomotif. Pada proses produksinya, PT Bimuda Karya Teknik menggunakan sistem PO atau Purchase Order sehingga harus memiliki penjadwalan dan target produksi yang umumnya berbeda-beda setiap harinya karena produksinya harus menyesuaikan apa yang menjadi kebutuhan customer. Salah satu aspek yang cukup penting pada proses produksi yang dilakukan oleh PT Bimuda Karya Teknik adalah penentuan target produksi hariannya. Hal ini disebabkan karena target produksi menjadi acuan untuk para karyawan yang bekerja khususnya operator mesin yang bekerja secara langsung dalam pembuatan produknya. Pada saat ini, PT Bimuda Karya Teknik masih menggunakan metode manual dalam menentukan target produksi dengan mempertimbangkan jadwal datangnya material dan due date dari masing-masing pelanggan yang memesan. Acuan yang digunakan oleh PT Bimuda Karya Teknik adalah GSPH lama pembuatan part yang waktu siklusnya belum diperbarui. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya peningkatan target produksi harian PT BKT agar dapat meningkatkan produktivitas perusahaan dan meningkatkan efisiensi penggunaan waktu kerja. Dengan menggunakan metode SWTS dalam mengambil data, perlu dilakukan perhitungan ulang waktu siklus dan GSPH sesuai dengan keadaan lapangan pada saat ini. Setelah dilakukan identifikasi ulang, ternyata terdapat perbedaan signifikan dari GSPH terhitung saat ini. Dengan pertimbangan spesifikasi material, maka didapatkan persentase kenaikan target produksi untuk part yang berketebalan 0,6 – 1,2 adalah 29%, ketebalan 1,4 – 2 adalah 41%, dan ketebalan 2,3 - >3,2 adalah sebesar 36%. Selain itu, perlu adanya pengklasifikasian PIC dalam pembuatan part berdasarkan ketebalan material untuk menunjang target tersebut, yaitu untuk part yang berketebalan 0,6 – 1,2 akan di-handle oleh PIC dengan skor matrix skill 50-60, part yang berketebalan 1,4 – 2 akan di-handle oleh PIC dengan skor matrix skill 61-70, dan part yang berketebalan 2,3 - >3,2 akan dihandle oleh PIC dengan skor matrix skill 71-80. Kata kunci: evaluasi target produksi, manpower, cycle time, SWTS Abstract PT Bimuda Karya Teknik is a company engaged in the manufacturing industry, especially in producing automotive products. In its production process, PT Bimuda Karya Teknik uses a PO or Purchase Order system, so it must have a production schedule and target that generally varies every day because production must adjust to what the customer needs. One aspect that is quite important in the production process carried out by PT Bimuda Karya Teknik is the determination of the daily production target. This is because the production target is a reference for employees who work, especially machine operators who work directly in making their products. At this time, PT Bimuda Karya Teknik is still using the manual method in determining production targets by considering the material arrival schedule and due date from each customer who orders. The reference used by PT Bimuda Karya Teknik is the old GSPH for making parts whose cycle times have not been updated. Therefore, it is necessary to increase PT BKT's daily production target in order to increase the company's productivity and increase the efficiency of working time. By using the SWTS method in collecting data, it is necessary to recalculate cycle times and GSPH according to the current field conditions. After re-identification, it turns out that there is a significant difference from the current calculated GSPH. Taking into account the material specifications, the percentage increase in the production target for parts with a thickness of 0.6 – 1.2 is 29%, a thickness of 1.4 – 2 is 41%, and a thickness of 2.3 -> 3.2 is 36% . In addition, it is necessary to classify PIC in making parts based on the thickness of the material to support this target, i.e. parts with a thickness of 0.6 – 1.2 will be handled by a PIC with a matrix skill score of 50-60, parts with a thickness of 1.4 – 2 will be handled by a PIC with a matrix skill score of 61-70, and parts with a thickness of 2.3 - > 3.2 will be handled by a PIC with a matrix skill score of 71-80. Keywords: evaluation of production target, manpower, cycle time, SWTS }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/ieoj/article/view/44352} }
Refworks Citation Data :
Abstrak
PT Bimuda Karya Teknik merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industrimanufaktur, terkhusus dalam memproduksi produk otomotif. Pada proses produksinya, PT BimudaKarya Teknik menggunakan sistem PO atau Purchase Order sehingga harus memiliki penjadwalan dantarget produksi yang umumnya berbeda-beda setiap harinya karena produksinya harus menyesuaikanapa yang menjadi kebutuhan customer. Salah satu aspek yang cukup penting pada proses produksi yangdilakukan oleh PT Bimuda Karya Teknik adalah penentuan target produksi hariannya. Hal inidisebabkan karena target produksi menjadi acuan untuk para karyawan yang bekerja khususnyaoperator mesin yang bekerja secara langsung dalam pembuatan produknya. Pada saat ini, PT BimudaKarya Teknik masih menggunakan metode manual dalam menentukan target produksi denganmempertimbangkan jadwal datangnya material dan due date dari masing-masing pelanggan yangmemesan. Acuan yang digunakan oleh PT Bimuda Karya Teknik adalah GSPH lama pembuatan partyang waktu siklusnya belum diperbarui. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya peningkatan targetproduksi harian PT BKT agar dapat meningkatkan produktivitas perusahaan dan meningkatkanefisiensi penggunaan waktu kerja. Dengan menggunakan metode SWTS dalam mengambil data, perludilakukan perhitungan ulang waktu siklus dan GSPH sesuai dengan keadaan lapangan pada saat ini.Setelah dilakukan identifikasi ulang, ternyata terdapat perbedaan signifikan dari GSPH terhitung saatini. Dengan pertimbangan spesifikasi material, maka didapatkan persentase kenaikan target produksiuntuk part yang berketebalan 0,6 – 1,2 adalah 29%, ketebalan 1,4 – 2 adalah 41%, dan ketebalan 2,3- >3,2 adalah sebesar 36%. Selain itu, perlu adanya pengklasifikasian PIC dalam pembuatan partberdasarkan ketebalan material untuk menunjang target tersebut, yaitu untuk part yang berketebalan0,6 – 1,2 akan di-handle oleh PIC dengan skor matrix skill 50-60, part yang berketebalan 1,4 – 2 akandi-handle oleh PIC dengan skor matrix skill 61-70, dan part yang berketebalan 2,3 - >3,2 akan dihandleolehPICdenganskormatrixskill71-80.
Kata kunci: evaluasi target produksi, manpower, cycle time, SWTS Abstract
PT Bimuda Karya Teknik is a company engaged in the manufacturing industry, especially in producingautomotive products. In its production process, PT Bimuda Karya Teknik uses a PO or Purchase Ordersystem, so it must have a production schedule and target that generally varies every day becauseproduction must adjust to what the customer needs. One aspect that is quite important in the productionprocess carried out by PT Bimuda Karya Teknik is the determination of the daily production target. Thisis because the production target is a reference for employees who work, especially machine operatorswho work directly in making their products. At this time, PT Bimuda Karya Teknik is still using themanual method in determining production targets by considering the material arrival schedule and duedate from each customer who orders. The reference used by PT Bimuda Karya Teknik is the old GSPHfor making parts whose cycle times have not been updated. Therefore, it is necessary to increase PTBKT's daily production target in order to increase the company's productivity and increase the efficiencyof working time. By using the SWTS method in collecting data, it is necessary to recalculate cycle timesand GSPH according to the current field conditions. After re-identification, it turns out that there is asignificant difference from the current calculated GSPH. Taking into account the materialspecifications, the percentage increase in the production target for parts with a thickness of 0.6 – 1.2 is29%, a thickness of 1.4 – 2 is 41%, and a thickness of 2.3 -> 3.2 is 36% . In addition, it is necessary to classify PIC in making parts based on the thickness of the material to support this target, i.e. parts witha thickness of 0.6 – 1.2 will be handled by a PIC with a matrix skill score of 50-60, parts with a thicknessof 1.4 – 2 will be handled by a PIC with a matrix skill score of 61-70, and parts with a thickness of 2.3- > 3.2 will be handled by a PIC with a matrix skill score of 71-80.
Keywords: evaluation of production target, manpower, cycle time, SWTS
Last update:
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik - Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50239
Telp / Fax : (024) 7460052
Email : i_engineering@ymail.com