BibTex Citation Data :
@article{IEOJ4263, author = {Nanda Fara and Denny Nurkertamanda}, title = {PENGARUH BEBAN KERJA DAN LINGKUNGAN FISIK TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA OPERATOR PENJAHIT PT. DPM}, journal = {Industrial Engineering Online Journal}, volume = {3}, number = {1}, year = {2013}, keywords = {beban kerja; kelelahan kerja; lingkungan fisik kerja; operator penjahit}, abstract = { PT. DPM merupakan salah satu perusahaan yang bergerak pada bidang konveksi pakaian. Dalam kegiatan usahanya, PT. DPM membuat pakaian sesuai jumlah dan waktu yang telah ditargetkan oleh pemilik perusahaan sehingga memberikan tekanan dikarenakan kondisi lingkungan kerja yang tidak baik serta tuntutan target produksi yang sering kali tidak tercapai sehingga mengakibatkan kelelahan kerja pada operator penjahit DPM. Sehingga dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap kelelahan kerja PT. DPM. Penelitian ini menggunakan sample sebanyak 55 responden. Untuk mengetahui pengaruh beban kerja, lingkungan fisik kerja dan kelelahan kerja maka dilakukan uji statistik dengan uji regresi linier majemuk dengan menggunakan software spss. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kebisingan merupakan variabel yang paling berpengaruh signifikan terhadap kelelahan kerja dengan koefisien nilai R sebesar 0.637. hal ini berarti bahwa tingkat kebisingan yang dialami oleh operator penjahit PT. DPM melebihi nilai ambang batas yang telah ditetapkan. Selain itu berdasarkan kuesioner dan wawancara yang dilakukan tidak sedikit operator penjahit yang merasa sulit berkomunikasi dalam keadaan bising. Sehingga perbaikan kondisi lingkungan kerja dan penerapan APD diperlukan untuk mengurangi kelelahan kerja pada operator penjahit PT. DPM. ABSTRACT PT . DPM is company specialized in garment. PT. DPM makes clothes fit and the amount of time that has been targeted by the owners of the company so as to provide pressure due to working conditions are not good and the demands of the production targets that result in fatigue on the operator tailor DPM. Therefore, the research aimed to determine the factors that most influence on fatique of tailor PT. DPM. This study uses a sample of 55 respondents. To determine the relationship of workload, work ensvironment and physical fatigue then performed statistical tests with multiple linear regression using SPSS software. The test results showed that the noise is the variable most significantly influence the fatigue coefficient R value of 0.637. This means that the noise levels experienced by operators tailor PT. DPM value exceeds a predetermined threshold. Also based on questionnaires and interviews, operators tailor who find it difficult to communicate in noisy circumstances. Efforts should be maintenance work environment and to obey use hearing conservation. Thus, noise received by the operator tailor PT. DPM doesn’t exceed the predetermined threshold. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/ieoj/article/view/4263} }
Refworks Citation Data :
PT. DPM merupakan salah satu perusahaan yang bergerak pada bidang konveksi pakaian. Dalam kegiatan usahanya, PT. DPM membuat pakaian sesuai jumlah dan waktu yang telah ditargetkan oleh pemilik perusahaan sehingga memberikan tekanan dikarenakan kondisi lingkungan kerja yang tidak baik serta tuntutan target produksi yang sering kali tidak tercapai sehingga mengakibatkan kelelahan kerja pada operator penjahit DPM. Sehingga dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap kelelahan kerja PT. DPM. Penelitian ini menggunakan sample sebanyak 55 responden. Untuk mengetahui pengaruh beban kerja, lingkungan fisik kerja dan kelelahan kerja maka dilakukan uji statistik dengan uji regresi linier majemuk dengan menggunakan software spss. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kebisingan merupakan variabel yang paling berpengaruh signifikan terhadap kelelahan kerja dengan koefisien nilai R sebesar 0.637. hal ini berarti bahwa tingkat kebisingan yang dialami oleh operator penjahit PT. DPM melebihi nilai ambang batas yang telah ditetapkan. Selain itu berdasarkan kuesioner dan wawancara yang dilakukan tidak sedikit operator penjahit yang merasa sulit berkomunikasi dalam keadaan bising. Sehingga perbaikan kondisi lingkungan kerja dan penerapan APD diperlukan untuk mengurangi kelelahan kerja pada operator penjahit PT. DPM.
ABSTRACT
PT . DPM is company specialized in garment. PT. DPM makes clothes fit and the amount of time that has been targeted by the owners of the company so as to provide pressure due to working conditions are not good and the demands of the production targets that result in fatigue on the operator tailor DPM. Therefore, the research aimed to determine the factors that most influence on fatique of tailor PT. DPM. This study uses a sample of 55 respondents. To determine the relationship of workload, work ensvironment and physical fatigue then performed statistical tests with multiple linear regression using SPSS software. The test results showed that the noise is the variable most significantly influence the fatigue coefficient R value of 0.637. This means that the noise levels experienced by operators tailor PT. DPM value exceeds a predetermined threshold. Also based on questionnaires and interviews, operators tailor who find it difficult to communicate in noisy circumstances. Efforts should be maintenance work environment and to obey use hearing conservation. Thus, noise received by the operator tailor PT. DPM doesn’t exceed the predetermined threshold.
Last update:
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik - Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50239
Telp / Fax : (024) 7460052
Email : i_engineering@ymail.com