BibTex Citation Data :
@article{IEOJ264, author = {Prasista Astasari and Sriyanto Sriyanto and Zainal Rosyada}, title = {USULAN PENGOPTIMALAN ARMADA BUS PO NUSANTARA GUNA MENINGKATKAN PROFIT PERUSAHAAN}, journal = {Industrial Engineering Online Journal}, volume = {1}, number = {4}, year = {2012}, keywords = {Bus; Rute; Profit; Optimal}, abstract = { Abstrak PO. Nusantara adalah salah satu industri pelayanan jasa transportasi darat bus dengan trayek Jawa dan Sumatera. Sampai saat ini armada yang dimiliki telah mencapai sebanyak 139 bus. Permintaan dan penawaran masing-masing kelas rata-rata per hari yaitu : supply kelas Super Eksekutif 88 kursi tetapi demand 66 penumpang, supply kelas Eksekutif 1.120 kursi tetapi demand 946 penumpang, supply kelas VIP 128 kursi tetapi demand 102 penumpang, supply kelas PATAS 540 kursi tetapi demand 432 penumpang, supply kelas Ekonomi 488 kursi tetapi demand 413 penumpang. Penelitian ini bertujuan mengoptimalkan penggunaan armada sehingga tercapai keuntungan yang maksimal Berdasarkan hasil analisis Metode Jaringan dan Linier Programing diketahui keuntungan operasional perjalanan per hari sebesar Rp. 162.047.500,00. Terdapat beberapa trayek yang rugi atau keuntungan dibawah 60% dari biaya operasional yaitu : Super Eksekutif : Semarang – Jakarta (-17%), Eksekutif : Malang – Tangerang (34%), Cepu – Palembang (-6%), Kudus – Tangerang (38%), Semarang – Palembang (28%), dan kelas VIP : Semarang – Tangerang (26%). Hasil optimalisasi melalui alternatif-1 dengan cara kelas Super Eksekutif dan Eksekutif menghentikan sementara trayek yang rugi, untuk kelas VIP mengubah jurusan Semarang –Tangerang menjadi Rembang – Tangerang, sedangkan kelas PATAS dan Ekonomi kondisi tetap tidak dioptimasi maka keuntungan yang diperoleh meningkat menjadi Rp. 183.588.500,00. Alternatif-2 dengan cara semua armada tetap dioperasional tetapi mengubah pemberangkatan bus ke kota lain dengan memperhatikan biaya operasional perjalanan, sehingga total keuntungan semua kelas setelah dikurangi biaya operasional diperoleh sebesar Rp. 167.888.500,00. Alternatif-3 yaitu semua armada tetap dioperasionalkan dengan cara armada kelas Super Eksekutif dikurangi dan pindah menjadi kelas Ekonomi dengan jurusan Blora – Tangerang. Untuk armada kelas Eksekutif, PATAS dan VIP kondisi tetap seperti alternatif-2 maka total keuntungan semua kelas menjadi setelah dikurangi biaya operasional menjadi Rp. 168.377.250,00 }, pages = {135--140} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/ieoj/article/view/264} }
Refworks Citation Data :
Abstrak
PO. Nusantara adalah salah satu industri pelayanan jasa transportasi darat bus dengan trayek Jawa dan Sumatera. Sampai saat ini armada yang dimiliki telah mencapai sebanyak 139 bus. Permintaan dan penawaran masing-masing kelas rata-rata per hari yaitu : supply kelas Super Eksekutif 88 kursi tetapi demand 66 penumpang, supply kelas Eksekutif 1.120 kursi tetapi demand 946 penumpang, supply kelas VIP 128 kursi tetapi demand 102 penumpang, supply kelas PATAS 540 kursi tetapi demand 432 penumpang, supply kelas Ekonomi 488 kursi tetapi demand 413 penumpang. Penelitian ini bertujuan mengoptimalkan penggunaan armada sehingga tercapai keuntungan yang maksimal
Berdasarkan hasil analisis Metode Jaringan dan Linier Programing diketahui keuntungan operasional perjalanan per hari sebesar Rp. 162.047.500,00. Terdapat beberapa trayek yang rugi atau keuntungan dibawah 60% dari biaya operasional yaitu : Super Eksekutif : Semarang – Jakarta (-17%), Eksekutif : Malang – Tangerang (34%), Cepu – Palembang (-6%), Kudus – Tangerang (38%), Semarang – Palembang (28%), dan kelas VIP : Semarang – Tangerang (26%).
Hasil optimalisasi melalui alternatif-1 dengan cara kelas Super Eksekutif dan Eksekutif menghentikan sementara trayek yang rugi, untuk kelas VIP mengubah jurusan Semarang –Tangerang menjadi Rembang – Tangerang, sedangkan kelas PATAS dan Ekonomi kondisi tetap tidak dioptimasi maka keuntungan yang diperoleh meningkat menjadi Rp. 183.588.500,00. Alternatif-2 dengan cara semua armada tetap dioperasional tetapi mengubah pemberangkatan bus ke kota lain dengan memperhatikan biaya operasional perjalanan, sehingga total keuntungan semua kelas setelah dikurangi biaya operasional diperoleh sebesar Rp. 167.888.500,00. Alternatif-3 yaitu semua armada tetap dioperasionalkan dengan cara armada kelas Super Eksekutif dikurangi dan pindah menjadi kelas Ekonomi dengan jurusan Blora – Tangerang. Untuk armada kelas Eksekutif, PATAS dan VIP kondisi tetap seperti alternatif-2 maka total keuntungan semua kelas menjadi setelah dikurangi biaya operasional menjadi Rp. 168.377.250,00
Last update:
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik - Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50239
Telp / Fax : (024) 7460052
Email : i_engineering@ymail.com