BibTex Citation Data :
@article{IEOJ23270, author = {Afryan Tanoga and Purnawan Wicaksono}, title = {ANALISIS TINGKAT KEBISINGAN DI UNIT UTILITIES PT PERTAMINA RU VI BALONGAN}, journal = {Industrial Engineering Online Journal}, volume = {8}, number = {1}, year = {2019}, keywords = {Kebisingan}, abstract = { PT Pertamina (PERSERO) RU VI Balongan yang bergerak dalam bidang industri migas dan merupakan perusahaan besar yang memiliki ratusan pekerja, baik pekerja tetap maupun pekerja kontraktor . Salah satu unit produksi di PT Pertamina (PERSERO) RU VI Balongan adalah ARHDM (Athmospheric Residue Hydro Demmetallized Unit) yang mengolah Athmospheric Residue (AR) dari unit CDU yang mengandung Nikel dan Vanadium (Ni,V) serta karbon (MCR= Metal Carbon Residue) dalam jumlah tinggi, menjadi DMAR (Demmetallized Athmospheric Residue). PT Pertamina RU VI Balongan telah menggunakan sistem operasional dengan teknologi terkini. Berbagai faktor bahaya kesehatan bisa di timbulkan salah satunya adalah faktor kebisingan. Tingkat kebisingan pada unit utilities dapat digolongkan paling tinggi. Kebisingan ini disebabkan oleh aktivitas mesin yang terjadi karena adanya gesekan antara equipment dengan media yang bertekanan. Aktivitas bunyi pada mesin-mesin juga disebabkan oleh aktivitas mesin dalam memanaskan air dengan daya panas yang tinggi untuk menghasilkan uap, sehingga menimbulkan suara yang tinggi. Selain itu kebisingan juga di timbulkan dari suara aktivitas generator. Pada penelitian ini akan dilakukan identifikasi intensitas kebisingan pada unit utilities, pengaruh kebisingan pada pekerja pada unit utilities, dan cara pengedalian kebisingan pada unit utilities sehingga dapat menciptakan proses kerja yang nyaman, efektif, dan efisien. Hasil penelitian ini yaitu pengendalian kebisingan di unit utilities adalah dengan cara Enggineering Control, Administrative Control, Substitusi, Eliminasi dan penggunaan alat pelindung diri (APD). Abstract PT Pertamina (PERSERO) RU VI Balongan is engaged in the oil and gas industry and is a large company that has hundreds of workers, both permanent workers and contracting workers. One of the production units at PT Pertamina (PERSERO) RU VI Balongan is an ARHDM (Athmospheric Residue Hydro Demagnetized Unit) that processes Athmospheric Residue (AR) from CDU units containing Nickel and Vanadium (Ni, V) and carbon (MCR = Metal Carbon Residue ) in high numbers, become the DMAR (Demmallized Athmospheric Residue). PT Pertamina RU VI Balongan has used an operational system with the latest technology. Various health hazard factors can be caused, one of which is the noise factor. Noise level on unit utilities can be classified as the highest. This noise is caused by engine activity that occurs due to friction between equipment and pressurized media. Sound activity in the machines is also caused by engine activity in heating up water with high heat power to produce steam so that it produces a high sound. In addition, noise is also generated from the sound of generator activity. In this study will be identified the noise intensity in the unit utilities, the effect of noise on workers on the unit utilities then the next method of noise control in the utilities unit so that it can create a work process that is comfortable, effective, efficient, and smooth. The final results of this study from the analysis will provide suggestions for noise control in unit utilities . }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/ieoj/article/view/23270} }
Refworks Citation Data :
PT Pertamina (PERSERO) RU VI Balongan yang bergerak dalam bidang industri migas dan merupakan perusahaan besar yang memiliki ratusan pekerja, baik pekerja tetap maupun pekerja kontraktor. Salah satu unit produksi di PT Pertamina (PERSERO) RU VI Balongan adalah ARHDM (Athmospheric Residue Hydro Demmetallized Unit) yang mengolah Athmospheric Residue (AR) dari unit CDU yang mengandung Nikel dan Vanadium (Ni,V) serta karbon (MCR= Metal Carbon Residue) dalam jumlah tinggi, menjadi DMAR (Demmetallized Athmospheric Residue). PT Pertamina RU VI Balongan telah menggunakan sistem operasional dengan teknologi terkini. Berbagai faktor bahaya kesehatan bisa di timbulkan salah satunya adalah faktor kebisingan. Tingkat kebisingan pada unit utilities dapat digolongkan paling tinggi. Kebisingan ini disebabkan oleh aktivitas mesin yang terjadi karena adanya gesekan antara equipment dengan media yang bertekanan. Aktivitas bunyi pada mesin-mesin juga disebabkan oleh aktivitas mesin dalam memanaskan air dengan daya panas yang tinggi untuk menghasilkan uap, sehingga menimbulkan suara yang tinggi. Selain itu kebisingan juga di timbulkan dari suara aktivitas generator. Pada penelitian ini akan dilakukan identifikasi intensitas kebisingan pada unit utilities, pengaruh kebisingan pada pekerja pada unit utilities, dan cara pengedalian kebisingan pada unit utilities sehingga dapat menciptakan proses kerja yang nyaman, efektif, dan efisien. Hasil penelitian ini yaitu pengendalian kebisingan di unit utilities adalah dengan cara Enggineering Control, Administrative Control, Substitusi, Eliminasi dan penggunaan alat pelindung diri (APD).
Abstract
PT Pertamina (PERSERO) RU VI Balongan is engaged in the oil and gas industry and is a large company that has hundreds of workers, both permanent workers and contracting workers. One of the production units at PT Pertamina (PERSERO) RU VI Balongan is an ARHDM (Athmospheric Residue Hydro Demagnetized Unit) that processes Athmospheric Residue (AR) from CDU units containing Nickel and Vanadium (Ni, V) and carbon (MCR = Metal Carbon Residue ) in high numbers, become the DMAR (Demmallized Athmospheric Residue). PT Pertamina RU VI Balongan has used an operational system with the latest technology. Various health hazard factors can be caused, one of which is the noise factor. Noise level on unit utilities can be classified as the highest. This noise is caused by engine activity that occurs due to friction between equipment and pressurized media. Sound activity in the machines is also caused by engine activity in heating up water with high heat power to produce steam so that it produces a high sound. In addition, noise is also generated from the sound of generator activity. In this study will be identified the noise intensity in the unit utilities, the effect of noise on workers on the unit utilities then the next method of noise control in the utilities unit so that it can create a work process that is comfortable, effective, efficient, and smooth. The final results of this study from the analysis will provide suggestions for noise control in unit utilities.
Last update:
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik - Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50239
Telp / Fax : (024) 7460052
Email : i_engineering@ymail.com