BibTex Citation Data :
@article{IEOJ22989, author = {Muhammad Rizal Adianto and Darminto Pujotomo}, title = {PENGUKURAN PRODUKTIFITAS PEKERJA BAGIAN FEEDING DENGAN METODE SAMPLING KERJA (Studi Kasus : PT. Nojorono Tobacco International, Kudus)}, journal = {Industrial Engineering Online Journal}, volume = {7}, number = {4}, year = {2019}, keywords = {Produktivitas; Sampling Kerja}, abstract = { PT. Nojorono adalah perusahaan rokok yang menyediakan produk akhir yang siap dipak (make to stock ). Sistem produksi mengembangkan tingkat persediaan yang didasarkan pada order yang akan datang , sehingga resiko persediaan lebih besar dan perusahaan harus mencapai target yang tersedia. Salah satu masalah yang terjadi adalah pelaksanaan proses produksi tidak sesuai dengan apa yang telah direncanakan, biasanya proses produksi melewati batas waktu kerja yang sudah direncanakan yaitu 07.00 – 15.00 (8 jam kerja). Terkadang pekerja harus lembur untuk mencapai target produksi hingga pukul 16.00 – 18.00 sehingga menambah biaya lembur untuk pekerja . Sehingga untuk mengoptimalkan nya adalah dengan melakukan pengukuran produktivitas dengan metode Sampling Kerja dan pengolahan data yang dilakukan adalah meliputi penentuan prosentasi bekerja, uji kecukupan data, uji keseragaman data dan menghitung derajat ketelitian . Dari hasil pengolahan dan analisis data pada bagian inputan (feeding) di PT Najorono, dari semua pekerja yang diamati dianggap tidak produktif. Kegiatan-kegiatan non produktif yang paling sering dilakukan oleh pekerja adalah menunggu. Faktor-faktor penyebab “menunggu” adalah kendala mesin trouble, karena proses produksi yang berurutan atau continous, menunggu karena proses produksi pada mesin membutuhkan waktu yang cukup lama. Terdapat beberapa usulan perbaikan yaitu: (a) Pekerja mempunyai inisiatif sendiri melakukan pekerjaan lain, (b) Pekerja harus fokus dalam melakukan pekerjaanya, (c) Pihak perusahaan selalu melakukan pengecekan alat transport (conveyor) dan sensor karena ketika keduanya terganggu maka akan mengakibatkan delay, (d) Memberikan pengawasan yang insentif kepada karyawannya agar produktivitasnya juga meningkat. ABSTRACT [Title: Measurement Of Worker Productivity In The Feeding Section With The Work Sampling Method (Case Study: PT. Nojorono Tobacco International)]. PT. Nojorono is a tobacco company that provides ready-made final product (make to stock). The production system develops inventory levels based on future orders, so that inventory risks are greater and firms must achieve the targets available. One of the problems that occurs is the implementation of the production process is not in accordance with what has been planned, usually the production process beyond the planned working time of 07.00 - 15.00 (8 hours work). Sometimes workers have to work overtime to reach production targets until 16.00 – 18.00 hence increasing the overtime for workers. So to optimize it is to make productivity measurement by Sampling Work method and data processing done is covering the determination of work percentage, data sufficiency test, data uniformity test and calculate degree of accuracy. From the results of processing and data analysis on the input section (feeding) in PT Nojorono, of all workers observed considered unproductive. The most productive non-productive activities by workers are waiting. Factors that cause \"wait\" is a trouble machine trouble, because the production process sequentially or continuous, waiting because the production process on the machine takes quite a long time. There are several proposed improvements: (a) Workers have their own initiative to do other work, (b) Workers should focus on doing their work, (c) The company always checks the transport equipment (conveyor) and sensors because when both are disturbed it will result in delay , (d) Providing incentive supervision to employees to increase productivity. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/ieoj/article/view/22989} }
Refworks Citation Data :
PT. Nojorono adalah perusahaan rokok yang menyediakan produk akhir yang siap dipak (make to stock). Sistem produksi mengembangkan tingkat persediaan yang didasarkan pada order yang akan datang, sehingga resiko persediaan lebih besar dan perusahaan harus mencapai target yang tersedia. Salah satu masalah yang terjadi adalah pelaksanaan proses produksi tidak sesuai dengan apa yang telah direncanakan, biasanya proses produksi melewati batas waktu kerja yang sudah direncanakan yaitu 07.00 – 15.00 (8 jam kerja). Terkadang pekerja harus lembur untuk mencapai target produksi hingga pukul 16.00 – 18.00 sehingga menambah biaya lembur untuk pekerja. Sehingga untuk mengoptimalkannya adalah dengan melakukan pengukuran produktivitas dengan metode Sampling Kerja dan pengolahan data yang dilakukan adalah meliputi penentuan prosentasi bekerja, uji kecukupan data, uji keseragaman data dan menghitung derajat ketelitian. Dari hasil pengolahan dan analisis data pada bagian inputan (feeding) di PT Najorono, dari semua pekerja yang diamati dianggap tidak produktif. Kegiatan-kegiatan non produktif yang paling sering dilakukan oleh pekerja adalah menunggu. Faktor-faktor penyebab “menunggu” adalah kendala mesin trouble, karena proses produksi yang berurutan atau continous, menunggu karena proses produksi pada mesin membutuhkan waktu yang cukup lama. Terdapat beberapa usulan perbaikan yaitu: (a) Pekerja mempunyai inisiatif sendiri melakukan pekerjaan lain, (b) Pekerja harus fokus dalam melakukan pekerjaanya, (c) Pihak perusahaan selalu melakukan pengecekan alat transport (conveyor) dan sensor karena ketika keduanya terganggu maka akan mengakibatkan delay, (d) Memberikan pengawasan yang insentif kepada karyawannya agar produktivitasnya juga meningkat.
ABSTRACT
[Title: Measurement Of Worker Productivity In The Feeding Section With The Work Sampling Method (Case Study: PT. Nojorono Tobacco International)]. PT. Nojorono is a tobacco company that provides ready-made final product (make to stock). The production system develops inventory levels based on future orders, so that inventory risks are greater and firms must achieve the targets available. One of the problems that occurs is the implementation of the production process is not in accordance with what has been planned, usually the production process beyond the planned working time of 07.00 - 15.00 (8 hours work). Sometimes workers have to work overtime to reach production targets until 16.00 – 18.00 hence increasing the overtime for workers. So to optimize it is to make productivity measurement by Sampling Work method and data processing done is covering the determination of work percentage, data sufficiency test, data uniformity test and calculate degree of accuracy. From the results of processing and data analysis on the input section (feeding) in PT Nojorono, of all workers observed considered unproductive. The most productive non-productive activities by workers are waiting. Factors that cause "wait" is a trouble machine trouble, because the production process sequentially or continuous, waiting because the production process on the machine takes quite a long time. There are several proposed improvements: (a) Workers have their own initiative to do other work, (b) Workers should focus on doing their work, (c) The company always checks the transport equipment (conveyor) and sensors because when both are disturbed it will result in delay , (d) Providing incentive supervision to employees to increase productivity.
Last update:
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik - Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50239
Telp / Fax : (024) 7460052
Email : i_engineering@ymail.com