BibTex Citation Data :
@article{IEOJ20550, author = {Randy Nasir and Arfan Bakhtiar and Naniek Handayani}, title = {KESIAPAN PERUSAHAAN TERHADAP SNI ISO 50001 DENGAN MENGGUNAKAN TOOLS GAP ANALYSIS STUDI KASUS PT. INDO ACIDATAMA. TBK}, journal = {Industrial Engineering Online Journal}, volume = {6}, number = {4}, year = {2018}, keywords = {ISO 50001; Gap Analysis; SME’s}, abstract = { Masalah energi memiliki banyak pengaruh dan dampak organisasi lainnya, bahkan terhadap dunia. Banyak penelitian sudah mencoba untuk membantu perusahaan dalam mengatasi kesenjangan kondisi perusahaan dengan standar yang ada melalui pelaksanaan manajemen secara bertahap hingga mencapai standar sistem manajemen ISO 50001 (Antunes et al, 2014). Indonesia mempunyai sumber daya energi yang terdiri dari sumber daya energi fosil dan sumber daya terbarukan. Sumber daya yang biasa digunakan pada industri manufaktur adalah sumber daya energi fosil meliputi minyak minyak bumi, gas bumi, dan batubara. Penggnaan energi fosil yang semakin meningkat akan mengakibatkan potensi energi fosil akan semakin terbatas dan menurun. (Pham, 2014). PT Indo Acidatama Tbk. (SRSN) bergerak pada industri agro kimia. Produk utama perusahaan ini meliputi ethanol , acetic acid , ethyl acetate , dan pupuk bio organik plus. Berdasarkan wawancara dengan auditor internal perusahaan dan data penggunaan jumlah energi yang dihabiskan oleh PT Indo Acidatama Tbk adalah rata rata berkisar 349.668 Gjoule per tahunnya, melebihi ambang batas pemerintah. . Maka dari itu peneliti ingin meneliti bagaimana penerapan sistem manajemen energi pada PT Indo Acidatama Tbk berdasarkan Prinsip ISO 50001. Gap analysis dapat didefinisikan sebagai suatu metode atau alat yang digunakan untuk mengetahui tingkat kinerja suatu perusahaan atau intitusi. Diharapkan, Gap Analysis dapat digunakan untuk mengetahui kinerja dari system yang sedang berjalan di perusahaan dengan system standar ISO 50001. Abstract [Title: Company Preparation To SNI ISO 50001 Using Gap Analysis Tools Case Study Pt. Indo Acidatama. Tbk ] Energy problems have many influences and impacts on other organizations, even on the world. Many studies have tried to assist companies in overcoming the company's gap conditions with existing standards through the implementation of management gradually to achieve the standard of ISO 50001 management system (Antunes et al., 2014). Indonesia has energy resources consisting of fossil energy resources and renewable resources. Resources commonly used in manufacturing industries are fossil energy resources including petroleum, natural gas, and coal. Increasing fossil energy will result in the potential for fossil energy will be increasingly limited and decreased. (Pham, 2014). PT Indo Acidatama Tbk. (SRSN) is engaged in agro-chemical industry. The company's main products include ethanol, acetic acid, ethyl acetate, and organic bio-fertilizer plus. Based on interviews with corporate internal auditors and data on the use of the amount of energy spent by PT Indo Acidatama Tbk is an average of around 349,668 Gjoules per year, exceeding the government threshold. . Therefore, researchers want to examine how the application of energy management systems in PT Indo Acidatama Tbk based on ISO 50001. The Gap analysis can be defined as a method or tool used to determine the level of performance of a company or institution. Hopefully, Gap Analysis can be used to know the performance of the system that is running in the company with the standard energy management system ISO 50001. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/ieoj/article/view/20550} }
Refworks Citation Data :
Masalah energi memiliki banyak pengaruh dan dampak organisasi lainnya, bahkan terhadap dunia. Banyak penelitian sudah mencoba untuk membantu perusahaan dalam mengatasi kesenjangan kondisi perusahaan dengan standar yang ada melalui pelaksanaan manajemen secara bertahap hingga mencapai standar sistem manajemen ISO 50001 (Antunes et al, 2014). Indonesia mempunyai sumber daya energi yang terdiri dari sumber daya energi fosil dan sumber daya terbarukan. Sumber daya yang biasa digunakan pada industri manufaktur adalah sumber daya energi fosil meliputi minyak minyak bumi, gas bumi, dan batubara. Penggnaan energi fosil yang semakin meningkat akan mengakibatkan potensi energi fosil akan semakin terbatas dan menurun. (Pham, 2014). PT Indo Acidatama Tbk. (SRSN) bergerak pada industri agro kimia. Produk utama perusahaan ini meliputi ethanol, acetic acid, ethyl acetate, dan pupuk bio organik plus. Berdasarkan wawancara dengan auditor internal perusahaan dan data penggunaan jumlah energi yang dihabiskan oleh PT Indo Acidatama Tbk adalah rata rata berkisar 349.668 Gjoule per tahunnya, melebihi ambang batas pemerintah. . Maka dari itu peneliti ingin meneliti bagaimana penerapan sistem manajemen energi pada PT Indo Acidatama Tbk berdasarkan Prinsip ISO 50001. Gap analysis dapat didefinisikan sebagai suatu metode atau alat yang digunakan untuk mengetahui tingkat kinerja suatu perusahaan atau intitusi. Diharapkan, Gap Analysis dapat digunakan untuk mengetahui kinerja dari system yang sedang berjalan di perusahaan dengan system standar ISO 50001.
Abstract
[Title: Company Preparation To SNI ISO 50001 Using Gap Analysis Tools Case Study Pt. Indo Acidatama. Tbk] Energy problems have many influences and impacts on other organizations, even on the world. Many studies have tried to assist companies in overcoming the company's gap conditions with existing standards through the implementation of management gradually to achieve the standard of ISO 50001 management system (Antunes et al., 2014). Indonesia has energy resources consisting of fossil energy resources and renewable resources. Resources commonly used in manufacturing industries are fossil energy resources including petroleum, natural gas, and coal. Increasing fossil energy will result in the potential for fossil energy will be increasingly limited and decreased. (Pham, 2014). PT Indo Acidatama Tbk. (SRSN) is engaged in agro-chemical industry. The company's main products include ethanol, acetic acid, ethyl acetate, and organic bio-fertilizer plus. Based on interviews with corporate internal auditors and data on the use of the amount of energy spent by PT Indo Acidatama Tbk is an average of around 349,668 Gjoules per year, exceeding the government threshold. . Therefore, researchers want to examine how the application of energy management systems in PT Indo Acidatama Tbk based on ISO 50001. The Gap analysis can be defined as a method or tool used to determine the level of performance of a company or institution. Hopefully, Gap Analysis can be used to know the performance of the system that is running in the company with the standard energy management system ISO 50001.
Last update:
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik - Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50239
Telp / Fax : (024) 7460052
Email : i_engineering@ymail.com