BibTex Citation Data :
@article{IEOJ14071, author = {Audy Ardila and Sriyanto Sriyanto and Dyah Rinawati}, title = {ANALISIS MODA KEGAGALAN PENCAPAIAN STANDAR WAKTU PELAYANAN KIRIMAN POS EXPRESS DENGAN METODE FMEA DI PROCESSING CENTRE SEMARANG 50400}, journal = {Industrial Engineering Online Journal}, volume = {5}, number = {4}, year = {2016}, keywords = {Standar Waktu Pelayanan; FMEA; Barrier Analysis}, abstract = { PT Pos Indonesia (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam jasa pengiriman barang baik berupa surat, paket, maupun uang. Salah satu layanan pengiriman yang ditawarkan oleh PT Pos Indonesia adalah Pos Express. Pos Express merupakan layanan pengiriman satu hari sampai dimana kiriman akan sampai di alamat tujuan satu hari setelah kiriman melalui proses collecting. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek adalah Kantor Processing Centre Semarang. Dari hasil pemantauan melalui aplikasi Tools Monitoring Operasi, terlihat bahwa Standar Waktu Pelayanan untuk Pos Express outgoing di Regional VI Semarang tidak pernah mencapai target yaitu 95% khususnya pada bulan Januari – Maret 2016. Untuk mengetahui penyebab dari kegagalan pencapaian SWP ini dilakukan analisis dengan metode FMEA ( Failure Modes and Effects Analysis ) yaitu metode penilaian melalui tiga parameter yaitu keparahan ( severity ), keseringan ( occurance), dan kemudahan deteksi ( detection ). Dengan FMEA dapat diketahui tiga moda kegagalan yang bernilai risiko tertinggi melalui perhitungan Risk Priority Number (RPN) . Digunakan Analisis Hambatan ( Barrier Analysis ) untuk menganalisis penghalang dari moda kegagalan yang telah diprioritaskan sehingga dapat dirumuskan rekomendasi untuk menguatkan hambatan yang diharapkan dapat mengurangi risiko terjadinya moda kegagalan. Abstract PT Pos Indonesia (Persero) is a Public Company which is engaged in courier services both in the form of letters, packages, or money. One of the delivery service offered by PT Pos Indonesia is the Pos Express. Pos Express is a one-day delivery service through which the shipment will arrive at the destination address one day after the submission through the process of collecting. In this research, which became the object is Processing Centre Semarang Office. From the monitoring results through the application of Tools Monitoring Operasi, it appears that Standard Time Pos Express service for outgoing in Region VI Semarang never reach the target of 95%, especially in the months of January to March 2016. To find out the cause of failure to achieve this SWP, analysis method like FMEA ( failure Modes and Effects Analysis) id needed. FMEA is a method through three parameters: assessment of severity, occurance, and detection. FMEA can be seen with the three modes of failure are worth the highest risk by calculating the Risk Priority Number (RPN). Used Analysis of Barriers (Barrier Analysis) to analyze the barrier of the failure modes that have been prioritized so that it can formulate recommendations to strengthen the barriers that are expected to reduce the risk of failure modes. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/ieoj/article/view/14071} }
Refworks Citation Data :
PT Pos Indonesia (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam jasa pengiriman barang baik berupa surat, paket, maupun uang. Salah satu layanan pengiriman yang ditawarkan oleh PT Pos Indonesia adalah Pos Express. Pos Express merupakan layanan pengiriman satu hari sampai dimana kiriman akan sampai di alamat tujuan satu hari setelah kiriman melalui proses collecting. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek adalah Kantor Processing Centre Semarang. Dari hasil pemantauan melalui aplikasi Tools Monitoring Operasi, terlihat bahwa Standar Waktu Pelayanan untuk Pos Express outgoing di Regional VI Semarang tidak pernah mencapai target yaitu 95% khususnya pada bulan Januari – Maret 2016. Untuk mengetahui penyebab dari kegagalan pencapaian SWP ini dilakukan analisis dengan metode FMEA (Failure Modes and Effects Analysis) yaitu metode penilaian melalui tiga parameter yaitu keparahan (severity), keseringan (occurance), dan kemudahan deteksi (detection). Dengan FMEA dapat diketahui tiga moda kegagalan yang bernilai risiko tertinggi melalui perhitungan Risk Priority Number (RPN). Digunakan Analisis Hambatan (Barrier Analysis) untuk menganalisis penghalang dari moda kegagalan yang telah diprioritaskan sehingga dapat dirumuskan rekomendasi untuk menguatkan hambatan yang diharapkan dapat mengurangi risiko terjadinya moda kegagalan.
Abstract
PT Pos Indonesia (Persero) is a Public Company which is engaged in courier services both in the form of letters, packages, or money. One of the delivery service offered by PT Pos Indonesia is the Pos Express. Pos Express is a one-day delivery service through which the shipment will arrive at the destination address one day after the submission through the process of collecting. In this research, which became the object is Processing Centre Semarang Office. From the monitoring results through the application of Tools Monitoring Operasi, it appears that Standard Time Pos Express service for outgoing in Region VI Semarang never reach the target of 95%, especially in the months of January to March 2016. To find out the cause of failure to achieve this SWP, analysis method like FMEA ( failure Modes and Effects Analysis) id needed. FMEA is a method through three parameters: assessment of severity, occurance, and detection. FMEA can be seen with the three modes of failure are worth the highest risk by calculating the Risk Priority Number (RPN). Used Analysis of Barriers (Barrier Analysis) to analyze the barrier of the failure modes that have been prioritized so that it can formulate recommendations to strengthen the barriers that are expected to reduce the risk of failure modes.
Last update:
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik - Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50239
Telp / Fax : (024) 7460052
Email : i_engineering@ymail.com