BibTex Citation Data :
@article{IEOJ11918, author = {Nabiel Adam and Ary Arvianto and Wiwik Budiawan}, title = {Pemodelan Sistem BRT Koridor II Semarang sebagai Solusi Permasalahan Transportasi}, journal = {Industrial Engineering Online Journal}, volume = {5}, number = {2}, year = {2016}, keywords = {Frekuensi Kedatangan; Panjang Antrian; Pemodelan dan Simulas}, abstract = { Kota Semarang sebagai salah satu pusat bisnis dan ekonomi di wilayah Jawa Tengah menyebabkan naiknya arus urbanisasi ke kota Semarang. Hal ini yang mendasari terjadinya peningkatan kebutuhan akan sarana dan prasarana transportasi terutama moda transportasi umum. Namun, kondisi pengelolaan transportasi umum terutama armada bus dan juga angkutan kota (angkot) yang kurang baik menyebabkan masyarakat cenderung menggunakan moda transportasi pribadi (Agatha, Nurcahyanto, & Musawa, 2011). Pengadaan armada BRT merupakan salah satu solusi yang diterima dengan baik oleh pengguna transportasi umum, hal tersebut diketahui dari peningkatan permintaan yang signifikan yakni pada tahun 2012 adalah sebesar 136.848 sedangkan pada tahun 2014 menjadi 659.444. Seiring dengan bertambahnya permintaan, muncul permasalahan baru yakni terjadi penumpukkan antrian pada beberapa halte yang beroperasi di trayek BRT terutama pada Koridor II. Oleh karena itu, dilakukan pemodelan sistem transportasi BRT berdasarkan proses – proses yang terjadi dalam kondisi nyata. Dengan menggunakan software ProModel 6.0 dihasilan model simulasi sistem transportasi BRT yang telah terverifikasi dan mampu menggambarkan kondisi nyata dari proses operasional armada BRT. Adapun solusi yang ditawarkan adalah dengan memanipulasi frekuensi antar kedatangan armada BRT sehingga dihasilkan panjang antrian penumpang yang lebih rendah. i Abstract Semarang city as one of the business and economic center in the region of Central Java, causes the increasing of urbanization rate on Semarang city. and made the need of facilities and infrastructure increase too, especially for public transportation. However, the deficient condition of public transport management especially for buses and city transport causes people tend to use private transportation modes (Agatha, Nurcahyanto, & Musawa, 2011). The existence of Bus Rapid Transit (BRT) became well accepted solution by the public transportation users, and could be seen from the significant increase of BRT demand. For example, in the year of 2012 the demand was 136.848 whereas in 2014 the demand increased to 659.444. Along with that, the new problem emerged in the queue of BRT passengers on Corridor II. Therefore, this research will apply system modelling of transportation system based on the processes of the real condition. The modelling process with the use of ProModel 6.0 simulation software develop a verified model of transportation system simulation and could perform the real condition of BRT operational processes. And the result from this research is how to achieve the lower result of passenger queues by manipulating the arrival cycle of Bus Rapid Transit. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/ieoj/article/view/11918} }
Refworks Citation Data :
Kota Semarang sebagai salah satu pusat bisnis dan ekonomi di wilayah Jawa Tengah menyebabkan naiknya arus urbanisasi ke kota Semarang. Hal ini yang mendasari terjadinya peningkatan kebutuhan akan sarana dan prasarana transportasi terutama moda transportasi umum. Namun, kondisi pengelolaan transportasi umum terutama armada bus dan juga angkutan kota (angkot) yang kurang baik menyebabkan masyarakat cenderung menggunakan moda transportasi pribadi (Agatha, Nurcahyanto, & Musawa, 2011). Pengadaan armada BRT merupakan salah satu solusi yang diterima dengan baik oleh pengguna transportasi umum, hal tersebut diketahui dari peningkatan permintaan yang signifikan yakni pada tahun 2012 adalah sebesar 136.848 sedangkan pada tahun 2014 menjadi 659.444. Seiring dengan bertambahnya permintaan, muncul permasalahan baru yakni terjadi penumpukkan antrian pada beberapa halte yang beroperasi di trayek BRT terutama pada Koridor II. Oleh karena itu, dilakukan pemodelan sistem transportasi BRT berdasarkan proses – proses yang terjadi dalam kondisi nyata. Dengan menggunakan software ProModel 6.0 dihasilan model simulasi sistem transportasi BRT yang telah terverifikasi dan mampu menggambarkan kondisi nyata dari proses operasional armada BRT. Adapun solusi yang ditawarkan adalah dengan memanipulasi frekuensi antar kedatangan armada BRT sehingga dihasilkan panjang antrian penumpang yang lebih rendah.
i
Abstract
Semarang city as one of the business and economic center in the region of Central Java, causes the increasing of urbanization rate on Semarang city. and made the need of facilities and infrastructure increase too, especially for public transportation. However, the deficient condition of public transport management especially for buses and city transport causes people tend to use private transportation modes (Agatha, Nurcahyanto, & Musawa, 2011). The existence of Bus Rapid Transit (BRT) became well accepted solution by the public transportation users, and could be seen from the significant increase of BRT demand. For example, in the year of 2012 the demand was 136.848 whereas in 2014 the demand increased to 659.444. Along with that, the new problem emerged in the queue of BRT passengers on Corridor II. Therefore, this research will apply system modelling of transportation system based on the processes of the real condition. The modelling process with the use of ProModel 6.0 simulation software develop a verified model of transportation system simulation and could perform the real condition of BRT operational processes. And the result from this research is how to achieve the lower result of passenger queues by manipulating the arrival cycle of Bus Rapid Transit.
Last update:
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik - Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50239
Telp / Fax : (024) 7460052
Email : i_engineering@ymail.com