BibTex Citation Data :
@article{IEOJ11908, author = {Intan Dewi and Hery Suliantoro and Naniek Handayani}, title = {Analisis Rantai Pasok Pengadaan Bahan Medis Habis Pakai (Studi Kasus : RS Puri Asih Salatiga)}, journal = {Industrial Engineering Online Journal}, volume = {5}, number = {2}, year = {2016}, keywords = {rantai pasok; kraljic portfolio matrix; bahan medis habis pakai}, abstract = { Sebagai negara dengan pendapatan menengah, biaya kefarmasian di Indonesia termasuk tinggi baik di sektor publik maupun swasta. Biaya pelayanan kefarmasian di Indonesia salah satunya adalah bahan medis habis pakai. Bahan medis habis pakai adalah alat kesehatan yang ditujukan untuk sekali pakai (single use) dan digunakan untuk menunjang proses pengobatan. Harga bahan medis habis pakai yang beredar di Indonesia bervariasi, tapi perlu dipertanyakan jika terjadi perbedaan harga beli untuk barang yang sama. Ditemukan perbedaan harga beli bahan medis habis pakai antara dua rumah sakit yang menggunakan sistem pengadaan konvensional dan sistem pengadaan e-catalogue . Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui rantai pasok bahan medis habis pakai kedua sistem pengadaan yang berada pada kuadran strategic . Setelah diteliti dengan metode Kraljic Portfolio Matrix , bahan medis yang terpilih adalah disposable syringe 5cc . Hasil dari penelitian ini adalah rantai pasok sistem pengadaan e-catalogue lebih pendek dibandingkan sistem pengadaan konvensional. ABSTRACT As a middle-income countries, pharmaceutical cost in Indonesia is high in both public and private sectors. One of pharmaceutical services cost in Indonesia is disposable medical device. Disposable medical device are medical devices intended for single-use and are used to support the treatment process. The price of disposable medical devices in Indonesia may varies, but it should be a concern if there is different price for the same product. There are difference price of disposable medical devices between two hospitals that use conventional procurement system and e-catalogue procuremnet system. This study is conducted to determine the supply chain of disposable medical devices from the two procurement systems that is in the strategic quadrant. From the study with Kraljic Portfolio Matrix methods, disposable medical devices chosen are disposable syringe 5cc. Results from this study is the supply chain procurement of e-catalogue system is shorter than conventional procurement system. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/ieoj/article/view/11908} }
Refworks Citation Data :
Sebagai negara dengan pendapatan menengah, biaya kefarmasian di Indonesia termasuk tinggi baik di sektor publik maupun swasta. Biaya pelayanan kefarmasian di Indonesia salah satunya adalah bahan medis habis pakai. Bahan medis habis pakai adalah alat kesehatan yang ditujukan untuk sekali pakai (single use) dan digunakan untuk menunjang proses pengobatan. Harga bahan medis habis pakai yang beredar di Indonesia bervariasi, tapi perlu dipertanyakan jika terjadi perbedaan harga beli untuk barang yang sama. Ditemukan perbedaan harga beli bahan medis habis pakai antara dua rumah sakit yang menggunakan sistem pengadaan konvensional dan sistem pengadaan e-catalogue. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui rantai pasok bahan medis habis pakai kedua sistem pengadaan yang berada pada kuadran strategic. Setelah diteliti dengan metode Kraljic Portfolio Matrix, bahan medis yang terpilih adalah disposable syringe 5cc. Hasil dari penelitian ini adalah rantai pasok sistem pengadaan e-catalogue lebih pendek dibandingkan sistem pengadaan konvensional.
As a middle-income countries, pharmaceutical cost in Indonesia is high in both public and private sectors. One of pharmaceutical services cost in Indonesia is disposable medical device. Disposable medical device are medical devices intended for single-use and are used to support the treatment process. The price of disposable medical devices in Indonesia may varies, but it should be a concern if there is different price for the same product. There are difference price of disposable medical devices between two hospitals that use conventional procurement system and e-catalogue procuremnet system. This study is conducted to determine the supply chain of disposable medical devices from the two procurement systems that is in the strategic quadrant. From the study with Kraljic Portfolio Matrix methods, disposable medical devices chosen are disposable syringe 5cc. Results from this study is the supply chain procurement of e-catalogue system is shorter than conventional procurement system.
Last update:
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik - Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50239
Telp / Fax : (024) 7460052
Email : i_engineering@ymail.com