skip to main content

Analisa Waste Waiting pada Pembuatan Produk Full Hard dengan Menggunakan Process Activity Mapping pada Plant Cold Rolling Mill

*Noka Lisano  -  Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik UNDIP, Indonesia
Aries Susanty  -  Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik UNDIP, Indonesia

Citation Format:
Abstract

PT.Krakatau Steel adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri baja. Perusahaan ini memegang peran penting dalam pembangunan Indonesia, dimana Indonesia per tahunnya membutuhkan 9 juta ton baja guna membangun infrastruktur dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Salah satu sub pabrik yang terdapat pada perusahaan ini adalah CRM (Cold Rolling Mill) dimana sub pabrik ini memproduksi baja lembaran dengan ketebalan dibawah 3 mm. Lead time pembuatan salah satu produk dengan frekuensi pembuatan tertinggi yaitu full hard adalah 30 hari kerja, sehingga diperlukan analisis terkait hal tersebut. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan salah satu VALSAT (value stream analysis tools) yaitu process activity mapping, didapatkan VA (value added activity) sebesar 76,01 menit, NVA (non value added activity) sebesar 31407,26 dan NNVA (necessary not value added activiy) sebesar 89,40 menit. Tingginya NVA dikarenakan lamanya proses penyimpanan material pada storage N1, N2, dan N3, dimana proses penyimpanan ini tidak memberikan nilai tambah pada produk  dengan total waktu 31200 menit atau 98,82% dari total lead time. Untuk mengetahui penyebab lamanya penyimpanan ini dilakukan analisis kembali dengan menggunakan diagrram fishbone dan didapatkan bahwa penyebab lamanya penyimpanan adalah karena rendahnya availability dari mesin utama, yaitu CTCM (Cold Tandem Cold Mill) yang dikarenakan umur mesin yang sudah tua. Selain itu, lamanya waktu penyimpanan ini dikarenakan material yang tidak sesuai spesifikasi, sehingga dilakukan proses pemesanan kembali ke sub pabrik sebelumnya yaitu HRM (Hot Rolling Mill), dan material terkait menunggu untuk di produksi ulang.

 

 

 

Abstract

PT.Krakatau Steel is an indonesian steel manufacture company. This company hold a big role in the nation growth, where Indonesia needs 9 millions of steer per year to accomplish the infrastructure development in order to fullfil the growth of the nation economy. One of the plant in this company is CRM (Cold Rolling Mill) where this plant produce the below 3mm steel sheet. The lead time to make the highest selling frequency product, which name is full hard, is 30 days. Based on this long lead time, an analysis to find the root cause of this problem is a must. From the analysis using one of the VALSAT (value stream analysis tools) which is  process activity mapping, there are VA (value added activity) amounted to 76.01 minutes, NVA (non-value added activity) amounted to 31407.26 and NNVA (Necessary not value added activiy) by 89 , 40 minutes. This high NVA caused by the long storage time in N1, N2 and N3, where this storage doesn’t give the value to the product, with total 31200 minutes time, or 98,82% from the total lead time. To identify the root cause of this problem, the fishbone diagram used and the root cause of this long time storage problem is the low availability of the main machine,which is CTCM (Cold Tandem Cold Mill), due to the old age of this machine. Furthermore, this long time storage time caused by the wrong material specification ordered, so, the CRM have to order the new material to the other plant, which is HRM (Hot Rolling Mill) and the material needs to wait to be reproduced.

 

Fulltext View|Download
Keywords: VALSAT (Value Stream Analysis Tools); Process Activity Mapping

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.