BibTex Citation Data :
@article{IEOJ10643, author = {Alif Rosyidi and Hery Suliantoro and Aries Susanty}, title = {PENGUKURAN RISIKO RANTAI PASOK BERAS MENGGUNAKAN FUZZY FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS (Studi Kasus : UD.Sami Hasil Demak)}, journal = {Industrial Engineering Online Journal}, volume = {5}, number = {1}, year = {2016}, keywords = {Pengukuran Risiko; Anggota Rantai Pasok; Beras; Fuzzy FMEA}, abstract = { Industri agraria merupakan industri yang sangat berpengaruh pada kehidupan banyak manusia. Dalam perkembangannya, faktor risiko yang berpengaruh pada industri agraria semakin banyak sehingga dalam pengambilan keputusan faktor-fakor risiko tersebut perlu dipertimbangkan sehingga dapat meminimalisir tingkat kerugian yang akan terjadi. Supply Chain Operation Reference (SCOR) sebagai salah satu metode pengembangan dalam supply chain management yang menilai kinerja rantai pasok. Berbagai fenomena dilapangan menunjukkan bahwa risiko yang terjadi pada industri agraria cukup banyak tetapi dengan SCOR dapat dikelompokkan menjadi 5 proses yaitu Plan, Source, Make, Deliver, dan Return. Risiko ini dapat menyebabkan keterlambatan pengiriman, kerusakan barang, penurunan omset, dan lain lain yang dapat mempengaruhi kelancaran operasi bisnis. Framework yang digunakan merupakan framework dari D.U.Rochmah (2014). Tujuannya adalah membangun strategi perbaikan sehingga perusahaan dapat bertahan dan melanjutkan upaya pencapaian keuntungan. Berdasarkan fenomena yang ada, terjadinya gangguan pada salah satu pelaku rantai pasok yaitu kesulitan dalam memenuhi target produksi dan penurunan omset di UD.Sami Hasil Demak menimbulkan perlunya strategi pengelolaan yang tepat. Fuzzy Failure Mode Effect Analysis (FFMEA) akan digunakan dalam menentukan prioritas-prioritas dari kategori-kategori risiko yang berpengaruh pada stakeholder supply chain beras. Beberapa variabel risiko yang menjadi prioritas untuk diperbaiki urutannya adalah risiko penurunan kualitas, keterlambatan komoditas, penurunan kualitas komoditas pasokan dengan alternatif solusi yaitu melakukan kerjasama dengan BULOG agar kualitas beras dan harga komoditas terjaga tetap stabil . ABSTRACT Agrarian industry is an industry that is very influential in the lives of many people. During its development, the risk factors affecting the agrarian industry more and more so in the decision-making of these risk factors need to be considered so as to minimize the level of losses that will occur. Supply Chain Operations Reference (SCOR) as one of the methods in the development of supply chain management assesses the performance of the supply chain. Various phenomena in the field indicate that the risks that occur in the agrarian industry quite a lot but with SCOR can be grouped into five processes, namely Plan, Source, Make, Deliver, and Return. These risks may cause delays in delivery, damage to goods, decrease turnover, and others that may affect the smooth running of business operations. Framework used the framework of Rochmah (2014). The goal is to develop improvement strategies so that the company can survive and continue the efforts to achieve a profit. Based on existing phenomenon, the occurrence of interference on one of the perpetrators of the supply chain, namely the difficulty in meeting production targets and a decrease in turnover in UD.Sami Hasil Demak raises the need for appropriate management strategies. Fuzzy Failure Mode Effect Analysis (FFMEA) will be used in determining the priorities of risk categories that affect the rice supply chain stakeholders. Risk variable becoming a priority for repair order is the risk of loss of quality , delay commodities, and deterioration of commodity supply with alternative solution like joint with BULOG to keep the quality and price of rice commodity safe and stable. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/ieoj/article/view/10643} }
Refworks Citation Data :
Industri agraria merupakan industri yang sangat berpengaruh pada kehidupan banyak manusia. Dalam perkembangannya, faktor risiko yang berpengaruh pada industri agraria semakin banyak sehingga dalam pengambilan keputusan faktor-fakor risiko tersebut perlu dipertimbangkan sehingga dapat meminimalisir tingkat kerugian yang akan terjadi. Supply Chain Operation Reference (SCOR) sebagai salah satu metode pengembangan dalam supply chain management yang menilai kinerja rantai pasok. Berbagai fenomena dilapangan menunjukkan bahwa risiko yang terjadi pada industri agraria cukup banyak tetapi dengan SCOR dapat dikelompokkan menjadi 5 proses yaitu Plan, Source, Make, Deliver, dan Return. Risiko ini dapat menyebabkan keterlambatan pengiriman, kerusakan barang, penurunan omset, dan lain lain yang dapat mempengaruhi kelancaran operasi bisnis. Framework yang digunakan merupakan framework dari D.U.Rochmah (2014). Tujuannya adalah membangun strategi perbaikan sehingga perusahaan dapat bertahan dan melanjutkan upaya pencapaian keuntungan. Berdasarkan fenomena yang ada, terjadinya gangguan pada salah satu pelaku rantai pasok yaitu kesulitan dalam memenuhi target produksi dan penurunan omset di UD.Sami Hasil Demak menimbulkan perlunya strategi pengelolaan yang tepat. Fuzzy Failure Mode Effect Analysis (FFMEA) akan digunakan dalam menentukan prioritas-prioritas dari kategori-kategori risiko yang berpengaruh pada stakeholder supply chain beras. Beberapa variabel risiko yang menjadi prioritas untuk diperbaiki urutannya adalah risiko penurunan kualitas, keterlambatan komoditas, penurunan kualitas komoditas pasokan dengan alternatif solusi yaitu melakukan kerjasama dengan BULOG agar kualitas beras dan harga komoditas terjaga tetap stabil.
ABSTRACT
Agrarian industry is an industry that is very influential in the lives of many people. During its development, the risk factors affecting the agrarian industry more and more so in the decision-making of these risk factors need to be considered so as to minimize the level of losses that will occur. Supply Chain Operations Reference (SCOR) as one of the methods in the development of supply chain management assesses the performance of the supply chain. Various phenomena in the field indicate that the risks that occur in the agrarian industry quite a lot but with SCOR can be grouped into five processes, namely Plan, Source, Make, Deliver, and Return. These risks may cause delays in delivery, damage to goods, decrease turnover, and others that may affect the smooth running of business operations. Framework used the framework of Rochmah (2014). The goal is to develop improvement strategies so that the company can survive and continue the efforts to achieve a profit. Based on existing phenomenon, the occurrence of interference on one of the perpetrators of the supply chain, namely the difficulty in meeting production targets and a decrease in turnover in UD.Sami Hasil Demak raises the need for appropriate management strategies. Fuzzy Failure Mode Effect Analysis (FFMEA) will be used in determining the priorities of risk categories that affect the rice supply chain stakeholders. Risk variable becoming a priority for repair order is the risk of loss of quality , delay commodities, and deterioration of commodity supply with alternative solution like joint with BULOG to keep the quality and price of rice commodity safe and stable.
Last update:
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik - Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50239
Telp / Fax : (024) 7460052
Email : i_engineering@ymail.com