BibTex Citation Data :
@article{IEOJ1030, author = {Cintantya AS and Denny Nurkertamanda}, title = {PENERAPAN BAMBOO BENT LAMINATION PADA PEMBUATAN KURSI DENGAN METODE TOHNET}, journal = {Industrial Engineering Online Journal}, volume = {1}, number = {2}, year = {2012}, keywords = {Bamboo Bent Lamination; Sustainable; Inovasi Proses dan Produk}, abstract = { Maraknya isu-isu dunia mengenai global warming serta sustainable production , tengah mempengaruhi para designer furnitur untuk berlomba-lomba menciptakan produk inovatif yakni menciptakan produk dengan memanfaatkan bahan-bahan terbarukan, yaitu dengan menggunakan material bambu. Namun pengetahuan akan cara pengolahan bambu untuk dapat dimanfaatkan sebagai produk masih terbilang kurang, khususnya di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah trial and error dengan menerapkan metode Tohnet, yaitu dengan menganalisis langkah-langkah, alat dan bahan yang tepat untuk diterapkan dalam bamboo bent lamination pada pembuatan kursi. Langkah awal dalam penelitian ini adalah merancang desain kursi yang memiliki kelengkungan yang berbeda-beda sebagai batasan penelitian itu sendiri. Perancangan desain kursi menggunakan software Solidworks . Selanjutnya melakukan proses pembuatan kursi dengan menerapkan metode Tohnet terebut yang dibagi menjadi 3 bagian yakni, sandaran, kaki bagian atas, dan kaki bagian bawah. Setelah prototype kursi jadi dilakukan pengujian untuk mengetahui kekuatan dari kursi tersebut. Hasil penelitian bamboo bent lamination yang menerapkan metode Tohnet ini diantaranya memiliki keuntungan, yakni proses bending dan laminasi dapat dilakukan bersamaan dengan lama pencekaman bagian sandaran sekitar 4 jam dan bagian kaki sekitar 2 jam karena tingkat kelengkungan yang berbeda, memberikan keuletan terhadap material sehingga dapat meminimalisasi kerusakan material pada saat proses bending dilakukan, hasil kursi yang melalui proses bamboo bent lamination ini mampu menahan beban statis 110 kg dan dinamis 70 kg yang memenuhi standar uji SNI. Namun, terdapat kelemahan dari bent lamination ini yakni biaya produksi yang cenderung mahal dan proses yang cukup lama, serta tingkat keberhasilan yang rendah terjadi pada radius 80,5 mm. }, pages = {54--61} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/ieoj/article/view/1030} }
Refworks Citation Data :
Maraknya isu-isu dunia mengenai global warming serta sustainable production, tengah mempengaruhi para designer furnitur untuk berlomba-lomba menciptakan produk inovatif yakni menciptakan produk dengan memanfaatkan bahan-bahan terbarukan, yaitu dengan menggunakan material bambu. Namun pengetahuan akan cara pengolahan bambu untuk dapat dimanfaatkan sebagai produk masih terbilang kurang, khususnya di Indonesia.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah trial and error dengan menerapkan metode Tohnet, yaitu dengan menganalisis langkah-langkah, alat dan bahan yang tepat untuk diterapkan dalam bamboo bent lamination pada pembuatan kursi. Langkah awal dalam penelitian ini adalah merancang desain kursi yang memiliki kelengkungan yang berbeda-beda sebagai batasan penelitian itu sendiri. Perancangan desain kursi menggunakan software Solidworks. Selanjutnya melakukan proses pembuatan kursi dengan menerapkan metode Tohnet terebut yang dibagi menjadi 3 bagian yakni, sandaran, kaki bagian atas, dan kaki bagian bawah. Setelah prototype kursi jadi dilakukan pengujian untuk mengetahui kekuatan dari kursi tersebut.
Hasil penelitian bamboo bent lamination yang menerapkan metode Tohnet ini diantaranya memiliki keuntungan, yakni proses bending dan laminasi dapat dilakukan bersamaan dengan lama pencekaman bagian sandaran sekitar 4 jam dan bagian kaki sekitar 2 jam karena tingkat kelengkungan yang berbeda, memberikan keuletan terhadap material sehingga dapat meminimalisasi kerusakan material pada saat proses bending dilakukan, hasil kursi yang melalui proses bamboo bent lamination ini mampu menahan beban statis 110 kg dan dinamis 70 kg yang memenuhi standar uji SNI. Namun, terdapat kelemahan dari bent lamination ini yakni biaya produksi yang cenderung mahal dan proses yang cukup lama, serta tingkat keberhasilan yang rendah terjadi pada radius 80,5 mm.
Last update:
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik - Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50239
Telp / Fax : (024) 7460052
Email : i_engineering@ymail.com