BibTex Citation Data :
@article{xxxxxxxxx6753, author = {Diana Ariana and Henarno Pudjihardjo and Fahrudin Fahrudin and Joko Tunggal}, title = {PENGARUH SEEPAGE DAN KESTABILAN LERENG TERHADAP OPTIMALISASI GEOMETRI LERENG TAMBANG BUKIT M AIR LAYA BLOK TIMUR, UNIT PERTAMBANGAN TANJUNG ENIM}, journal = {Geological Engineering E-Journal}, volume = {6}, number = {1}, year = {2014}, keywords = {Seepage, log bor, seep/w, slope/w, debit, faktor keamanan}, abstract = { Kestabilan lereng merupakan salah satu hal terpenting dalam proses eksploitasi tambang batubara. Diperlukan penyelidikan geoteknik dalam perancangan desain yang aman dan efektif sehingga penambangan batubara dapat dioptimalisasikan. Daerah penelitian dilakukan pada tambang Bukit M Air Laya Blok Timur Unit Pertambangan Tanjung Enim. Lokasi tambang ini berada disebelah barat sungai, penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh pola aliran dan kestabilitan lereng dalam optimalisasi geometri lereng. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan cara melakukan interpretasi data log bor untuk mengetahui karakteristik tiap lapisan penyusun daerah tersebut meliputi data permeabilitas, kohesi, sudut geser serta bobot isi yang nantinya akan diolah menggunakan software Geoslope Seep/w dilakukan untuk mengetahui seberapa besar debit yang akan merembes dan Geoslope Slope/w dilakukan untuk mengetahui nilai faktor keamanan suatu lereng. Analisis rembesan terhadap kestabilan lereng dimodelkan dengan 2 penampang dengan jarak boundary tambang dari sungai yaitu 100m. Dua penampang memiliki elevasi tambang dibawah sungai Enim yaitu penampang C-C’ menghasilkan debit sebesar 3.186e-08 m 3 /s, penampang D-D’ menghasilkan debit sebesar 4.768e-08 m 3 /s. Analisa Slope/w dihasilkan Fk Penampang C-C’ = 1.754 (Stabil) Penampang D-D’= 2.509 (Stabil). Penampang E-E’ =2.310 (Stabil). Untuk desain pelebaran lereng / boundary tambang dilakukan pula analisa kelerengan pada lereng utara dan selatan sebanyak 3 penampang dihasilkan Fk penampang G-G’ memiliki FK 1.992 (U) dan 1.583 (S). penampang H-H’ 1.855 (S) dan penampang I-I’ 1.608 (U) dan 1.904 (S). Dari hasil kajian optimalisasi pelebaran dengan jarak 100 m dari Sungai Enim ke boundary tambang memiliki FK overall slope > 1.72 dengan pengaruh pola aliran dari sungai ke tambang maupun tambang ke sungai dikategorikan tidak terlalu besar sehingga pada daerah ini layak untuk diperlebar atau dioptimalkan. }, pages = {64--79} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geologi/article/view/6753} }
Refworks Citation Data :
Kestabilan lereng merupakan salah satu hal terpenting dalam proses eksploitasi tambang batubara. Diperlukan penyelidikan geoteknik dalam perancangan desain yang aman dan efektif sehingga penambangan batubara dapat dioptimalisasikan. Daerah penelitian dilakukan pada tambang Bukit M Air Laya Blok Timur Unit Pertambangan Tanjung Enim. Lokasi tambang ini berada disebelah barat sungai, penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh pola aliran dan kestabilitan lereng dalam optimalisasi geometri lereng.
Metode penelitian yang digunakan adalah dengan cara melakukan interpretasi data log bor untuk mengetahui karakteristik tiap lapisan penyusun daerah tersebut meliputi data permeabilitas, kohesi, sudut geser serta bobot isi yang nantinya akan diolah menggunakan software Geoslope Seep/w dilakukan untuk mengetahui seberapa besar debit yang akan merembes dan Geoslope Slope/w dilakukan untuk mengetahui nilai faktor keamanan suatu lereng.
Analisis rembesan terhadap kestabilan lereng dimodelkan dengan 2 penampang dengan jarak boundary tambang dari sungai yaitu 100m. Dua penampang memiliki elevasi tambang dibawah sungai Enim yaitu penampang C-C’ menghasilkan debit sebesar 3.186e-08 m3/s, penampang D-D’ menghasilkan debit sebesar 4.768e-08 m3/s. Analisa Slope/w dihasilkan Fk Penampang C-C’ = 1.754 (Stabil) Penampang D-D’= 2.509 (Stabil). Penampang E-E’ =2.310 (Stabil). Untuk desain pelebaran lereng /boundary tambang dilakukan pula analisa kelerengan pada lereng utara dan selatan sebanyak 3 penampang dihasilkan Fk penampang G-G’ memiliki FK 1.992 (U) dan 1.583 (S). penampang H-H’ 1.855 (S) dan penampang I-I’ 1.608 (U) dan 1.904 (S). Dari hasil kajian optimalisasi pelebaran dengan jarak 100 m dari Sungai Enim ke boundary tambang memiliki FK overall slope > 1.72 dengan pengaruh pola aliran dari sungai ke tambang maupun tambang ke sungai dikategorikan tidak terlalu besar sehingga pada daerah ini layak untuk diperlebar atau dioptimalkan.
Last update:
Geological Engineering E-Journal by http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/geologi/index is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.