BibTex Citation Data :
@article{xxxxxxxxx5847, author = {Imron Bashori}, title = {ANALISIS PENGINDERAAN JAUH UNTUK MENENTUKAN DAERAH BAHAYA DALAM RANGKA MENDUKUNG UPAYA MITIGASI BENCANA GUNUNGAPI DENGAN MENGGUNAKAN CITRA DEM DAN LANDSAT DAERAH GUNUNG BATUR KABUPATEN BANGLI PROVINSI BALI}, journal = {Geological Engineering E-Journal}, volume = {5}, number = {2}, year = {2013}, keywords = {Gunungapi, Penginderaan jauh, Skoring, Bentuklahan, Gunung Batur, Kawasan Rawan Bencana}, abstract = { Indonesia merupakan negara dengan jumlah penyebaran gunung berapi yang sangat banyak, mengingat letaknya berada pada jalur cincin api (ring of fire). Salah satunya adalah Gunung Batur. Dalam peraturan Menteri ESDM, Gunung Batur yang letaknya secara geografis pada Kabupaten Bangli terletak pada posisi 8°11′ – 8°18’ LS dan 115°18′ – 115°27′ BT, menempati posisi 20 dalam indeks rawan bencana letusan gunungapi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan prores upaya mitigasi bencana gunungapi dengan menentukan kawasan rawan bencana dan hubungannya dengan penggunaan lahan kawasan Gunung Batur. Analisis klasifikasi bentuklahan dan penutup lahan dengan menggunakan metode penginderaan jauh secara visual. Hasil analisis bentuklahan citra DEM dibagi kedalam tujuhbelas bentuklahan (landform), yaitu: bentuklahan asal laut dan pantai disimbolkan dengan M yaitu Dataran Pasang Surut (M4) dengan luas wilayah 2993 Ha, bentuklahan struktural sebanyak 3 disimbolkan dengan huruf (S) meliputi : Perbukitan Bergelombang Terlipat Kuat (S1), Perbukitan Blok Sesar (S3), Dataran Bergelombang Terlipat Lemah (S4), dengan luas wilayah 13319 Ha dan bentuklahan vulkanik dengan huruf (V) sebanyak 13 unit meliputi: Lubang Kepundan (V1), Lereng Gunung Api (V5), Medan Lava (V6), Dataran Fluvio Vulkanik Berbukit Datar (V9), Dataran Fluvio Vulkanik Berombak (V10), Dataran Fluvio Vulkanik Berbukit Rendah (V11), Kipas Fluvio Vulkanik (V12), Tebing Kaldera (V14), Danau Kaldera (V15), Bukit Parasiter Vulkanik (V17), Kerucut Vulkanik (V26), Kerucut Parasiter (V27), Dataran Kaldera (V28), dengan total luas wilayah 65078 Ha. Hasil analisis penggunaan lahan yang didapatkan pada penelitian ini meliputi 8 kelas, antara lain (1) Perairan 1673,341 Ha; (2) Hutan 30201,388 Ha; (3) Lahan Terbuka 9455,038 Ha; (4) Padang Pasir 1921,216 Ha; (5) Kawah 66,639 Ha; (6) Permukiman 13584,021 Ha; (7) Pertanian 25863,64 Ha dan (8) Aliran Sungai 2255,475 Ha. masing – masing klasifikasi dilakukan penilaian (skoring) yang kemudian dilakukan overlay sehingga menghasilkan hubungan penggunaan lahan terhadap kawasan rawan bencana. Hasil skoring penggunaanlahan dan kawasan rawan bencana menghasilkan tiga daerah bahaya gunungapi yaitu: kawasan rawan bencana tinggi (11914 Ha), kawasan rawan bencana sedang (18944 Ha) dan kawasan rawan bencana rendah (53384 Ha). }, pages = {269--284} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geologi/article/view/5847} }
Refworks Citation Data :
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penyebaran gunung berapi yang sangat banyak,mengingat letaknya berada pada jalur cincin api (ring of fire). Salah satunya adalah GunungBatur. Dalam peraturan Menteri ESDM, Gunung Batur yang letaknya secara geografis padaKabupaten Bangli terletak pada posisi 8°11′ – 8°18’ LS dan 115°18′ – 115°27′ BT, menempatiposisi 20 dalam indeks rawan bencana letusan gunungapi.Penelitian ini bertujuan untuk melakukan prores upaya mitigasi bencana gunungapi denganmenentukan kawasan rawan bencana dan hubungannya dengan penggunaan lahan kawasanGunung Batur.Analisis klasifikasi bentuklahan dan penutup lahan dengan menggunakan metode penginderaanjauh secara visual. Hasil analisis bentuklahan citra DEM dibagi kedalam tujuhbelas bentuklahan(landform), yaitu: bentuklahan asal laut dan pantai disimbolkan dengan M yaitu Dataran PasangSurut (M4) dengan luas wilayah 2993 Ha, bentuklahan struktural sebanyak 3 disimbolkan denganhuruf (S) meliputi : Perbukitan Bergelombang Terlipat Kuat (S1), Perbukitan Blok Sesar (S3),Dataran Bergelombang Terlipat Lemah (S4), dengan luas wilayah 13319 Ha dan bentuklahanvulkanik dengan huruf (V) sebanyak 13 unit meliputi: Lubang Kepundan (V1), Lereng GunungApi (V5), Medan Lava (V6), Dataran Fluvio Vulkanik Berbukit Datar (V9), Dataran FluvioVulkanik Berombak (V10), Dataran Fluvio Vulkanik Berbukit Rendah (V11), Kipas FluvioVulkanik (V12), Tebing Kaldera (V14), Danau Kaldera (V15), Bukit Parasiter Vulkanik (V17),Kerucut Vulkanik (V26), Kerucut Parasiter (V27), Dataran Kaldera (V28), dengan total luaswilayah 65078 Ha. Hasil analisis penggunaan lahan yang didapatkan pada penelitian ini meliputi8 kelas, antara lain (1) Perairan 1673,341 Ha; (2) Hutan 30201,388 Ha; (3) Lahan Terbuka9455,038 Ha; (4) Padang Pasir 1921,216 Ha; (5) Kawah 66,639 Ha; (6) Permukiman 13584,021Ha; (7) Pertanian 25863,64 Ha dan (8) Aliran Sungai 2255,475 Ha. masing – masing klasifikasidilakukan penilaian (skoring) yang kemudian dilakukan overlay sehingga menghasilkanhubungan penggunaan lahan terhadap kawasan rawan bencana.Hasil skoring penggunaanlahan dan kawasan rawan bencana menghasilkan tiga daerah bahayagunungapi yaitu: kawasan rawan bencana tinggi (11914 Ha), kawasan rawan bencana sedang(18944 Ha) dan kawasan rawan bencana rendah (53384 Ha).
Last update:
Geological Engineering E-Journal by http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/geologi/index is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.