skip to main content

ANALISIS PENGINDERAAN JAUH UNTUK MENENTUKAN DAERAH BAHAYA DALAM RANGKA MENDUKUNG UPAYA MITIGASI BENCANA GUNUNGAPI DENGAN MENGGUNAKAN CITRA DEM DAN LANDSAT DAERAH GUNUNG BATUR KABUPATEN BANGLI PROVINSI BALI

*Imron Bashori  -  Geological Engineering

Citation Format:
Abstract


Indonesia merupakan negara dengan jumlah penyebaran gunung berapi yang sangat banyak,
mengingat letaknya berada pada jalur cincin api (ring of fire). Salah satunya adalah Gunung
Batur. Dalam peraturan Menteri ESDM, Gunung Batur yang letaknya secara geografis pada
Kabupaten Bangli terletak pada posisi 8°11′ – 8°18’ LS dan 115°18′ – 115°27′ BT, menempati
posisi 20 dalam indeks rawan bencana letusan gunungapi.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan prores upaya mitigasi bencana gunungapi dengan
menentukan kawasan rawan bencana dan hubungannya dengan penggunaan lahan kawasan
Gunung Batur.
Analisis klasifikasi bentuklahan dan penutup lahan dengan menggunakan metode penginderaan
jauh secara visual. Hasil analisis bentuklahan citra DEM dibagi kedalam tujuhbelas bentuklahan
(landform), yaitu: bentuklahan asal laut dan pantai disimbolkan dengan M yaitu Dataran Pasang
Surut (M4) dengan luas wilayah 2993 Ha, bentuklahan struktural sebanyak 3 disimbolkan dengan
huruf (S) meliputi : Perbukitan Bergelombang Terlipat Kuat (S1), Perbukitan Blok Sesar (S3),
Dataran Bergelombang Terlipat Lemah (S4), dengan luas wilayah 13319 Ha dan bentuklahan
vulkanik dengan huruf (V) sebanyak 13 unit meliputi: Lubang Kepundan (V1), Lereng Gunung
Api (V5), Medan Lava (V6), Dataran Fluvio Vulkanik Berbukit Datar (V9), Dataran Fluvio
Vulkanik Berombak (V10), Dataran Fluvio Vulkanik Berbukit Rendah (V11), Kipas Fluvio
Vulkanik (V12), Tebing Kaldera (V14), Danau Kaldera (V15), Bukit Parasiter Vulkanik (V17),
Kerucut Vulkanik (V26), Kerucut Parasiter (V27), Dataran Kaldera (V28), dengan total luas
wilayah 65078 Ha. Hasil analisis penggunaan lahan yang didapatkan pada penelitian ini meliputi
8 kelas, antara lain (1) Perairan 1673,341 Ha; (2) Hutan 30201,388 Ha; (3) Lahan Terbuka
9455,038 Ha; (4) Padang Pasir 1921,216 Ha; (5) Kawah 66,639 Ha; (6) Permukiman 13584,021
Ha; (7) Pertanian 25863,64 Ha dan (8) Aliran Sungai 2255,475 Ha. masing – masing klasifikasi
dilakukan penilaian (skoring) yang kemudian dilakukan overlay sehingga menghasilkan
hubungan penggunaan lahan terhadap kawasan rawan bencana.
Hasil skoring penggunaanlahan dan kawasan rawan bencana menghasilkan tiga daerah bahaya
gunungapi yaitu: kawasan rawan bencana tinggi (11914 Ha), kawasan rawan bencana sedang
(18944 Ha) dan kawasan rawan bencana rendah (53384 Ha).

 

Fulltext View|Download
Keywords: Gunungapi, Penginderaan jauh, Skoring, Bentuklahan, Gunung Batur, Kawasan Rawan Bencana

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.