Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip8488, author = {Inessia Putri and Arief Nugraha and Bambang Yuwono}, title = {PENENTUAN DAN PEMILIHAN LOKASI BANDARA DENGAN MENGGUNAKAN SIG DAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (Rencana Bandara Di Kabupaten Kendal)}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {4}, number = {2}, year = {2015}, keywords = {}, abstract = { Abstrak Lokasi bandara di Indonesia kerap mengalami permasalahan dalam perencanaan lokasi. Letak bandara yang berada di pusat kota sering menjadi penghambat laju pertumbuhan kota, seperti Bandara Ahmad Yani yang terletak di pusat Kota semarang. Akibatnya, kawasan pemukiman dan perkantoran yang berada di sekitar Bandara Ahmad Yani terganggu dengan suara bising yang berasal aktivitas penerbangan, belum lagi ancaman akan kecelakaan penerbangan yang kapan saja dapat terjadi. Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan langkah yang tepat dalam menyajikan aspek spasial (keruangan). Dalam hal ini SIG mempunyai manfaat yang dapat digunakan untuk menganalisis dalam proses penentuan lokasi bandara yang sesuai dengan parameter yang telah ditentukan, yaitu tata guna lahan, kemiringan lahan, curah hujan, kepadatan penduduk, jarak dari jalan utam, jarak dari sungai utama, arah dan kecepatan angin.Dari analisis dengan menggunakan metode AHP ( Analytical Hierarchy Process ) menunjukkan besar bobot yang mempengaruhi untuk masing-masing parameter sebesar 39.588 % untuk arah dan kecepatan angin, 24.1% untuk kemiringan lereng, 17.196%. ntuk curah hujan, 8.67% untuk tata guna lahan, masing-masing 4.097% untuk parameter jarak dari jalan utama dan jarak dari sungai utama, dan 2.23% untuk kepadatan penduduk. Dari hasil overlay peta hasil skoring dengan prasyarat lokasi bandara, didapatkan tiga alternatif daerah yang sesuai untuk menjadi lokasi bandara baru di Kabupaten Kendal, yaitu, Desa Wonorejo Kecamatan Kaliwungu, Desa Wonosari Kecamatan Patebon, dan Desa Kalirejo Kecamatan Kangkung. Kata kunci : Lokasi Bandara; AHP; SIG Abstract Airports location often have problems in site planning. The airport which is located in the city center become a resistor the rate growth of the city, such as Ahmad Yani Airport which is located in the center of Semarang City. As a result, residential areas and offices located around the Ahmad Yani Airport disturbed by noise of flight activity, and also the threat of aviation accidents can happen anytime. Geographic Information System (GIS) is a right step in presenting the spatial aspects (spatial). In this case the GIS has the benefit that can be used to analyze the process of determining the location of the airport in accordance with predetermined parameters, namely land use, slope, rainfall, population density, distance from main roads, the distance from the main river, direction and speed wind. By the analysis using AHP method (Analytical Hierarchy Process) shows that the weighted score which affected each of parameter is 39 588% for direction and speed wind, , 24.1% terrain slope, , 17,196% rainfall, 8.67% for land use, respectively 4,097% for the parameter distance from the main road and the distance from the main river, and 2,23% to population density. According to overlay results scoring maps with precondition of airport location that have obtained three areas which is suitable to be alternative location of a new airport in Kendal, namely Wonorejo village from Kaliwungu District, Wonosari village from Patebon District, village Kalirejo from Kangkung District Keywords : Airport Location, AHP, GIS }, issn = {2809-9672}, pages = {1--8} doi = {10.14710/jgundip.2015.8488}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/8488} }
Refworks Citation Data :
Abstrak
Lokasi bandara di Indonesia kerap mengalami permasalahan dalam perencanaan lokasi. Letak bandara yang berada di pusat kota sering menjadi penghambat laju pertumbuhan kota, seperti Bandara Ahmad Yani yang terletak di pusat Kota semarang. Akibatnya, kawasan pemukiman dan perkantoran yang berada di sekitar Bandara Ahmad Yani terganggu dengan suara bising yang berasal aktivitas penerbangan, belum lagi ancaman akan kecelakaan penerbangan yang kapan saja dapat terjadi. Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan langkah yang tepat dalam menyajikan aspek spasial (keruangan). Dalam hal ini SIG mempunyai manfaat yang dapat digunakan untuk menganalisis dalam proses penentuan lokasi bandara yang sesuai dengan parameter yang telah ditentukan, yaitu tata guna lahan, kemiringan lahan, curah hujan, kepadatan penduduk, jarak dari jalan utam, jarak dari sungai utama, arah dan kecepatan angin.Dari analisis dengan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) menunjukkan besar bobot yang mempengaruhi untuk masing-masing parameter sebesar 39.588 % untuk arah dan kecepatan angin, 24.1% untuk kemiringan lereng, 17.196%. ntuk curah hujan, 8.67% untuk tata guna lahan, masing-masing 4.097% untuk parameter jarak dari jalan utama dan jarak dari sungai utama, dan 2.23% untuk kepadatan penduduk. Dari hasil overlay peta hasil skoring dengan prasyarat lokasi bandara, didapatkan tiga alternatif daerah yang sesuai untuk menjadi lokasi bandara baru di Kabupaten Kendal, yaitu, Desa Wonorejo Kecamatan Kaliwungu, Desa Wonosari Kecamatan Patebon, dan Desa Kalirejo Kecamatan Kangkung.
Kata kunci: Lokasi Bandara; AHP; SIG
Abstract
Airports location often have problems in site planning. The airport which is located in the city center become a resistor the rate growth of the city, such as Ahmad Yani Airport which is located in the center of Semarang City. As a result, residential areas and offices located around the Ahmad Yani Airport disturbed by noise of flight activity, and also the threat of aviation accidents can happen anytime. Geographic Information System (GIS) is a right step in presenting the spatial aspects (spatial). In this case the GIS has the benefit that can be used to analyze the process of determining the location of the airport in accordance with predetermined parameters, namely land use, slope, rainfall, population density, distance from main roads, the distance from the main river, direction and speed wind. By the analysis using AHP method (Analytical Hierarchy Process) shows that the weighted score which affected each of parameter is 39 588% for direction and speed wind, , 24.1% terrain slope, , 17,196% rainfall, 8.67% for land use, respectively 4,097% for the parameter distance from the main road and the distance from the main river, and 2,23% to population density. According to overlay results scoring maps with precondition of airport location that have obtained three areas which is suitable to be alternative location of a new airport in Kendal, namely Wonorejo village from Kaliwungu District, Wonosari village from Patebon District, village Kalirejo from Kangkung District
Keywords: Airport Location, AHP, GIS
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro