BibTex Citation Data :
@article{JGUndip4730, author = {Handayani Arifiyanti and Moehammad Awaluddin and L. M. Sabri}, title = {Analisis Ruang Terbuka Hijau Kota Semarang Dengan Meggunakan Sistem Informasi Geografis}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {3}, number = {1}, year = {2014}, keywords = {}, abstract = { Ruang terbuka hijau atau yang sering disingkat RTH memiliki banyak pengertian. Di dalam pengaturannya RTH juga dapat disebut dengan ruang terbuka hijau kawasan perkotaan (RTHKP). Fungsi hijau dalam ruang terbuka hijau (RTH) kotamerupakan penyeimbang antara polusi udara dengan lingkungan alam. Lebih dari itu, masih banyak fungsi RTH termasuk fungsi estetika yang bermanfaat sebagai sumber rekreasi publik. Pada penelitian ini menggunakan Citra Quickbird Kota Semarang, peta garis Kota Semarang, peta permukiman Kota Semarang dan data Taman Kota semarang tahun 2012 untuk membuat sistem informasi geografis tentang RTH Kota Semarang. Jenis RTH yang diteliti dalam penelitian ini adalah hutan, jalur hijau jalan, taman, lapangan, makam, sawah dan perkebunan. Pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan software ArcGIS 9.3 dan Microsoft Excel 2010. Hasil penelitian ini menunjukkan dari 16 kecamatan yang dimiliki oleh Kota Semarang dengan luas sebesar 373,70 memiliki ruang terbuka hijau sebesar 17.149,902 Ha yang terdiri atas hutan 68.152.865,51 , jalur hijau jalan 354.590,98 m, dan taman 268.143,41 , sedangkan ruang terbukah hijau privat yang dimiliki oleh Kota Semarang terdiri atas hutan produksi 23.347.152,35 , perkebunan 9.641.452,91 , pertanian 17.588.565,97 , lapangan 882,102,36 , dan makam 1.289.692,49 .Luasan kapasitas dari suatu taman atau yang bisa disebut dengan Carrying Capacity adalah 1,5 , dari acuan tersebut dan dilakukan perhitungan dengan cara perbandingan antara luasan taman dengan jumlah penduduk didapatkan hasil dari 64 taman aktif hanya 9 taman yang memenuhi standard dan 55 taman yang tidak memenuhi standart kapasitas taman bermain dan olahraga. Kata Kunci : Ruang Terbuka Hijau, Sistem Informasi Geografis, Carrying Capacity }, issn = {2809-9672}, doi = {10.14710/jgundip.2014.4730}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/4730} }
Refworks Citation Data :
Ruang terbuka hijau atau yang sering disingkat RTH memiliki banyak pengertian. Di dalam pengaturannya RTH juga dapat disebut dengan ruang terbuka hijau kawasan perkotaan (RTHKP). Fungsi hijau dalam ruang terbuka hijau (RTH) kotamerupakan penyeimbang antara polusi udara dengan lingkungan alam. Lebih dari itu, masih banyak fungsi RTH termasuk fungsi estetika yang bermanfaat sebagai sumber rekreasi publik.
Pada penelitian ini menggunakan Citra Quickbird Kota Semarang, peta garis Kota Semarang, peta permukiman Kota Semarang dan data Taman Kota semarang tahun 2012 untuk membuat sistem informasi geografis tentang RTH Kota Semarang. Jenis RTH yang diteliti dalam penelitian ini adalah hutan, jalur hijau jalan, taman, lapangan, makam, sawah dan perkebunan. Pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan software ArcGIS 9.3 dan Microsoft Excel 2010.
Hasil penelitian ini menunjukkan dari 16 kecamatan yang dimiliki oleh Kota Semarang dengan luas sebesar 373,70 memiliki ruang terbuka hijau sebesar 17.149,902 Ha yang terdiri atas hutan 68.152.865,51, jalur hijau jalan 354.590,98 m, dan taman 268.143,41 , sedangkan ruang terbukah hijau privat yang dimiliki oleh Kota Semarang terdiri atas hutan produksi 23.347.152,35 , perkebunan 9.641.452,91, pertanian 17.588.565,97, lapangan 882,102,36 , dan makam 1.289.692,49 .Luasan kapasitas dari suatu taman atau yang bisa disebut dengan Carrying Capacity adalah 1,5 , dari acuan tersebut dan dilakukan perhitungan dengan cara perbandingan antara luasan taman dengan jumlah penduduk didapatkan hasil dari 64 taman aktif hanya 9 taman yang memenuhi standard dan 55 taman yang tidak memenuhi standart kapasitas taman bermain dan olahraga.
Kata Kunci : Ruang Terbuka Hijau, Sistem Informasi Geografis, Carrying Capacity
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro