Departemen Teknik Geodesi, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip44945, author = {Sri wenni Purba and Arwan Wijaya and Mitha Rahmawaty}, title = {Pemetaan Ancaman Bencana banjir di Kota Pekalongan Dengan Menggunakan HEC RAS}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {13}, number = {4}, year = {2025}, keywords = {Flood Mapping, Hec-RAS 2D, Kupang River}, abstract = { Kota Pekalongan merupakan wilayah perkotaan yang sering mengalami banjir. Banjir ini disebabkan karena topografi Kota Pekalongan lebih rendah dari laut dan terdapat beberapa sungai, sehingga sering menimbulkan banjir. Sungai besar di Kota Pekalongan yang sering meluap adalah Sungai Kupang. Untuk mengurangi dampak negatif banjir di sekitar Sungai Kupang di masa mendatang, perlu dilakukan pemetaan ancaman banjir sebagai acuan pembangunan infrastruktur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat ancaman banjir di Kota Pekalongan berdasarkan karakteristik banjir yang terjadi. Analisis hidrologi dan topografi dilakukan sebagai dasar perhitungan hidrolika aliran yang dilakukan dengan Hec-RAS 2D versi 6.4.1. Hasil simulasi sebaran banjir dengan periode ulang 2, 5, 10, 20, dan 50 tahun, kecamatan yang berpotensi tergenang adalah Kecamatan Krapyak dengan luas masing-masing periode ulang ±230,64 ha, ±247,16 ha, ±249,52 ha, ±248,24 ha, dan ±248,87 ha, dengan tinggi genangan bervariasi antara 0,76 m sampai dengan 1,5 m yang dapat dikelompokkan menjadi tingkat bahaya rendah dan tinggi. }, issn = {2809-9672}, pages = {584--590} doi = {10.14710/jgundip.2024.44945}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/44945} }
Refworks Citation Data :
Kota Pekalongan merupakan wilayah perkotaan yang sering mengalami banjir. Banjir ini disebabkan karena topografi Kota Pekalongan lebih rendah dari laut dan terdapat beberapa sungai, sehingga sering menimbulkan banjir. Sungai besar di Kota Pekalongan yang sering meluap adalah Sungai Kupang. Untuk mengurangi dampak negatif banjir di sekitar Sungai Kupang di masa mendatang, perlu dilakukan pemetaan ancaman banjir sebagai acuan pembangunan infrastruktur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat ancaman banjir di Kota Pekalongan berdasarkan karakteristik banjir yang terjadi. Analisis hidrologi dan topografi dilakukan sebagai dasar perhitungan hidrolika aliran yang dilakukan dengan Hec-RAS 2D versi 6.4.1. Hasil simulasi sebaran banjir dengan periode ulang 2, 5, 10, 20, dan 50 tahun, kecamatan yang berpotensi tergenang adalah Kecamatan Krapyak dengan luas masing-masing periode ulang ±230,64 ha, ±247,16 ha, ±249,52 ha, ±248,24 ha, dan ±248,87 ha, dengan tinggi genangan bervariasi antara 0,76 m sampai dengan 1,5 m yang dapat dikelompokkan menjadi tingkat bahaya rendah dan tinggi.
Note: This article has supplementary file(s).
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro