Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip42030, author = {Naufal Hisyam Ar Rafi and Arief Nugraha and Muhammad Yusuf}, title = {Pemetaan Incidence Rate (IR) Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Tembalang Tahun 2018-2022}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {13}, number = {1}, year = {2024}, keywords = {}, abstract = { Penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) pada daerah perkotaan sangatlah tinggi, Kecamatan Tembalang menjadi kecamatan tertinggi di Kota Semarang dalam jumlah kasus kejadian DBD. Pada tahun 2018-2022, Kecamatan Tembalang mengalami 376 dari 2060 kasus kejadian DBD di Kota Semarang selama lima tahun, penggambaran penyebaran kasus DBD dapat dilakukan dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). SIG nantinya dapat mengetahui bagaimana persebaran DBD dan hubungan antara kepadatan penduduk dengan kasus DBD yang terjadi di Kecamatan Tembalang. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari Puskesmas Kedungmundu dan Puskesmas Rowosari untuk mendapatkan data kasus dan alamat kejadian DBD dari tahun 2018- 2022 di Kecamatan Tembalang. Kemudian dengan melakukan perhitungan Incidence Rate (IR) untuk mengetahui tingkatan kasus kejadian DBD di setiap kelurahan, melakukan perhitungan kepadatan penduduk, melakukan digitasi titik kasus kejadian DBD, dan melakukan analisis buffer untuk zona terbang nyamuk sejauh 240 m dan 750 m. melakukan hubungan kepadatan penduduk dengan kasus kejadian DBD untuk mengetahui keterkaitan penduduk dengan kasus DBD dengan menggunakan peta hubungan dan analisis bivariat uji pearson product moment dan dilakukan pemodelan dengan menggunakan SIG. Hasil penelitian menghasilkan bahwa berdasarkan IR DBD Kelurahan Kramas menjadi kelurahan yang paling sering mendapatkan tingkat kejadian berkategori tinggi dengan nilai tertinggi 160/100.000 jiwa. Terdapat hubungan antara kepadatan penduduk dengan kasus DBD berdasarkan uji korelasi pearson product moment dengan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,341. }, issn = {2809-9672}, pages = {31--40} doi = {10.14710/jgundip.2024.42030}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/42030} }
Refworks Citation Data :
Penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) pada daerah perkotaan sangatlah tinggi, Kecamatan Tembalang menjadi kecamatan tertinggi di Kota Semarang dalam jumlah kasus kejadian DBD. Pada tahun 2018-2022, Kecamatan Tembalang mengalami 376 dari 2060 kasus kejadian DBD di Kota Semarang selama lima tahun, penggambaran penyebaran kasus DBD dapat dilakukan dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). SIG nantinya dapat mengetahui bagaimana persebaran DBD dan hubungan antara kepadatan penduduk dengan kasus DBD yang terjadi di Kecamatan Tembalang. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari Puskesmas Kedungmundu dan Puskesmas Rowosari untuk mendapatkan data kasus dan alamat kejadian DBD dari tahun 2018- 2022 di Kecamatan Tembalang. Kemudian dengan melakukan perhitungan Incidence Rate (IR) untuk mengetahui tingkatan kasus kejadian DBD di setiap kelurahan, melakukan perhitungan kepadatan penduduk, melakukan digitasi titik kasus kejadian DBD, dan melakukan analisis buffer untuk zona terbang nyamuk sejauh 240 m dan 750 m. melakukan hubungan kepadatan penduduk dengan kasus kejadian DBD untuk mengetahui keterkaitan penduduk dengan kasus DBD dengan menggunakan peta hubungan dan analisis bivariat uji pearson product moment dan dilakukan pemodelan dengan menggunakan SIG. Hasil penelitian menghasilkan bahwa berdasarkan IR DBD Kelurahan Kramas menjadi kelurahan yang paling sering mendapatkan tingkat kejadian berkategori tinggi dengan nilai tertinggi 160/100.000 jiwa. Terdapat hubungan antara kepadatan penduduk dengan kasus DBD berdasarkan uji korelasi pearson product moment dengan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,341.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro